Bersatunya Dua Hati √ end

Hal 11

1 tahun kemudian#

Hah malas banget kerja hari ini..gak terasa sudah setahun aku kerja disini mendengar ocehan cowok itu setiap hari!! ya meskipun dia nyebelinnya minta ampun tapi entah kenapa saat bersamanya seperti ada ikatan diantara kami tapi apa entahlah...

Saat sedang melamun tiba-tiba ada sepasang mata yang sedang memperhatikanku yang membuatku terkejut dan beranjak dari kursiku

"Kau ini selalu mengagetkanku...ada apa? Bukanya ini jam istirahat"tanyaku

"Terus kenapa kalau ini jam istirahat...akukan bosmu"jawabnya sembari melipatkan tangannya
"Oh ya cewe aneh nanti malam kamu diundang makan malam dirumah sama kakek...nanti malam supir akan menjemputmu..heh awas ya kalau kamu bilang yang tidak-tidak sama kakek tentang aku "sambungnya

"oh jadi ngancam nih...silahkan aja aku tidak takut weee"desahku sambil menjulurkan lidahku dan pergi dari sana meninggalkannya diruanganku

"Ya meskipun cewe itu aneh tapi saat bersamanya aku merasakan kenyamanan seakan ruang yang kosong itu sudah terisi kembali"gumam dimas dalam hati yang terus menatap kepergianku.
*********
"Kau mau pulang bersamaku tidak"tawarnya menghampiriku yang sedang berdiri diluar

"Tidak perlu terimakasih aku akan pulang bersama tiara"jawabku ketus
Mendengar itu dimas hanya tersenyun sinis sambil menggelengkan kepalanya "dasar cewek aneh"gumamnya lalu pergi

sore hari aku menelvon kak amara untuk membantuku memilih baju yang harus aku kenakan untuk makan malam nanti..inikan pertama kalinya kakek mengundangku makan malam jadi aku tidak mau penampilanku malu-maluin apalagi disana ada cowok songong itu pasti dia akan meledekku nanti

"Sukur deh kakak udah datang"ucapku
"memangnya kamu mau makan malam sama siapa? Sampai-sampai kau menyuruh kakak untuk membantu memilihkan baju untukmu"tanya amara

"aku diundang makan malam sama kakek pemilik rumah sakit itu yang pernah aku ceritain sama kakak"

"Oh kakeknya bos kamu yang arogan itu...hmm jangan-jangan kamu mau tampil cantik didepan bos kamu ya..kamu naksir ya..iya kan" ledek kak amara yang membuat pipiku memerah

"apaaa naksir sama cowok songong itu... ihhh ogah banget"
"Kakak kesini pengen membantuku atau ingin meledekku"sambungku yang memanyunkan bibirku

Kak amara hanya terkekeh melihat tingkahku
"Iya..iya kakak cuma bercanda...yasudah sini kakak dandanin sebentar lagi mau malam dan kakak juga harus pulang kasihan mas rangga sendirian dirumah"

Beberapa menit kemudian kak amara selesai mendandaniku dengan rambut disanggul berantakan dilengkapi bando warna silver yang menempel dikepalaku dengan memakai gaun berwarna hitam sebawah lutut berlengan pendek dan menunggu diluar rumah.

Tidak beberapa lama kemudian sebuah mobil berhenti dihalaman rumahku dan turunlah seorang pria dia adalah dokter arjun aku tercengang menatapnya, dia begitu tampan seperti seorang pangeran.

"Hallo...apa kau sudah siap"tanyanya membunyarkan lamunanku

"emm i..ya"jawabku grogi
lalu kamipun masuk kedalam mobil

"Kau sangat cantik malam ini"pujinya yang membuat pipiku merah merona tersipu malu
"Terima kasih "jawabku yang malu sambil menundukkan kepala
Ya ampun apakah aku sedang bermimpi..! Baru kali ini ada seseorang yang mememujiku
"Oh ya kok dokter yang jemput aku bukannya supir"tanyaku
"Jangan panggil dokter panggil saja arjun..oh kebetulan tadi aku lewat sini ya sudah sekalian menjemputmu"jawabnya

Akhirnya kamipun sampai dirumah kakek raj..aku dibuat kagum dengan rumah yang besar dan luas itu sangat indah sekali

"Ayo kita masuk"gumamnya sambil memberikan tangannya untuk aku gandeng lalu kamipun masuk kedalam

"Aliya kau sudah datang...ayo duduklah "tawar kakek kepadaku lalu akupun duduk disebelah arjun dan sepertinya ada seseorang yang sedang menatapku dengan senyum devilnya ya siapa lagi kalau bukan si cowok arogan. penampilannya tidak kalah tampan dengan arjun dan dia sangat tampan jika tidak sedang menggunakan baju kantor. Dan kamipun memulai makan malamnya

Setelah makan kamipun pindah keruang tamu karna kakek ingin bicara sesuatu yang penting.