Stole My Heart

14.1K 630 1
                                    

Apa yang terjadi,
Mengapa hati ini merasakan getaran yang tidak biasa saat melihatnya?
Mengapa mata ini enggan berpaling untuk menatapnya?
Tuhan,
Ku mohon kali ini saja kau buat hatiku bertindak lancang,
Ku mohon kali ini saja kau buat mataku menatapnya tidak wajar,
Jangan lagi nanti..
Sungguh, aku tidak ingin merasakan perasaan yang melemahkan itu..
Cinta kah namanya? Ya..aku tidak mau!

Setidaknya seperti itulah yang sedang dirasakan Jessica saat ini. Seusai mata kuliahnya, Jessica segera menuju rooftop yang dimaksud Devan. Tepat sesampainya disana, Jessica dibuat terperangah tidak percaya dengan pemandangan didepannya. Devan sedang mengangkat tubuh Levin yang duduk di kedua kakinya sambil memegang lutut Devan, sesekali Levin terkikik geli saat Devan mengangkatnya terlalu tinggi. Pemandangan tidak biasa itu membuat hatinya sedikit bergetar, seorang badboy kampus bisa begitu menyayangi anak kecil?

"Kak Dev pacarnya kak Jessica ya?" pertanyaan Levin sukses membuat mata Jessica membulat sempurna, Jessica masih mengamati mereka dari jauh. Penasaran dengan jawaban Devan.

"Bukan. Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Tidak. Aku hanya bertanya" sahut Levin dengan wajah sedih.

"Kenapa wajahmu begitu? Kau marah karena aku bukan pacar kakakmu?" Selidik Devan.

"Tidak. Aku hanya sedih. Aku fikir kakak pacar kak Jessica, setidaknya kak Jessica ada yang memperhatikan" Devan bangun dari tidurannya dan menatap Levin lurus.

"Apa maksudmu?"

"Selama ini kak Jessica tidak ada yang memperhatikan, Papa sering pergi keluar kota. Mama? Mereka selalu bertengkar..kak Jessica tidak pernah tersenyum. Aku tidak pernah melihat kak Jessica tersenyum. Aku sedih kalau melihat kak Jessica sedih" Levin menunduk dan Devan memeluk anak itu dengan sayang.

"Dengar, Boy! Walaupun aku tidak begitu mengenal kakakmu dan juga kau..tapi aku janji akan membantumu melihatnya tersenyum"

"Kakak janji?"

"Iya..aku janji!"

"Ehmm..apa aku mengganggu waktu kalian?" Sahut Jessica tiba-tiba, Jessica tidak akan membiarkan Levin berbicara lebih lama lagi dengan Devan.

"Kakak..kakak sudah selesai?"

"Ayo pulang!" Ucapnya dingin lalu berbalik arah, tanpa menunggu lagi Levin segera berlari lari kecil mengikuti Jessica dari belakang.

"Tidak ada ucapan terima kasih, huh?" Seru Devan. Jessica menghentikan langkahnya dan menoleh sebentar.

"Thanks!" Ucapnya singkat. Devan tersenyum miring melihat kelakuan Jessica.

"Just wait the time, girl!" Gumamnya.

Jessica membonceng Levin dari kampusnya, Levin bahagia bukan main hari ini. Bisa dibilang hari ini hari terbaik dalam hidupnya karena dia bisa berdekatan seperti ini dengan kakaknya. Levin memeluk erat pinggang Jessica seolah takut Jessica itu hanya sebuah mimpi yang akan lepas jika dia tidak memeluknya dengan erat.

"Kita sudah sampai!" ucapan Jessica menyentak lamunan Levin, sedikit terusik karena kenyamanan itu harus berakhir. Levin mengangguk patuh.

"Terima kasih, kak!" ujar Levin.

"Kali ini saja, tidak ada lagi kejadian seperti ini nanti. Kau merepotkanku!" sahut Jessica setelah menurunkan Levin dari motornya, Mbak Asih sudah menunggu mereka di depan pintu dengan senyuman lebar.

"Kenapa senyum-senyum? Ada yang lucu, Mbak?"

"Ti..tidak Non" balas Mbak Asih cepat lalu bergegas menghampiri Levin, sementara Jessica sudah melenggang masuk kedalam rumah.

[ 5 ] This Bad Girl Is Mine !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang