Lucia, nama itu tak luput dari tangisan Nick
"Lucia telah pergi dan kau tau itu tapi kenapa kau selalu berfikir ia akan kembali apa yang membuatmu begitu sulit untuk merelakannya?"gertakku yang langsung membuat pria itu terdiam bagai air matanya membeku diatas wajahnya yang berwarna kepucatan seakan baru saja malaikat datang mencabut sinar diwajahnya.Aku beranjak sembari terisak rasanya hanya ada penyesalan telah datang kepadanya, disaat aku baik-baik saja mengapa dia kembali mengupas luka lama. Sebuah Tangan terulur untuk menghentikanku mencengkrami pergelangan kakiku tangan dinginnya bagai mematikan urat sarafku. Berhasil membuat kaki kananku tak dapat menjauh darinya. Aku tak sedikitpun melawan yang harus kulakukan ialah mendengarkannya meski tak harus melihatnya.
"Kau benar Adis, Lucia memang sudah pergi. Jika begitu jadilah Lucia untukku"Pungkas Nick yang langsung membuatku melakukan segala cara agar terlepas darinya meskipun harus menendangnya jatuh aku sudah tak peduli lagi. Air mataku tak pernah berhenti meski telah kujangkau mobilku dan berhasil melarikan diri dari Nick, semua jendela tak kubiarkan terbuka aku mengunci diriku didalamnya menangis tersedu-sedu dengan terus menutup rapat kedua telingaku agar tak kudengar lagi rintihan Nick diluar sana. Air mataku terus mengalir bagai hujan lebat tak ada tanda untuk mereda. Sembari itu kutundukan kepala pada stir mobil. Siapapun saja pasti bisa mendengar tangisanku~Kunci mobil mulai kuputar setelahnya suara mesin terdengar lampu depan menampakan wajah pria yang masih terbaring disana Nick terdiam dan mengatupkan matanya hatiku pilu menatap sisi lain dari sosok direktur penting sepertinya sejak saat itu aku tau ia begitu tulus mencintai Lucia, beruntungkah Lucia dicintai olehnya?
Ia mungkin lelah menangisinya hingga sepertiga malam. Hati kecilku tak bisa menolak rasa empatiku bahwa aku harus melanjutkan misi penyelamatan ini, dengan cuaca seperti ini besok pagi ia mungkin menemui Lucia. Dengan gerak cepat aku membawanya dikursi belakang memposisikannya berbaring dengan sedikit menekukkan kaki panjangnya yang menjangkau pintu serta kulepas bantal pada jok depan yang kemudian kuletakan tepat dibawah kepala Nick hanya untuk meninggikan posisinya lebih daripada kakinya.
Aku mengemudi dengan perasaan cemas tak jarang aku mengintainyai dari kaca depan hanya takut sesuatu yang buruk terjadi lagi padanya.
Aku masih berdiri untuk memandangi rumah Nick entah apa yang membuatku betah berlama-lama disana , disaat pria mabuk itu telah kuserahkan pada ayahnya. Hanya saja seperti ada sesuatu yang membuatku rindu dengan rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved Crime Goals
Mystery / ThrillerSebuah kejahatan yang dilakukan oleh orang terkasih bersembunyi bahkan berbaur dengan identitas palsu berusaha ikut terlibat sebagai penyelidik dalam kasus kematian seorang gadis pewaris tunggal dari Luis seorang presdir kaya raya. Sabotase dan mani...