Hal 6

471 23 0
                                    

setelah satu hari bekerja rasanya aku ingin sekali berhenti bekerja dari perusahaan ini. Aku tidak tahan dengan ocehannya itu, rasanya aku ingin menyumpal mulutnya dengan kaos kaki yang gak dicuci selama satu tahun kalian taukan baunya kaya apa..soalnya aku benci banget sama sicowok songong itu masa cuma telat beberpa detik aja udah kaya telat 1 jam ihh sebel banget.

Lalu tiba-tiba tiara masuk keruanganku dan mengagetkan aku ketika sedang melamun karna sekarang jam istirahat jadi kami bisa mengobrol bersama.. kami selalu mengobrolkan tentang bos kami yg galak itu dan juga menjelek-jelekkannya.

Aku senang bisa berteman dengan tiara, dia selalu menjadi pendengar terbaik jika aku sedang curhat padanya walaupun orangnya agak centil tapi dia baik dan kamipun menjadi teman akrab.

Beberapa minggu kemudian #

"Aliya dari mana saja kamu dari tadi saya mencarimu tapi kamu tidak ada..kamu itu sebenarnya niat gak sih kerja disini? Kalau kamu gak niat harusnya kamu bilang dari awal...banyak yang pengen kerja disini bukan kamu saja mengerti kamu"bentaknya seraya ingin menelanku hidup-hidup dan pergi begitu saja tanpa mau memberikan aku kesempatan untuk menjelaskannya.

Aku hanya diam menatap kepergiannya tanpa disadari ada butiran bening yang jatuh dari pelupuk mataku dan membasahi pipiku...
***********

Akhirnya hari ini pekerjaanku selesai! Entah kenapa sejak kejadian tadi pagi saat dia membentakku kami hanya saling diam mendiami dan diapun tidak terlalu menyuruhku untuk berlari kesana sini seperti orang gila. Aku meminta ijin untuk pulang cepat setelah pekerjaanku selesai dan dia mengijinkannya.

Setelah meminta ijin aku segera pergi pergi kerumah sakit karna aku diberi kabar oleh kak amara kalau ayah sedang berada dirumah sakit karna penyakit paru-paru yang dialaminya kambuh lagi.

Beberapa jam kemudian aku sampai dirumah sakit dan langsung menuju ruangan dimana ayahku dirawat. saat masuk kedalam aku sangat sedih dengan keadaan ayahku, aku langsung memeluk ibuku yang sedang duduk disamping ayah sambil menangis.

Lalu tiba-tiba ada seorang pria tampan berambut coklat rapih tapi sedikit berantakan masuk dan memeriksa keadaan ayahku. Dia adalah seorang dokter muda yang ada dirumah sakit ini.

"Dokter arjun gimana keadaan ayah saya dok" ucap kak amara yang membuyarkan lamunanku yang sedari tadi memperhatikan dokter tampan itu

"Dokter arjun...sepertinya nama itu tidak asing lagi ditelingaku"lirihku dalam hati

"Keadaan ayah anda sekarang memburuk sepertinya kita harus melakukan tindakan operasi untuk menyelamatkan ayah anda"ucap dokter arjun "tapi biaya operasi ini membutuhkan biaya yang sedikit mahal...saya harap kalian segera memutuskannya sekarang juga kalau tidak ini akan memperburuk keadaan ayah anda"lanjutnya lalu pergi, aku hanya sedih menatap keadaan ayah yang terbaring lemah.

"Bagaimana ini kak aku baru saja bekerja gak mungkinkan aku harus meminjam uang diperusahaan"ucapku sambil menangis

"Kakak juga gak tau dek..kamukan tau sendiri kakak gak bekerja lagi setelah menikah, nanti kakak coba bilang ke mas rangga siapa tau dia bisa meminjam uang diperusahaannya diakan manager disana"jawab kak amara sembari memelukku dan ibu..

Bersatunya Dua Hati √ endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang