Dave POV's
Kejadian kemarin malam telah tersebar ke seluruh penjuru kota. Kak Jason sepertinya masih sedikit terkejut atas kejadian kemarin. Saat kejadian itu terjadi ia sedang membaca buku di ruang tengah. Saat aku pulang, tiba-tiba saja ia menghampiriku dengan wajah pucat.
Matahari telah tinggi, tapi udara masih sangat dingin. Aku berdiam di dalam selimut, aku teringat dengan rumah Ellen. Di sana terdapa tungku perapian, pasti menyenangkan jika duduk didekatnya.
TOK! TOK! TOK!
"Hah, siapa sih yang datang di hari seperti ini?" gumanku.
TOK! TOK! TOK!
Suara pintu kembali terdengar, "Iya, tunggu!" teriakku.
"Hah, sepertinya itu Justin. Siapa lagi yang akan datang di hari yang dingin seperti ini jika bukan dia." Batinku seraya mendesah.
Aku berjalan dengan santai mendekati pintu dan membukanya. Angin musim dingin masuk dan mengenaiku.
"Ellen?"
aku terkejut melihat ia berdiri di depan rumahku dengan nafas memburu. Sepertinya ia datang dengan berlari.
"A..ada apa?" tanyaku cemas, ia tak menjawab pertanyaanku, ia kembali berlari.
"Hei!" panggilku.
Aku berlari mengejar dia, di sebuah pertigaan ia kembali berhenti. Saat ku mulai mendekatinya, ia mulai berlari kembali.
"sepertinya ia ingin menuntunku ke suatu tempat.." pikirku sambil mengikuti langkahnya.
Akhirnya ia berhenti di suatu tempat. Tempat ini sangat indah, banyak bunga bermekaran. Di tempat ini juga terdapat sungai yang cukup dalam, meskipun sekarang musim dingin, airnya tak membeku. Aku tak pernah tahu bahwa disini terdapat temapat seperti ini. Sepertinya tempat ini agak terpencil.
Aku menghampiri Ellen yang memunggungiku. Ellen memandang sungai itu, aku mengikuti pandangan matanya.
"kita harus menolongnya." Ucapnya datar.
Aku terkejut melihatnya, ada seorang anak kecil yang tenggelam di sungai itu. Di musim dingin seperti ini, air sungai sangat dingin.
Aku mencari ranting atau apapun juga yang dapat aku gunakan untuk menariknya. Secara tak sengaja aku menemukan sebatang bambu yang cukup panjang, "Ellen, kita gunakan ini untuk menariknya."
Aku memabawa bambu itu mendekat ke sungai,
"Hei, ambil bambu ini." Teriakku pada anak itu.
Anak itu berusaha mengambil bambu itu, kami berdua menarik ujung bambu yang lain. Saat anak itu sampai ditepi sungai kami berdua menarik lengannya. Anak itu terlihat masih kaget atas kejadian tadi, seluruh tubuhnya dingin karena air sungai itu.
"Sebaiknya kau segera pulang sebelum kau sakit." Saranku padanya, anak itu mengangguk
"Terimakasih banyak" ucap anak itu seraya membungkukkan badan.
Kemudian anak itu berlari meninggalkan kami berdua.
"Ayo, kita kembali." Ajakku.
Ellen berdiri dari posisinya saat menarik anak itu tadi.
Srrakkk!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Girl
Mystery / ThrillerGenre : Superanatural, Misteri/Thriller, Romance Rated : T