Lalu aku pergi meninggalkan mereka karna sudah tidak sanggup menahan air mata yang terus jatuh membasahi pipiku, aku berlari keluar hingga akhirnya aku menabrak seseorang.
"Aliya ada apa.. kenapa kamu menangis? Apa yang terjadi? " tanya arjun terkejut melihat ku menangis
" arjun bawa aku pergi dari sini! Aku tidak tahan lagi tinggal disini...aku mohon arjun" gumamku sambil memohon pada arjun
" hentikan aliya apa yang kau lakukan" ucapnya menghentikanku yang memohon padanya
" baiklah ikut denganku" ajaknya lalu kamipun masuk kedalam mobil dan pergi dari sana.
Arjun menghentikan mobilnya disebuah taman dan kamipun duduk dibangku taman itu
" aliya tolong jelaskan sebenarnya apa yang sudah terjadi kenapa kau menangis" tanya arjun
''Sonya sudah kembali... dan dimas...dia ingin menceraikan ku dan menikahi sonya...aku tidak tahu apa yang harus aku katakan pada keluargaku disana" ucapku menangis
" apa... dimas akan menceraikanmu demi wanita itu" ucap arjun kaget
" sudahlah aliya jangan menangis... aku tidak akan membiarkan semuanya terjadi" lanjutnya lalu memelukku
''Apa yang harus aku lakukan apakah aku harus bahagia dengan kabar ini atau aku harus sedih melihat orang yang aku cintai harus menderita...aku tidak boleh egois dengan kabar ini bagaimanapun juga kebahagiaan aliya adalah bersama dimas bukan bersamaku"gumam arjun dalam hati.
Lalu diapun melepaskan pelukannya dan menatapku
" aliya aku janji akan selalu ada untukmu disaat kau sedang bersedih atau terluka...dan aku tidak akan membiarkan ada orang yang merebut kebahagiaan mu " ucap arjun menenangkanku
''Makasih arjun... kamu memang yang selalu ada untukku.. terimakasih sudah menjadi sahabat terbaik ku" lirihku
Dirumah,
" dimas kakek ingin bicara berdua denganmu...ayo ikut kakek" titah kakek lalu merekapun pergi kekamar kakek
" Dimas kau yakin dengan keputusanmu untuk menceraikan aliya" tanya kakek yang belum puas
" entahlah kek... apakah keputusanku ini benar atau salah tapi aku sudah bulat aku akan menceraikan aliya dan kembali pada sonya" ujar dimas
" baiklah jika itu keputusanmu tapi kakek percaya kau tidak akan menceraikan aliya karna jika itu terjadi kau akan menyesal telah menceraikannya Sebab kakek tahu kau mencintainya...kakek melihat itu dari matamu saat kau menatapnya tadi''ucap kakek sembari menepuk bahu dimas dan pergi meninggalkan dimas yang hanya terdiam.
Beberapa menit kemudian dimas pun mengantarkan sonya pulang kerumahnya
''Sayang makasih ya...karna kau masih mencintaiku" ucap sonya memeluk dimas lalu dimas pun melepaskan pelukannya
" kalau begitu aku pulang dulu" ucap dimas lalu pergi mengendari mobilnya... sonya hanya tersenyum
" kau hanya milikku saja dimas... aku tidak akan membiarkan orang lain merebutmu dariku dan aku tidak akan segan-segan menyingkirkannya karna dimas hanya milik sonya...hanya sonya" gumam sonya sambil tersenyum licik.
****** ********
Di perjalanan dimas melihat ku dengan arjun di taman lalu diapun menghampiri kami.
" apa yang kalian lakukan disini... aliya ayo kita pulang" ujarnya sembari menarik tanganku
''Lepaskan dia dimas...apa kau tidak puas selalu menyakiti aliya " teriak arjun lalu brukkk...brukkk pukulan demi pukulan mengenai dimas. '' jangan pernah kau menyakiti aliya.. kalau tidak kau akan menyesal" geram arjun yang terus memukuli dimas dan membuat kening dimas berdarah
" apa urusanmu ...memang apa hubunganmu dengan aliya" balas dimas memukuli arjun yang membuat bibir arjun memar
"Karna aliya adalah wanita yang aku cintai dimas.... bahkan aku rela mengorbankan cintaku untukmu.. jadi jangan pernah kau menyakitinya" ujar arjun lalu membalas pukulan dimas kembali melihat itu akupun menghentikan perkelahian dimas dan arjun
"Sudah cukup... hentikan perkelahian kalian aku mohon" teriakku menghentikan perkelahian itu
" dan kau... seharusnya kau pergi dari sini aku tidak mau pulang bersamamu" sambungku melihat kearah dimas dan mendorongnya lalu iapun pergi
" arjun kau tidak kenapa-napa... sini biar aku obati lukamu" gumamku lalu mengobati luka arjun dengan es batu yang dibungkus dengan kain saree milikku dari kejauhan dimas terlihat kesal sambil memegang keningnya yang terluka.
