Purpose

8K 377 7
                                    

***

Atas ijin dari Kakek Sean, hari ini Devan mengajak Jessica mengunjungi kampus mereka dulu. Devan sengaja berangkat tidak terlalu sore karena setelahnya mereka akan ke rumah asuh baru ke arena balap. Tapi untuk ke lokasi kecelakaan Jessica, Devan menolak mentah-mentah meskipun Kakek Sean mengatakan tidak masalah. Sampai di depan kampus Jessica merasa sedikit kikuk karena satpam dan petugas kebersihan disana menatapnya lekat-lekat.

"Devan, apa mukaku tampak aneh?" Jessica berbisik di telinga Devan, Devan menatapnya sekilas lalu tersenyum.

"Kau cantik"

"Dev aku serius"

"Memangnya siapa yang bilang aku sedang bercanda? Aku juga serius"

"Tapi mereka menatapku aneh" gumamnya. Mereka? Siapa yang dimaksud Jessica? Devan memperhatikan sekelilingnya dan mendapati beberapa orang menatap Jessica lekat-lekat.

"Mereka mungkin bingung kenapa ada bidadari di kampus ini" ujar Devan asal membuat perutnya terkena sasaran cubitan Jessica.

"Awh..sakit, Sayang!"

"Siapa suruh kau menyebalkan! Sudah cepat tunjukkan dimana kelasku" ketusnya lalu melangkah cepat mendahului Devan yang masih terkekeh di belakang.

"Tunggu, Sayang!" Serunya sambil masih menahan tawa.

"Bagaimana bisa aku sangat mencintai laki-laki menyebalkan seperti dia!" Gumam Jessica pelan, kakinya menghentak-hentak lantai dengan keras.

"Karena aku tampan!" Balas Devan dengan senyum lebar di wajahnya.

"Ya Tuhan, selain menyebalkan ternyata dia sungguh mengerikan!" keluh Jessica.

"Ayo ke kelas kita" ujar Devan tanpa mempedulikan ucapan Jessica barusan.

"Dev, memangnya sedang tidak ada kegiatan di kelas?"

"Ada, kita tunggu sebentar lagi bubar" Jessica mengangguk paham.

Bersama Devan, dia menunggu di depan kelas sampai kelas berakhir. Setelah yakin kelas kosong, Devan menariknya masuk. Tapi disana ternyata masih ada Miss Anne, dosen mereka dulu. Miss Anne yang menyadari kedatangan seseorang langsung menoleh dan tertegun begitu melihat sosok yang berdiri di depannya.

"Ya Tuhan, Nona Clairs..kau..ini benar kau?" serunya tergagap. Jessica berjengit mundur saat Miss Anne ingin menyentuhnya. Dia ketakutan. Devan menahan pundak Jessica agar tetap berdiri di sampingnya.

"Tenang Jess, dia bukan penjahat. Ini Miss Anne, dosen kita dulu. Kau tidak perlu takut" bujuknya lembut. Jessica menatap Devan ragu sebelum menampilkan senyum ragu kepada Miss Anne yang masih menatapnya bingung.

"Devan, ada apa ini?"

"Miss tau kan Jessica mengalami kecelakaan beberpa tahun lalu, sejak itu dia menghilang bukan?" Miss Ane mengangguk.

"Dia mengalami koma dan saat terbangun, ingatannya terganggu" sambung Devan. Miss Anne terbelalak dan menatap Jessica sendu.

"Gadis malang, kau gadis yang baik Nona Clairs. Semoga Tuhan selalu melindungimu"

"Terima kasih, Miss.." gumamnya lirih. Miss Anne mengangguk dan setelah berbasa-basi sebentar Miss Anne pamit. Mempersilahkan Devan dan Jessica menghabiskan waktu di ruang kelas.

Devan menceritakan semuanya tentang Jessica di kampus ini, bagaimana kebiasaannya di kelas, dimana dia duduk dll. Jessica hanya menyimaknya sambil berfikir, se-dingin itu kah dia dulu. Dari cerita Devan sepertinya dirinya sangat menjaga jarak dengan orang lain, dulu. Devan juga membawanya ke rooftop tempat tongkrongannya dan sekaligus tempat mereka menghabiskan waktu saat di kampus.

[ 5 ] This Bad Girl Is Mine !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang