***
Jessica masih tertawa ditempatnya menatap Devan yang duduk di sofa seberangnya sambil menundukkan kepalanya. Malu. Dia sangat malu sudah salah mengira kalau Arsen dan Jessica itu pacaran. Beruntung tinjunya belum mendarat di wajah tampan Arsen, sungguh Devan merutuki kecerobohannya yang tidak mencoba memahami situasi lebih dalam lagi.
Lihatlah akibatnya sekarang, gadisnya menertawakan dirinya habis-habisan sedari Arsen dan Mila meninggalkan Villa karena sepertinya Jessica butuh waktu berdua dengan Devan.
"Cukup, Jess. Kau tidak lelah tertawa terus dari tadi!" Sungut Devan sebal.
"Kau sangat lucu, Dev. Ya..Tuhan.."
"Oke..oke cukup! Aku salah. Oke. Berhenti menertawakanku, itu menyebalkan!" gerutunya lagi.
"Baiklah. Aku akan berhenti tertawa!" Ujar Jessica kemudian.
"Kau hutang penjelasan padaku!" Sahut Devan lalu dengan cepat mendorong kursi roda Jessica untuk keluar dari Villa menuju pantai.
"Penjelasan apa?" Tanya Jessica sepanjang perjalanan ke pantai.
"Soal kau dan Arsen, bagaimana kau mengenalnya?" Jessica menerawang sebentar ke masa lalu dimana dia bertemu Arsen.
"Ceritanya panjang, Dev!"
"Intinya saja!"
"Baiklah, jadi waktu itu aku baru pulang sekolah. Aku masih SMA saat itu, saat aku melewati sebuah gang..aku melihat perkelahian yang tidak seimbang. Lebih tepatnya pengeroyokan. Aku melihat laki-laki seumuran denganku sedang dikeroyok lebih dari 5 orang, wajahnya sudah babak belur dan entah kenapa aku meradang begitu saja. Dan laki-laki itu adalah Arsen" ujarnya memulai cerita, Devan mendengarkan dengan seksama.
"Dengan berbekal ilmu bela diri yang ku pelajari di sekolah dan tentu itu masih biasa saja, aku nekat menghajar mereka semua. Meski wajah dan tubuhku ku menerima beberapa pukulan keras, aku bisa membuat orang-orang itu kabur. Tapi setelahnya aku langsung tidak sadarkan diri"
"Kau nekat sekali!" Sahut Devan miris. Jessica tersenyum.
"Aku dirawat di rumah sakit selama beberapa hari karena lukaku. Selama itu aku mengenal Arsen dan keluarganya dengan baik, Arsen dan keluarganya sedang berlibur ke Jerman saat itu. Tiba-tiba Arsen terpisah dan bertemu kawanan preman yang ingin mengambil dompet dan barang berharganya sebelum aku datang. Begitu dia bercerita saat itu"
"Apa karena itu Papa mu jadi tidak menyukai Arsen?"
"Kau mengetahuinya?"
"Iya.."
"Hm..bukan hanya karena itu. Karena Arsen yang mengajariku naik motor dan juga dunia balapan, itu juga karena permintaanku. Sejak saat aku menolongnya dia terus memaksa untuk membalas budi bahkan sampai sekarang!"
"Kenapa kau malah memilih balapan?"
"Entahlah, terlintas begitu saja. Apa sekarang kau sudah tidak penasaran lagi?" Devan terkekeh.
"Ya..aku sangat lega sekarang. Dan..Jess.."
"Ya.."
"Let me be your Boyfriend, start from now! Aku berjanji akan.."
"Jangan menjanjikan apapun padaku, Dev.." potong Jessica cepat membuat Devan menatapnya sendu.
"Tapi, Jess.."
"Cukup cintai aku apa adanya dan tetaplah disampingku apapun yang terjadi. Maaf jika selama ini aku membuatmu bingung" ucap Jessica sarat kesungguhan membuat Devan menatapnya tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ 5 ] This Bad Girl Is Mine !!
RomantiekShe is different.. She makes me burn and melt.. She makes me wanna fight everyday to keep her dream.. Yeah..She is a real bad girl..but.. I Love her.. I love her..uncontrollable ! Don't touch her, she is mine! Enjoy this story! Start : Oct 2015 End...