Warning: typos
Mulmed: pemakaman Paul @Hollywood Hills, Forest Lawn Memorial Park.
Thx for read and vomments
############################
Bab 38
DAVID POV ON....
Ada apa dengan orang satu itu? Kenapa dia begitu...mempunyai pesona yang tidak terbatas. Bayangkan saja, semasa hidup dia disukai banyak orang, matinya ditangisi banyak orang yang menyukainya. Benar-benar....Sempurna sekali perannya, bahkan untuk Jordana. Begitu televisi mengabarkan kabar itu, Dana langsung jatuh begitu saja. Pingsan. Kalian tau kelanjutannya apa? Dia harus segera dioperasi untuk mengeluarkan jagoan pertama kami.
Brengsek... Jangan sampai saja kau membawa Jordana dan junior juga mati bersamamu.... Sialan kau, Paul.
Akhirnya aku duduk di kursi tunggu di depan ruang operasi. Dalam diam, aku bergeming. Rasanya ingin mematikan saja teve yang menyuarakan berita yang masih sama itu.
Tapi..memang.. Aku tidak bisa menampik kalau aku cemburu padanya. Pada semua yang ia miliki selama hidupnya menurut cerita Jordana. Dia seperti...pria yang sempurna di depan orang-orang dan wanita. Dengan banyaknya berita itu seharian ini aku juga jadi berpikir.. Apakah nanti ketika aku mati aku akan se-dikenang ini?
Aku mendengus keras menyadari kegusaran yang mendadak muncul.
Yah...aku pikir memang tidak ada salahnya berdamai dengan Jordana dan Paul serta masa lalu mereka. Sudahlah... yang penting kenyataan yang terjadi sekarang adalah.. aku sudah memiliki Dana. Dia sudah menjadi tanggung jawabku sepenuhnya yang akan terus aku jaga. Setelah ini, aku sadar merupakan pekerjaan berat bagiku untuk membuatnya kuat menyelesaikan film Furious 7 tanpa Paul.
"Huh..." lalu, aku melingkarkan tangan. Dan, tak lama, doa dimulai.
"Tuhan, karuniakanlah kebahagiaan lagi kepada semua orang yang mencintai dan dicintai Paul." "Amin."
.
.
.
DAVID POV OFF.....
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^JORDANA POV ON.....
Aku tau ini bukan di rumah. Semuanya begitu berbeda ketika aku bangun. Jelaslah rumah sakit. Bau obat-obatan rumah sakit menyeruak di hidungku. Entah apa yang terjadi, tapi aku malah berada di ruangan putih. Polos, bersih.Tak lama dari itu, suara tangis terdengar.
Aku pun menoleh. Aku tau itu aku. Dan sosokku tengah jatuh terduduk dengan pakaian hamilnya. Pakaianku saat operasi.
"Paul..."rengek suara itu lemah.
Tadinya aku sudah akan bergerak mendekat. Tapi cegatan tangan sudah memotong niatku duluan.
"Dia tak perlu ditenangkan. Kau yang perlu."
Oh... Paul..
Tanpa bisa ditahan lagi, aku memeluknya tidak peduli ini mimpi atau bukan, aku berpeluk erat pada sosok itu.Tapi yah...ini mimpi. Jelas dia sudah mati. Jelas Paul sudah terbakar dalam mobil naas itu.
"Kok cengeng...?"
Aku tidak peduli dengan perkataannya. Ya. Aku memang cengeng. Terus kenapa? Masa iya saat orang yang sudah kuanggap sebagai keluarga sendiri pergi dengan tragis, aku tidak merasakan kesedihan apapun?
KAMU SEDANG MEMBACA
SEE YOU AGAIN [Fanfiction] ✔
FanficIni adalah karya fiksi penggemar. Nantinya akan berbentuk sebuah cerita profesi. Dalam cerita ini, aku akan nencoba merepresentasikan Paul Walker untuk kalian, pembaca, dan khususnya penggemar mendiang. Penulis, Alin Ifa NB: CERITA INI DIREMAKE DAL...