#13

11K 376 1
                                    

Aku menutup pintu mobil.

"Kita berangkat? Rumah kalian daerah apa?"tanya Kevin.

"Komplek Villa Cemara Indah blok 7, no. 25 den"jelas bi Uni.

Kevin melajukan mobilnya.

"Rumahku juga sekitar situ"ujar Kevin.

"Beneran? Kita tetangga dong?"tanyaku antusias.

Kevin hanya mengangguk.

"Kaliyah mau dipangku tantenaa"pinta Kaliyah, putri Kevin manja.

"Boleh, sini sayang"ujarku menerima permintaanya.

"Tapi jangan neken perut tante kuat ya, nanti anak tante kesakitan"ingatku.

"Dede? Tantena punya dede? Boleh Kaliyah liat?"tanyanya semangat. Anak kecil yang polos.

"Belum sekarang sayang, tunggu 9 bulan lagi ya, kalo kita ketemu lagi"ujarku lembut.

"Hemmm"balasnya pelan.

"Kaliyah ngantuk, boleh tidur?"tanyanya. Matanya mulai tertutup setengah. Aku mengangguk. Kudekap ia lembut. Kuusap rambut coklat halusnya.

"Istrimu tidak apa ngantar kami dulu vin?"tanyaku berbasa-basi.

Kevin terlihat diam.

"Aku sudah cerai"jawabnya. Suaranya terdengar serak.

"Ma--maaf"lirihku.

"Tak apa"balasnya singkat.

***

"Trims ya udah anterin kita"ujarku berterima kasih.

"Gapapa toh rumah kita deket, rumah kami noh, 4 rumah setelah ini"jelas Kevin sambil menunjuk sebuah rumah dengan cat warna hijau.

Aku melambaikan tanganku lalu masuk bersama bi Uni.

"Non, ini minum dulu susunya"suruh bi Uni menyodorkan segelas susu bumil.

Kuteguk cepat susu itu.

"Aku ke kamar ya bi"jelasku.

***

Arya Pov

Kurapikan kemeja yang kupakai.

"Tuan mau pergi?"tanya bi Imah.

"Saya mau ke Bali bi, mau ke RS, mau jumpain Ashley lagi"jelasku.

"Semoga berhasil ya tuan"jelas bi Imah memberi semangat.

***

Kulangkahkan kakiku keluar dari pesawat pribadiku, menaiki mobil khusus dan melaju ke RS tempat Ashley dirawat.

Aku masuk. Tapi ranjangnya kosong.

"Sus, pasien di kamar ini kemana ya? Kok kamarnya udah rapi aja"tanyaku pada suster jaga.

"Oh nyonya Ashley? Udah pulang tuan, sejak kemaren siang malah"jelas sang suster. Aku tercengang mendengarnya. Kemana Ashley?

***

"Dimana Ashley kamu sembunyiin, Sat??"tanyaku dengan nada dingin.

Satria tetap tenang.

"Kamu tak berhak lagi padanya. Toh dia sudah menyerah. Kau mengecewakannya!"seru Satria.

"Maafkan aku! Aku tau aku salah! Dan aku mau memperbaiki semuanya!"jelas Arya dengan frustasi.

"Jadi wanita yang kemaren bersamamu belum cukup jadi alasan?"sindir Satria.

LOST  IN  LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang