Warning: TYPOS
Thank you for your vomments and read ;)
Mulmed: Meadow pas promosi Furious 7 bareng Fast Family.
############################
Bab 45
BECCA POV ON.....
28 Maret 2015....
Brak!
Aku menoleh mendengar bantingan pintu itu.Di belakang pintu masuk, Meadow terlihat menyandarkan dirinya dengan senyum merekah.
Satu yang jadi pertanyaanku: kenapa?
"Bahagianya..."
Meadow menoleh padaku dan tidak membiaskan senyumnya.
"...Ada apa hari ini?" Aku lanjut bertanya.
"Hari ini luar biasa..." Dia mendekatiku yang kebetulan sedang menulis artikel untuk dikirim ke website berita otomotif. Yah, setahun ini aku memang tidak berdiam diri. Aku berhasil masuk menjadi salah satu penulis lepas website berita otomotif. Aku diperbolehkan hanya menulis di website ini sesekali, sesuai kebutuhan redaksi akan bidangku: seputar GTR. Yah, mengenal Paul sejak kecil membuatku terbawa juga apa yang menjadi kesukaannya.
"...Kau tau, Mom...? Orang tua Zac berdamai! Mereka tidak jadi berpisah dan aku tadi diajak makan malam bersama mereka."
Oh, mungkin berita berpisahnya sendiri datang ketika aku pergi... Makanya aku tidak tau. Akhirnya aku hanya manggut-manggut mengerti.
"Bagaimana? Asik?"tanyaku, menyantai juga untuk mengembalikan nadanya.
"Ternyata mereka berdua ramah." Meadow menjawab. "Oh, aku harus ke apartemen Kak Jammie. Ini jelas kabar baik."
"Kabar baik kenapa, Rain? Hanya kabar orang tuanya berbaikan, bukan?" Aku sengaja menggodanya.
Blushhh... Meadow diam. Wajahnya menyiratkan ada rasa menyesal disana karena menceritakan ini kepadaku. Hm...jangan bilang.....
"Oh, baiklah, aku mengaku..."
"Dia mencuri first-kissmu??"
"Moommm??"
Aku tertawa saat Meadow mengatupkan tangan. Tapi aku tahu lebih banyak "tidak" dari balasannya barusan. Untung saja Paul tidak mengajarinya macam-macam.... Aku senang begitu tahu Meadow masih lurus-lurus saja..
"Dia menembakku di depan orang tuanya...."
Wow, aku rasa itu sudah termasuk melamar.... Yang benar saja?
Tapi, uh...baguslah. Meadow menceritakannya. Aku jadi tahu seberapa jauh yang Zac lakukan. Itu juga tanda sebenarnya bagiku untuk segera memutuskan Meadow akan lebih aman diasuh oleh siapa; aku atau neneknya.
Memikirkannya, dahiku kembali mengerut. Tak lama, tatapan berpindah kembali ke monitor laptop. Namun seketika fokusku jadi hilang sepenuhnya pada artikel yang telah sepanjang 600 kata itu.
"Meadow?"
Meadow beranjak dari kesibukannya melihat ponsel.
"Ya?""Ibu...mau ke rumah Nenek dulu. Kau tak apa ditinggal kan?"
Aku membereskan laptop dan bergegas. Setidaknya kalau dipastikan dari sekarang pada keluarga Walker, semuanya akan bisa direncanakan. Termasuk mengatakan pelan-pelan soal ini pada Meadow."Aku pergi, ya."
Bukannya menjawab dengan penutup klise seperti: 'hati-hati Mom', Meadow malah membuka bahasan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEE YOU AGAIN [Fanfiction] ✔
FanfictionIni adalah karya fiksi penggemar. Nantinya akan berbentuk sebuah cerita profesi. Dalam cerita ini, aku akan nencoba merepresentasikan Paul Walker untuk kalian, pembaca, dan khususnya penggemar mendiang. Penulis, Alin Ifa NB: CERITA INI DIREMAKE DAL...