twenty seven

8.5K 481 137
                                    

Aku mengikuti kata-kata gadis ini, aku melempar bulu itu dan tepat mengenai kening gadis kecil bermata merah itu. Setelah itu aku merapalkan segel pada gadis kecil itu dan seketika gadis itu menghilang. Aku bahkan tak dapat mengerti apa yang aku rapalkan tadi.

Semua teman-temanku menarik nafas lega, "Apa itu sebenarnya?" tanyaku pada Ellen.

Teman-temanku yang lain juga memandang ia.

"Itu adalah roh jahat yang merasuki gadis kecil itu. Gadis kecil itu dikorbankan oleh penduduk kota ini berpuluh-puluh tahun yang lalu." Jelasnya datar.

"Ko..Korban?" ulang Aria.

"Nama danau ini adalah Lythia, yang berarti sacrifice atau pengorbanan." Mata kami terbelalak mendengar penjelasannya.

"Sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu, penduduk disini selalu melakukan pengorbanan manusia setiap tahunnya di danau ini. Dan gadis itu adalah korban yang terakhir. Gadis itu dirasuki oleh roh jahat, pada saat itu ia dianggap sebagai pembawa bencana. Pada musim dingin waktu itu, upacara pengorbanan itu dilaksanakan, saat ia tertidur dengan tenang, ia ditenggelamkan dengan kejam di danau ini. Kakinya dirantai dengan batu agar ia tak dapat bernafas kepermukaan. Namun, tiba-tiba roh jahat itu mengamuk, beruntung saat itu terdapat seorang cenayang, dengan merapalkan mantra, ia menyegel roh jahat itu. Cenayang itu bermata turquois dan berambut kuning kecoklatan. Cenayang itu adalah nenekmu, Gabriell." Cerita Ellen panjang lebar.

"Mungkin yang membuat ia dapat keluar kembali karena segel yang sudah melemah dan kehadiranmu yang sudah dinantikan oleh makhluk itu."

Setelah menceritakan hal itu gadis itu berjalan meninggalkan kami,

"Darimana kau tahu hal itu?" tanyaku sebelum ia menjauh, tapi ia tak menggubrisku, ia terus berjalan hingga hilang dari pandangan mataku.

Kami semua terpaku menatap kepergian gadis berambut hitam itu.

"Apa maksudnya?" tanya Irene tiba-tiba, "Kenapa ia memanggilmu cenayang?" jelasnya.

"Ah, iya, aku juga ingin tahu mengenai hal itu." Sambung Luna.

Aku memandang teman-temanku satu persatu, "Baiklah, aku akan cerita." Jawabku pasrah,

"Ini adalah kota tempat tinggalku, disini orang-orang memanggilku cenayang. Aku memiliki kemampuan itu sejak aku lahir, mungkin itu warisan dari nenekku. Namun, meskipun aku dipanggil cenayang, itu bukan berarti aku bisa meramal atau melihat masa depan, aku hanya dapat melihat masa lalu seseorang, jika bersentuhan dengan benda milik orang tersebut. Karenanya, dulu aku sering membantu kepolisian di tempat ini dalam menguak kasus pembunuhan." Jelasku panjang lebar.

Dapat kulihat bahwa teman-temanku terkejut dengan penjelasanku,

"Tapi bagaimana gadis itu bisa mengetahui hal ini?" batinku.

End Gabriell POV's

Sementara teman-temannya terkejut dengan penjelaan dari Gabriell, pemuda bermata hitam kelam itu berjalan menuju arah dimana Ellen pergi.

Ia menemukan gadis itu sedang berhadapan dengan seorang pemuda berambut merah.

"Jadi, kau, ya, orang yang memiliki kemampuan itu?" Tanya pemuda itu.

Namun, seperti biasa, gadis itu tak menggubrisnya dan kembali berjalan.

Pemuda itu menggumankan sesuatu yang dapat di dengar oleh telinga Dave

"Akhirnya aku menemukannya, nek."

Dark GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang