Ashley Pov
Aku terbangun mendengar suara pintu kayu itu berderit terbuka. Menampakkan sosok seorang pria berjas hitam, dengan kacamata membawa sebuah nampan. Pandanganku tidak terlalu jelas, karna selain pusing yang melanda kepalaku, badanku juga diikat di kursi, menyulitkanku untuk bergerak.
"Makanlah ini, jika kau tak mau mati kelaparan"ujar pria tadi.
"Siapa kau?"lirihku.
"Kau tak perlu tau siapa aku, cukup makan saja!"suruhnya tegas.
Aku hanya bisa terdiam dan menurut.
Toh memang keadaan perutku yang keroncongan memaksaku harus menurutinya. Bagaimana pun, aku tak boleh egois. Ada anakku dalam perutku. Aku juga harus memikirkannya.
Aku menyuap sesuap sendok nasi ke mulutku dalam diam. Sambil berusaha menahan isak tangisku.
Kulihat ia berlalu keluar dari ruanganku. Membiarkan aku makan dengan tenang.
***
Aku meneliti detail ruangan tempat aku disekap. Ruangan persegi ukuran 4x4 m. Hanya ada sebuah kursi lusuh dan beberapa tumpuk balok kayu di ujung ruangan. Dan tentu jendela yang dipalang kayu di dekat balok itu.
Aku merogoh saku celana baju rawat RS yang masih kupakai sampai sekarang.
Ada sebuah pisau. Memang, sebelum pergi, aku mengambil pisau lipat untuk operasi milik dokter. Sesaat sebelum aku dibawa ke kamar inapku. Saat di UGD.
"Semoga pisau ini bisa berguna. Aku mendekati jendela itu. Mencongkel paku yang menancap di palang yang sudah hampir lepas.
"Ayolah bisaa"lirihku berharap. Setelah kurasa lebih setengah jam, aku akhirnya bisa membuka semua paku. Kuangkat kayu palangnya, mengambil satu balok untuk senjata dan memanjat keluar jendela.
"Aku harus kabur secepatnya dari sini!!"bisikku pelan, bertekad.
Aku berjalan mengendap-endap, melewati sebuah taman yang tak terawat. Didekat gerbang, kulihat 1 orang preman berkepala plontos berjaga. Aku mengendap ke belakangnya dan,
BUAKH!
Aku menghajarnya dengan balok kayu itu. Lalu berlari keluar gerbang, menjauhi rumah itu, menuju areal permukiman penduduk terdekat.
***
Aaliya Pov
Aku menyelipkan sebuah pisau lipat di saku rokku. Menuju ruangan tempat Ashley disekap.
Kuputar kenop perlahan.
Lalu masuk.
Tapi apa? Kenapa ruangan kosong?
Aku mengedarkan pandanganku. Mataku tertuju pada jendela yang sudah terbuka!
"Aarrghh! Dia kabur? Fuck!"seruku marah.
Aku bergegas keluar, melajukan mobilku mencarinya.
Pasti dia belum jauh dari sini! Batinku.
***
Author Pov
Ashley berjalan tertatih. Pandangannya mulai kabur. Ia merasa lelah.
Sebuah mobil berhenti di belakangnya.
"Dapat kamu! Kamu takkan bisa kabur dariku!"seru Aaliya sambil menjambak rambut Ashley.
"Aauww! Lepaskan aku!"seru Ashley kesakitan.
"No fucking girl, i never do that! How stupid you are!"ejeknya.
Plak! Aaliya menampar pipi mulus Ashley.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOST IN LOVE
RomansaGimana rasanya dijodohkan? Apa enak? Itulah yang dialami Ashley dan Arya. Menikah karna sesuatu yang terbilang kuno. Ya, karna PERJANJIAN DARAH. Ashley yang memang mencintai Arya berusaha mendapat hati Arya. Gimana perjuangannya? Apa berhasil? Lalu...