DAVE POV's
ELLEN ?
"Bagaimana ia bisa berada di sini? Apa yang ia lakukan? Tunggu..." batinku.
Saat ini benakku dipenuhi oleh ribuan tanda tanya,
"O iya, menurut cerita Justin, tadi siang, gadis ini mengancam Taylor, kan, apa yang ia maksud adalah kejadian ini?"
Tanpa mempedulikan rambu lalu lintas, aku berlari menghampiri Ellen.
"Dave! Hey! Apa yang kau lakukan?" aku tak menggubris ucapan Justin, aku terus berlari hingga sampai didepan gadis itu.
Ia mengangkat kepalanya memandang mataku. Aku sedikit merasa tak nyaman diperhatikan seperti itu. Namun, aku baru sadar bahwa ia memiliki mata yang indah.
"Hei, apa yang kau lakukan di sini?" tanyaku akhirnya.
Gadis itu tak menggubrisku, ia terus menatap mataku.
"Hei, jawab aku! Apa kau tak bisa berbicara?" teriakku seraya mengguncang tubuh gadis itu.
Tanpa mengubah raut wajahnya, ia berkata dengan datar,
"Aku sudah memperingatinya, tapi ia tak menggubrisku, sama seperti kedua orang tuaku."
Gadis itu berjalan meninggalkan Dave yang masih terpaku di tempatnya berdiri.
"Dave, kau kenapa?" Tanya Justin saat sudah sampai di depan Dave.
"Aku tak apa-apa. Tadi aku melihat gadis bernama Ellen itu disini." Jawabku.
"HAH? Gadis itu lagi. Kenapa ia bisa disini. Ini semua benar-benar membuatku pusing." Teriak Joey frustasi tanpa mempedulikan sekitarnya.
.
Teng...Teng...Teng...
Suara lonceng berkumandang di kota kecil ini, untuk menyebarkan berita tragis yang terjadi kemarin. Sehari telah berlalu, tapi cerita sudah menyebar luas.
Sekarang Ellen selalu diejek sebagai pembunuh, penyihir, ataupun perutuk dan ia telah menjadi terkenal di sekolah ini dengan sebutan itu. Rupanya sebelum kejadian di tangga yang dilihat Justin itu, Ellen pernah menghampiri Taylor di suatu tempat dan mengatakan padanya bahwa ia akan mati.
Sesungguhnya aku tidak terlalu percaya dengan cerita itu, mana mungkin ada orang yang bisa mengetahui hal tersebut. Itu pasti hanyalah gossip yang dibuat oleh Kim dan Kin.
"Hey, Dave, dari tadi kau diam saja. Apa yang kau lamunkan?" suara Arsen menyadarkanku dari lamunan.
"Mmm.. aku hanya terus kepikiran soal kejadian kemarin itu dan Gosip yang sekarang sedang beredar ini." Jawabku jujur.
" O, iya.. Aku juga sangat terkejut saat pertama kali mendengarnya. Tapi aku yakin, Ellem tak mungkin membunuh atau merutuknya." Ujar Luna.
Aku berjalan menuju anak tangga
"Kau mau kemana?" Tanya Justin.
"Aku ingin membeli minum." Aku menuruni tangga hingga aku melihat Kim dan Kin mengancam Ellen.
"Seperti kejadian yang dialami Justin." Batinku. Aku tak mau terlibat lagi dengan gadis aneh itu, aku berniat melewatinya, tapi bagaimanapun juga aku penasaran dengan gadis ini. "Apa yang akan dia lakukan sekarang?" tanyaku pada diriku sendiri.
"HEY, Kau kan yang menyebabkan kejadian ini?" Teriak Kim.
"Ayo jawab. Jangan diam saja kau, Psikopad!" bentak Kin.
Namun, Ellen tetap tenang tak berekspresi. Kim yang sudah tak tahanpun mengangkat tangannya hendak menampar Ellen, tapi Ellen tak menunjukkan gerak-gerik sedikitpun. Tangan Kim hampir menampar Ellen jika saja Ellen tak menahannya.
"Apa yang kalian lakukan? Kejadian kemarin itu hanya KECELAKAAN" bentakku.
Kedua gadis itu berlari meninggalkan kami berdua, aku membalik badanku dan menatap gadis itu. Gadis itu segera berjalan sebelum aku sempat menanyakan apapun padanya, bahkan ia tidak mengucapkan terimakasih.
Setelah kejadian itu beberapa kali aku menemukan ia di kerjai, terutama oleh Kim dan Kin. Namun, seperti tadi, ia tidak bertindak apa-apa hingga aku harus menolongnya. Mungkin, sekilas ia terlihat pasrah, tapi sepertinya tidak, dia lebih terlihat seperti sedang menunggu sesuatu. Aku sendiripun tak mengerti mengapa aku menolongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Girl
Mystery / ThrillerGenre : Superanatural, Misteri/Thriller, Romance Rated : T