Sore hari
Setelah aku merasa tenang dan tidak sedih lagi, arjunpun mengantar kan ku pulang dia tidak mau semua orang khawatir memikirkanku dan akhirnya kamipun sampai dirumah dan arjun hanya bisa mengantarkanku sampai gerbang rumah karna ia buru-buru ada urusan yang belum diselesaikannya dirumah sakit.
Lalu aku pun masuk kedalam rumah dan menghampiri mereka yang khawatir memikirkanmu diruang tamu
" aliya syukurlah kau pulang sayang" ujar ibu yang langsung memelukku
" maaf bu, aku permisi ke kamar... aku ingin beristirahat" ucapku lalu pergi ke kamar
" biar ibu antaranya" tawar ibu namun aku menolaknya dan ibu pun membolehkanku pergi.
Dikamar, aku tengah duduk disofa sambil menangis dan melihat-lihat suasana kamar lalu teringat saat-saat bersama dikamar itu
" mungkinkah aku kuat melewati semua ini" gumam ku sembari memegang kalung pernikahanku dan mengelus-elus perutku
Di ruangan kerja,
Dimas tengah kesal diapun mengacak-acak meja kerjanya dan membuat semuanya berantakan lalu iapun terduduk dikursinya.
" kenapa aku harus menyesal bercerai dengannya aku kan tidak mencintainya....tapi...Kenapa hati ini sakit melihatnya menangis seakan aku ingin memeluknya dan menghiburnya ...dan kenapa aku begitu cemburu melihat arjun memeluknya apakah aku mencintai aliya" gumamnya dalam hati
Tak lama nimisapun masuk kedalam ruangan dimas dan terkejut melihat ruangan itu
" kak dimas apa yang terjadi....kenapa semuanya berantakan" ujar nimisa menghampiri dimas namun dimas tak mendengarkan nimisa
" kak dimas... aku ingin bicara padamu" gumam nimisa lalu dimas pun melihat kearahnya
" kau mau bicara apa... katakanlah" desah dimas
" kak... kakak yakin akan menceraikan kak aliya?" Tanya nimisa namun dimas hanya diam
" kenapa kak? Apa kakak tidak mencintai kak aliya...kenapa kakak setega itu padanya padahal kak aliya adalah wanita yang baik tidak seperti kak sonya yang tega meninggalkan kakak begitu saja harusnya jika dia mencintai kakak dia tidak akan meninggalkan kakak disaat hari pertunangan, tapi dia malah meninggalkanmu dan memilih kariernya ketimbang kau kak... apakah itu yang dinamakan cinta" ucap nimisa kesal
" tapi dia sudah meninggalkan semuanya nimi.... dia rela meninggalkan mimipinya sebagai balerina dan memilih kakak " balas dimas
" tidak mungkin dia memilih kakak jika tidak ada alasannya...kenapa bukan dari dulu dia memilih kakak dan meninggalkan karier nya...kenapa baru sekarang? Apa kakak tidak kasihan pada kak aliya ...apakah tidak ada sedikitpun cinta kakak untuk nya" ujar nimisa
" kakak juga bingung di situasi kakak yang sekarang...kakak tidak tahu apa yang harus kakak lakukan...disatu sisi ada aliya dia adalah istriku dan sisi lain ada wanita yang aku cintai aku bingung siapa yang harus aku pilih...apakah keputusan ku menceraikan aliya benar.... aku juga bingung nimi ''ujar dimas frustasi
" ikutilah kata hati kakak...kakak pasti akan tahu siapa yang terbaik untuk kakak" gumam nimisa
"maafin aku kak... aku tidak bermaksud seperti itu...aku cuman ingin kakak bahagia dan aku merasa kebahagiaan kakak ada pada kak aliya tapi semua ini kakak yang akan memutuskan" sambung nimisa memeluk dimas dan kemudian pergi meninggalkannya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersatunya Dua Hati √ end
Romansakisah cinta dua negara yang bermula dari kebencian yang akan terangkum dalam cerita ini Follow @kitkit1ove