#4

14.1K 494 1
                                    

Aku memilih memakai gaun hijau toska yang memamerkan bahu putihku. Dengan rambut yang diklip setengah ke belakang, sisanya diurai bebas, aku terlihat feminin, kurasa.

Kulajukan mobilku menuju gedung acara.

Tampak Dimas dan Sara sudah duluan sampai. Mereka sedang berbincang dengan seorang pria.

"Sar"panggilku, menepuk bahunya.

"Ah datang juga! Oh ya, Shley, masih ingat ga sama dia?"tanya Sara menunjuk pria yang tadi ngobrol dengannya.

Aku otomatis menggeleng.

"Siapa?"tanyaku.

"Masa ga ingat? Hehh, dasar pikun! Ini Satria! Udah inget? Yang dulu culun itu loooo"jelas Sara blak-blakan.

"Hush, Sara! Ga boleh ngomong gitu! Ga enak di denger orangnya!"tegur Dimas, menyenggol lengan Sara.

"Yee, biarin aja napa! Gapapa kan ya, Sat? Dia aja ga keberatan kok! Lah kamu kok sewot?"balas Sara santai.

Satria tampak tertawa karna tingkah Sara.

"Oh ya, jadi kamu Satria? Satria Adinegara? Wahh, lama ga ketemu! Masih inget aku?"tanyaku.

"Masihlah, Ashley Garnetta Leghra kan?"jawab Satria, lalu mengulum senyum.

"Iya, wah, hafal juga nama panjangku! Jadi berasa tenar gitu"celetukku lalu tertawa.

Sara Pov

Aku tersenyum menatap 2 orang di depanku ini. Menurutku, Ashley lebih bahagia bila bersama Satria, bukan si Mr. Robot, si Arya-Arya itu!

"Eh yang, kita pergi yuk, jangan ganggu mereka"bisikku pada tunanganku ini, Dimas.

"Eh tapi nanti malah jadi prasangka di depan orang, yang. Kan Ashley udah punya calon"balas Dimas berbisik.

"Tapi dia ga bahagia sama calonnya, sayang! Calonnya ga cinta sama dia, udah deh, tinggalin aja mereka!"bisikku mulai kesal.

Dimas pun menyerah. Kutatap lagi mereka. Lalu menarik tangan Dimas menjauh.

Satria Pov

Ah bahagianya aku punya teman seperti Sara. Dia seperti mengerti kalo aku butuh waktu berdua dengan calon gadisku, Ashley. Aku memendam rasa sejak lama padanya.

Dulu, aku hanya seorang yang dianggap golongan terbuang di sekolah, karna fisikku yang tak memadai. Demi Ashley, selepas sekolah, aku berusaha mengubah tampilan fisikku. Semua demi Dewi hatiku, Ashley. Hanya Ashley seorang!

Aku rindu dengan suara tawanya, dengan senyumnya yang menyejukkan jiwa, dengan tawa candanya. Dan ini adalah momen yang kutunggu, saat reuni.

Ashley Pov

Kulirik lagi arlojiku.

Jam 21.42.

"Emm, Sat, aku pulang duluan ya, takut kemaleman. Bye"pamitku sopan pada Satria.

"Oh boleh kok, eh tunggu--"panggil Satria.

"Ada apa?"tanyaku.

"Kudengar kamu akan segera dilantik sebagai CEO baru Legh Corp. ya? Aku juga berencana mau mengadakan hubungan kerjasama. Ada proyek"jelas Satria.

"Oh, yasudah, nanti kita bicarakan lebih lanjut. Aku pamit dulu ya"ujarku. Lalu beranjak pergi.

***

"Shley, sebelum kamu menikah, papa mau kamu yang memegang jabatan papa, papa mau pensiun total"ujar papa.

"Baiklah pa, kalo itu mau papa, Ashley siap kapan aja ko pa"jawabku.

LOST  IN  LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang