Warning: TYPOS
THANK YOU FOR READ AND VOMMENTS ^_^
Mulmed: MICHEL & CARA
############################Bab 41
MICHEL POV ON....
Dengungan musik sialan itu rasanya tidak lagi menjadi hal yang cukup asing bagiku setelah naik ke dunia per-dj-an.. Selepas kejadian naas itu pun, aku lebih sering menghabiskan waktu menjadi disk jockey, lalu mabuk semalaman. Tentu yang seperti ini tidak patut dicontoh, ya... Harusnya yang aku lakukan memang berdoa sebanyak-banyaknya untuk Paul. Tapi seperti tidak bisa berpikir apa-apa, aku jadi sepenuhnya kehilangan semangat. Dan seakan dengan minumlah luka menganga akibat kepergian Paul bisa sepenuhnya disembuhkan.Seperti malam ini, aku menyudutkan diriku sendiri di toilet wanita sambil memijat perut, mual karena begitu banyak alkohol yang masuk ke tubuhku.
"Huueeeekkk!!"
Huh.. Aku muntah lagi..
Sudahlah..masa bodoh.. Aku.harus.minum.lagi.Saking sempoyongannya, aku bertabrakan dengan seseorang saat keluar.
"He-i???" Meski mabuk berat, aku bisa mencerna kalau orang itu tersinggung karena aku tubruk. "Michel??"
Oh...orang ini mengenalku.
"Kau...sedang apa...?"
Aku jatuh di bahunya. Rasanya inilah tingkat akhir kesadaranku. Tak lama, aku muntah kembali di bahunya.
.
.
.
Ughh...d-dimana ini?
Aku..hanya bisa melihat kalau aku ada di ruangan...yang lebih mirip...kamar??Tunggu, kamar? Kamar siapa ini? Aku pingsan dipelukan siapa tadi?
Aku...muntah..di..bahu siapa..tadi??
"Kau terlihat masih mengingat adegan sebelum ini, Cella."
Kepalaku langsung tertuju ke pintu masuk. Oh, sungguhan aku menghela lega ketika tau yang menemukanku pingsan karena mabuk itu adalah Cara.
Tapi aku tidak yakin dengan kelegaan itu ketika Cara mendekatiku dengan pandangan itu. Jujur, aneh. Pandangan itu sama dengan saat syuting Gretting Hurts.
Sorot matanya sunguh....uh..aku benci mengatakannya. Tapi dia terlihat terobsesi padaku.
"Kau tau..kita sama-sama berduka sekarang..." "Paul tewas, eh?"
Dia...mulai merangkak ke atas ranjangku.
Oh, ranjangnya. Tapi, ada apa dengan wanita itu? Jangan bilang dia---bisexual...?"Ayo, lampiaskan kedukaan kita.. Aku sama sekali tidak masalah dengan sebesar apa yang kau punya pada Paul. Tapi, aku tidak tega melihatmu...mabuk hanya untuk menangisi dia..."
Sumpah, kalian tau, aku tidak bisa berpikir lagi. Cara sudah terlampau dekat denganku. Dia..mengulaskan jarinya ke pipiku.
Dan..menjilatnya??
Cara sudah gila..."Ayo..berhenti minum dan bersenang-senang bersamaku..."
Oh, tidak. Kalimat itu jelas sungguh godaan untukku. Aku benci mengatakannya, tapi entah ada apa dengan kepalaku, aku malah mengangguk pelan.
"Kenapa tidak, bi**h..?"
********
Kau tau, selanjutnya kami begitu tidak terkendali. Kenyataannya disini adalah Cara dan aku sama-sama melampiaskan rasa sedih kami karena kehilangan orang yang dicintai. Dia kehilangan pacarnya, Jonas, dan aku kehilangan Paul.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEE YOU AGAIN [Fanfiction] ✔
FanfictionIni adalah karya fiksi penggemar. Nantinya akan berbentuk sebuah cerita profesi. Dalam cerita ini, aku akan nencoba merepresentasikan Paul Walker untuk kalian, pembaca, dan khususnya penggemar mendiang. Penulis, Alin Ifa NB: CERITA INI DIREMAKE DAL...