E P I L O G

18.5K 458 2
                                        

"Makan dulu apelnya. Kunyah yang bener! Nanti keselek, Vio!"ingat Ashley pada Vio, putri kecilnya yang masih berumur 7 tahun.

"Tiru Nemi dong"ujar Ashley lagi.

"Ih mamah mah, selalu aja apa-apa ka Nemi, apa-apa ka Nemi"rajuk Vio.

"Iyaaa"timpal Via yang ikut-ikutan mengambek.

"Hei, ada apa ini?"tanya Arya yang baru selesai mandi, terlihat segar dengan kaos oblong dan celana santainya.

"Mereka ngambek pah, liat deh, si Vio aku bilangin supaya kunyah apel yang bener nanti keselek. Tiru kayak Nemi, eh malah ngambek!"jelas Ashley sambil memotong apel menjadi 4 bagian.

"Vio, jangan ngambek dong sayangnya papah"bujuk Arya.

"Gamau, Vio mau ngambek aja!"tetap keras kepala, ciri khas sifat Vio.

"Okey, karna ngambek, mamah juga mau ngambek. Mama gamau buatin bekalnya Vio dan Via, uang jajan juga mamah tarik semua"ancam Ashley.

"Mamah baik dehh, jangan yaa"rayu Via. Ya, Via, si perayu ulung.

Dan Nemi, si pendiam dan kaku.

"E--eemhh-Yaudah Vio ga jadi ngambek kok"ujar Vio.

Ashley hanya terkekeh kecil.

"Kamu ini ya"bisik Arya.

"Biarin pah, biar ga manja! Kamu sih manjain anak-anak terus!"ingat Ashley.

"Iya deh iyah, papah salah"ujar Arya.

Ashley kembali terkikik.

Sampai sekarang, Arya sangat bersyukur bisa memiliki Ashley, sebagai alasannya untuk pulang, alasannya untuk kembali. Alasan untuknya tak membagi cinta, tidak berbelok, hanya menatap lurus ke depan.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hai hai haiiii

Nah ga terasa end jgaaa

Tenang hati ini jdnyaaa

Jgn lupa votenya yaaaa

Loph loph you my all readersss

LOST  IN  LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang