Dana duduk gelisah di jok belakang mobil. merubah rubah posisi duduknya. tangannya tak henti bermain di atas layar ponsel. sorot kekhawatiran terpancar dari mata sayu tersebut. pikirannya menerawang jauh. imaginasinya atau bayangan buruk akan sesuatu sedari tadi menghantuinya. berlari lari tidak jelas. sesekali ia memekik frustasi hingga membuat sopir taksi yang mengantarnya tak enggan menanyakan apa yang terjadi pada penumpangnya tersebut. Dana hanya bisa mengulum senyum seraya mengatakan tidak ada apa apa.
setelah menghubungi pihak kepolisian agar mengerahkan seluruh pasukannya. tapi untuk sementara ini Dana mengarahkan mereka untuk ke rumahnya terlebih dahulu. menyiapkan rencana. ia tahu ini adalah perbuatan sarah. siapa lagi gadis yang memiliki seribu macam cara untuk memuaskan ambisi kotornya. bahkan sempat sempatnya ia mengambil kembali jam tangan pemberiannya untuk Dana. dan satu hal yang ia pertanyakan. bagaimana bisa dia menculik aya selagi dirinya tertidur? sedangkan Dana termasuk pria yang peka terhadap sesuatu. terutama saat tidur. bahkan ia bisa merasakan jika ada seseorang yang berjalan mengendap ngendap melewatinya kala tertidur. tapi benar kan? Sarah mempunyai segudang akal yang tidak terlampaui logika. dia bahkan membius Dana agar ia tak sadarkan diri dalam waktu lama.
ponselnya berdering. panggilan dari idzar
"assalamualaikum. ada apa dzar?" ia menjawab dengan tenang.
"waalaikumsalam, bang lo dimna? gue lihat mobil lo barusan" idzar yang berada disana tak kalah panik."lo ikutin mobil gue, dzar! jangan sampai kehilangan jejak. setelah itu kabarin gue dimana lokasi mobil itu berhenti. ngerti?" Dana mengintruksi menggebu gebu. seolah tak ada orang lain yang mendengarnya. sopir taksi dihadapannya harus berulang kali menengok ke belakang.
"gue lagi di belakang mobil lo bang. sepertinya ke arah cibubur. ada apa sebenarnya,bang?" tanya Idzar lewat headset di telinganya. matanya fokus pada jalanan juga mobil xenia berplat B 6423 TYH. sesekali ia memicing untuk mempertegas siapa sosok di dalam mobil tersebut.
" aya diculik"
Idzar hampir kehilangan keseimbangan. karena terkejut ketika tahu Sina diculik. ia pun menambah kecepatan motor maticnya. tapi satu yang membingungkan. menurut sepenglihatannya. di dalam mobil tersebut hanya ada satu orang. sejauh ini ia tidak lihat sosok lain.***
Sina masih dalam keadaan tak berdaya di lantai yang begitu dingin. dinginnya hampir menusuk ke dalam pori pori kulitnya. sendi sendi ototnya melemas. tubuhnya sudah seperti seonggok bangkai yang dibuang begitu saja. meringkuk lemah dalam ikatan yang menjerat diri. pandangannya masih gelap. belum ada tanda tanda si penculik akan membuka penutup matanya.
untung saja Tuhan masih memberi kekuatan pada mulutnya agar terus mengucap kalimat kalimat Allah sebagai pelindung dari segala bahaya yang mengancam.
kini ia merasakan sesuatu menarik kasar lengannya."duduk!" perintah dari orang yang sama. ia memperlakukan Sina seperti seekor binatang. Sina menurut. ia terduduk di atas ranjang empuk yang diperkirakan tempat tidur berukuran king size.
"apa yang akan kamu lakukan terhadapku?" pertanyaan yang sama dan dengan jawaban yang sama pula.
"kamu tuli atau idiot? sudah ku katakan aku akan membunuhmu perlahan lahan. jadi diamlah selagi menunggu ajalmu!" Sina hanya mencoba menebak nebak siapa pemilik suara tersebut. dengan memberi pertanyaan yang sama. tapi nyatanya, ia terlalu pikun untuk mengingat si pemilik suara tersebut sampai akhirnya ia mendengar suara lain disana.
"hai, ma. bagaimana?" sina memicing. mempertegas pendengarannya. kali ini ia sepertinya tahu pemilik suara kedua.
"lihat saja sendiri. kamu sendiri bagaimana, nak? berhasilkah?"
"lihat saja sendiri" Si pemilik suara kedua memberikan amplop cokelat. "baiklah. bagaimana jika kita buka penutupnya? aku yakin gadis manis dihadapan kita ini sudah tidak sabar melihat kecantikan kita, ma" suara itu terdengar berada dimuka Sina. semakin jelas semakin menguatkan keyakinan Sina bahwa ia mengenal suara tipis tersebut.
dan benar. setelah seseorang membuka penutup matanya, Sina memandang bengis dua orang gadis dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya bertasbih
SpiritualWanita mana yang ingin menikah melalui proses perjodohan? kurasa tidak ada. ya, tidak ada! Namun prediksi ku meleset sampai akhirnya aku menemukan wanita yang kurasa ia didatangkan dari zaman Siti Nurbaya. -Azka Syandana Prama- Disaat wanita lain me...