"Ayah, Ibu, Jangan pergi!"
teriak seorang gadis mungli berambut hitam pekat.
"Tenang saja, sayang. Kami hanya pergi selama 3 hari, kami akan segera pulang."
Sahut seorang wanita paru baya dengan lembut seraya tersenyum.
"I..iya.. Tapi.. tapi,"
Gadis itu tak berani melanjutkan perkataannya.
"Tapi kenapa, Ellen? Kami akan baik-baik saja, kau tak perlu khawatir."
Sambung pria paru baya itu seraya mengusap kepala gadis kecil itu.
"Tapi.. bagaimana kalau Ellen kesepian?"
Gadis itu berusaha mencari alesan.
"Kan, ada bibi mu yang akan menemanimu selama kami pergi."
"Hmm.. sepertinya kita harus berangkat sekarang. Baiklah, Ellen jadi anak baik, ya. Jangan merepotkan bibimu."
Saran Pria itu
"Tapi kalian akan tewas jika pergi, pesawat kalian akan jatuh dan tak akan ada yang selamat."
Ucap gadis itu hampir berteriak.
"Kau tidak boleh berbicara seperti itu, Ellen. Percayalah kami akan baik-baik saja." Tegur pria itu.
"Kalian tidak akan baik-baik saja"
guman gadis kecil itu.
"Baiklah, kami pergi sekarang. Sapai jumpa, Ellen."
"Tolong jaga Ellen selama kami pergi, Lauren. Maaf merepotkan."
"ah, tunggu! Berapa nomor pesawat yang akan kalian naiki?" Tanya Lauren
"J-910"
Kedua orang itu mengecup kening gadis kecil itu.
Mereka bahkan tak menggubris ucapan gadis itu.
.
2 jam kemudian…
"Ellen, kau mau sarapan?"
tanya Lauren
Gadis bernama Ellen itu hanya mengangguk seraya berjalan menuju ruang makan.
"Aku tak mengerti dengan gadis ini, bagaimana ia bisa mengatakan hal mengerikan seperti tadi itu."
Guman Lauren.
"Beberapa menit yang lalu sebuah pesawat bernomor J-910 mengalami kecelakaan. Dan dapat dipastikan tak akan ada penumpang yang selamat."
Mendengar berita itu wajah Lauren berubah menjadi pucat,
ia segera berlari menuju ruang makan tempat Ellen berada.
Lauren melihat Ellen melahap sarapannya dengan tenang.
Gadis itu melihat Lauren tanpa ekspresi dan berkata,
"Aku sudah memperingatkan mereka, bukan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Girl
Mystery / ThrillerGenre : Superanatural, Misteri/Thriller, Romance Rated : T