[ 5 ] This Bad Girl Is Mine !!

Wait For a Minute

***

Bahagia. Itu lah yang saat ini dirasakan oleh orang-orang yang menyayangi Jessica, terlebih lagi..gadis dingin dan super jutek itu sekarang tampak sangat hangat dan begitu peduli terhadap orang-orang di sekitarnya walaupun keras kepalanya masih sulit ditangguhkan. Kalian tahu siapa yang paling bahagia setelah Devan? Ya..Levin, tentu saja. Jessica jadi sering menghabiskan waktu bersama anak itu meski terkadang sangat muak setiap kali melihat Laura berkeliaran di rumah Andreas, sikap Jessica masih seperti dulu terhadap Laura. Sinis dan suka berdebat. Tapi Jessica sudah berjanji kepada Kiana untuk tidak berbuat terlalu jauh dan mengacuhkan Laura saja mulai saat ini.

Akhir pekan ini Jessica akan sibuk menyiapkan sebuah surprise party untuk Devan, makanya saat ini Jessica akan menghabiskan waktu untuk menemani Levin karena 2 hari kedepan dia akan sangat sibuk. Hari ini Jessica pergi menjemput Levin ke sekolah untuk kemudian pergi menonton bersama, kemarin malam Levin menelfon dan mengatakan ada film yang ingin dia tonton tapi Papa dan Mamanya sibuk hari ini jadi Jessica lah yang siap sedia menemani Levin.

"Levin, disini!" seru Jessica yang saat ini melihat Levin sedang clingukan melihat kiri dan kanan. Begitu melihat Jessica, Levin langsung berlari kearahnya lalu memeluk Jessica.

"Levin lupa kalau kakak tidak lagi menggunakan motor" ringisnya. Jessica tertawa.

"Mama Kiana tidak memberikan kakak motor, katanya supaya kakak tidak ikut balapan lagi"

"Itu bagus, ayo kita pergi. Filmnya akan seru"ujar Levin dengan gaya sok dewasanya.

"Huh, paling juga Avenger lagi kan? Kakak hafal" cibir Jessica, Levin menyengir lebar sambil masuk kedalam mobil Jessica.

Setelah 1 jam lebih menemani Levin menonton, Jessica mengantarnya kembali ke rumah Andreas sebelum dia mulai menyibukkan diri dengan surprise party untuk Devan. Seharian ini dan rencananya sampai 3 hari ke depan Jessica akan mengacuhkan Devan, biar saja Devan uring-uringan. Yang jelas, Devan akan bahagia dengan kejutannya. Pasti.

***

Di ruang kerja Kakek Sean sekarang berdiri Jessica, Arsen dan juga Dave. Beberapa waktu lalu Kakek Sean mengutarakan semua kejelasan tentang peristiwa kecelakaan yang dialami Jessica dulu dan tentu saja Jessica sangat terkejut begitu Kakek Sean menunjukkan foto-foto pelakunya yang sebagian besar sangat dia kenal, bahkan dikenalnya dengan baik. Lea, Jonathan dan satu orang lagi, Romy. Pantas saja laki-laki itu begitu terkejut saat melihatnya di arena balap waktu itu dan mencoba mencelakainya, sungguh Jessica tidak menyangka akan berhadapan dengan orang-orang berbahaya seperti itu. Tapi sekarang, dia memutuskan untuk mengikuti rencana Kakek Sean demi menjebloskan pelaku percobaan pembunuhan itu kedalam penjara meski sempat dia harus berdebat dan meyakinkan Kiana kalau dia akan baik-baik saja karena menurutnya rencana ini akan berhasil jika dia ikut serta. Mereka semua akan mudah terjebak.

Apa ada yang bertanya-tanya kenapa Devan tidak ikut didalamnya? Jawabannya misteri, menurut Kakek Sean dan tentunya disetujui semua pihak, Devan secara pasti tidak akan diikutsertakan dan tidak akan diberitahu, rencana ini tidak boleh bocor bahkan kepada Devan sekalipun.

"Jadi, semua paham maksudku kan?" tanya Kakek Sean. Semua kepala disana mengangguk paham.

"Baiklah, Jessica, kau tidak membocorkan rencana ini kepada kekasih possesifmu itu kan?" Jessica memukul pelan kepala Arsen akibat pertanyaannya itu.

"Siapa yang barusan kau bilang possesif itu, heh? Dia hanya sangat menjagaku, bukan possesif"

"Sama saja" sahut Arsen, Dave dan Kakek Sean bersamaan membuat Jessica memelototi mereka semua dengan garang.

"Haha..kau masih saja galak, Nona. Sudahlah, jadi kau tidak membocorkannya kan?" timpal Dave. Jessica mengangguk.

"Tentu saja, tidak! Lagipula sudah 3 hari ini aku mengacuhkannya. Semua akses nya untuk berkomunikasi denganku tidak pernah kujawab" ucapnya dengan senyuman geli, Kakek Sean mengerutkan keningnya bingung.