Dana mengoperasikan laptop miliknya dengan mimik serius. gerak tangannya begitu lincah menari di atas papan keyboard. rupanya ia sedang melacak data seseorang yang sudah lama ia curigai. berbekal pengetahun yang ia miliki dibantu salah satu temannya yang ahli dalam memecahkan kasus. ya bisa dibilang seorang detektif amatir.
Dana melacak salah satu profil seseorang. sebagian informasi yang sekiranya berguna ia pindahkan ke ponsel canggih miliknya. tak lama ponsel canggih itu berdering. terpampang sebuah nama disana."hallo, assalamualaikum, yo" panggilan itu berasal dari Tyo. teman kuliah--sekaligus detektif amatir sewaannya.
" oke, kirim semua datanya ke email gue. apa disertai foto juga?" Dana penasaran.
"baiklah. kirim data beserta foto itu sekarang. kalau perlu secepatnya gue temuin si bajingan itu" tanpa sadar tangannya mengepal keras.
pembicaraan itu berakhir disusul sebuah email masuk dari ponsel juga laptopnya. ia mengaktifkan email dari dua benda tersebut.
terpampang jelas foto seorang pria beserta biodatanya secara lengkap. mata dana memicing tajam seraya memegang dagu. menerka nerka siapa sebenarnya pria itu. dan apa benar dia adalah ayah dari bayi yang dikandung sarah?sedang fokus berpikir, Dana dikejutkan dengan suara ketukan pintu. dan pikiran pikiran itu buyar seketika.
"masuk"
"permisi, pak. saya ingin menyerahkan laporan keuangan bulan ini" Maudy berjalan menghampiri Dana lalu memberikan laporan tersebut di atas meja.
"terimakasih" jawab Dana singkat. merasa tidak dibutuhkan lagi, Maudy berbalik hendak meninggalkan tempat.
"Maudy, tunggu sebentar" langkah gadis itu terhenti. jujur ia senang jika Dana terus meminta bantuan padanya. karena itu akan membuat dirinya semakin dekat dengan Dana. bayangkan saja, semenjak Dana menjabat sebagai manager, Maudy menaruh perasaan kepada Dana. jika orang orang pernah mengatakan bahwa cinta butuh pengorbanan, maka pengorbanan Maudy kepada Dana hanya dengan mencintainya diam diam. dan menurutnya itu pengorbanan yang luar biasa. terkadang Maudy merasakan cemburu ketika Dana tengah bersama kekasihnya terdahulu. sakit itu cukup ia kubur di relung hatinya paling dalam.
karena mencintai dalam diam tak semudah itu. mencintai dalam diam merupakan cara mencintai yang luar biasa."ada apa, pak?"
"bagaimana keadaan, perempuan itu?--siapa namanya?" Dana menebak nebak.
"sabriana Cahaya, pak"
"ya apalah itu"
Maudy mengulum senyum. "setiap wanita selalu mengalami itu dalam satu bulan sekali, pak. dan itu hal yang wajar. keadaanya baik baik saja sampai sekarang. saya rasa ia hanya shock saja" tiba tiba saja, penjelasan Maudy menenangkan hati Dana. wajar saja jika Sina shock. jangankan Sina, Dana sendiripun sampai saat ini masih mengingat insiden memalukan itu. ia bergidik geli agar jangan sampai kejadian itu terulang kembali. bukan masalah pertolongan yang ia lakukan. hanya saja... ah bahkan sulit diungkapkan.
"wanita memang selalu merepotkan" gumam dana menunjukan wajah jutek yang menggemaskan. senyum Maudy enggan berpindah dari pemiliknya.
"apa ada yang ingin bapak tanyakan lagi?"
"tidak. terimakasih. kamu boleh kembali"
***
cairan bening dari langit turun serempak sejak pukul empat sore. diawali gerimis hingga menjadi hujan deras. belum menunjukan tanda tanda akan reda. rupanya mereka ingin terus berlama lama membasahi bumi setelah sebelumnya dilanda musim kemarau panjang.
setiap rintikannya seperti memiiki irama. seolah mereka menari nari bahagia bisa kembali turun menyapa bumi yang kering. dedaunan kering mulai basah. tanah tanah pucat kembali menebal warnanya. telaga maupun sungai sungai perlahan menampakan aktifitasnya. tak ubahnya lantunan do'a seorang wanita manis disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya bertasbih
SpiritualWanita mana yang ingin menikah melalui proses perjodohan? kurasa tidak ada. ya, tidak ada! Namun prediksi ku meleset sampai akhirnya aku menemukan wanita yang kurasa ia didatangkan dari zaman Siti Nurbaya. -Azka Syandana Prama- Disaat wanita lain me...