***
Devan menoleh cepat ke arah Jessica.
"Apa yang kau ingat, Jess?" Devan bertanya dengan harap-harap cemas tapi yang ditanya malah diam.
"Jess..katakan apa yang kau ingat?"
"Bukit cahaya itu..dan kau..aku ingat" katanya pelan.
"Kau ingat semuanya, Sayang?" Devan menatapnya berbinar tapi kemudian meredup saat melihat gadis itu menggeleng.
"Aku ingat aku pernah ke bukit yang banyak cahayanya bersamamu, kau menggendongku seperti tadi karena kakiku terkilir setelah jatuh ke sungai, kan? Kau juga mengobati kakiku yang terkilir? Kau pernah menggendongku seperti tadi saat.." Jessica memberi jeda sebentar dan memejamkan matanya berusaha mengingat sesuatu.
"Jangan dipaksakan, Jess.."
"Tidak..aku mengingatnya. Kau menggendongku juga saat kau menolongku dari kecelakaan, saat aku tidak bisa berjalan dan tersuruk di pasir pantai..dan hari berikutnya kau..arghh!" Pekiknya sembari memegang kepalanya.
"Sayang..sayang..dengar..kau tidak perlu memaksakan diri untuk mengingat semuanya!" Ujar Devan memeluk Jessica. Jessica menggeleng.
"Aku lelah, Dev..aku ingin sembuh..aku bosan merasa kosong dan bingung seperti ini. Aku merasa tidak aman berada dimanapun seolah orang lain bisa saja menipuku dengan mengatakan mereka orang baik padahal mungkin dalam ingatanku dulu, dia orang jahat"
"Ap..apa kau juga merasa tidak aman saat bersamaku?" Tanya Devan kemudian, Jessica mengangkat kepalanya cepat.
"Tidak..tidak Dev..malah aku merasa aman saat kau yang disisiku. Tapi disaat yang sama aku merasa bersalah karena aku tidak juga mengingat semuanya, terutama tentang dirimu. Aku merasa berdosa!"
"Sayang..aku akan menunggu. Aku mencarimu selama 2 tahun dan.."
"Itu masalahnya, Dev. Kau mencariku selama 2 tahun dan begitu menemukanku aku dalam keadaan koma, setelahnya? Aku lupa ingatan! Bagaimana bisa kau bersabar selama itu? Aku..aku tidak ingin kehilanganmu!" Bisiknya dengan nada rendah lalu menunduk. Malu.
Devan tersenyum senang mendengar ungkapan Jessica. Itu kalimat terindah yang pernah didengarnya.
"Tidak akan pernah, Jess..sekalipun kau memintaku untuk meninggalkanmu, aku tidak akan pernah melakukannya!"
"Aku rasa aku tidak akan pernah memintanya.."
"Baguslah kalau begitu!"
"Hm..Dev..jadi kapan kita akan pergi ke..Indonesia?"
"Kakek Sean sedang mengurusnya,, Sayang! Tapi secepatnya kita akan kesana, kau pasti akan menyukai tinggal disana. Semua temanmu ada disana"
"Apa aku punya banyak teman, Dev?"
"Em..tidak terlalu. Maksudku, kebanyakan temanmu laki-laki semua. Teman wanitamu hanya Lea!" Ujar Devan, kening Jessica berkerut.
"Siapa dia? Apa dia teman baikku?"
"Ya..sebelum kau menjadi kekasihku, karena setelah kau menjadi kekasihku dia menjauhimu"
"Kenapa begitu?"
"Karena dia mencintaiku!"
"Apa? Benarkah? Kenapa aku tega sekali menghianati temanku sendiri!"
"Hey..kau tidak seperti itu. Kau tidak tahu kalau dia mencintaiku makanya kau tetap bersamaku"
"Tap.."
"Hei..kita makan siang sekarang? Aku sudah lapar" seruan Livia membatalkan segala sanggahan Jessica, Devan menarik tangan Jessica dan mengajaknya bergabung dengan Livia dan Reynand yang mulai sibuk menata makanan diatas tikar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 5 ] This Bad Girl Is Mine !!
Любовные романыShe is different.. She makes me burn and melt.. She makes me wanna fight everyday to keep her dream.. Yeah..She is a real bad girl..but.. I Love her.. I love her..uncontrollable ! Don't touch her, she is mine! Enjoy this story! Start : Oct 2015 End...