Bab 9

28 2 0
                                    

Tidur pukul dua dini hari ternyata memberi efek yang besar bagi Momo. Gadis itu harus rela dihukum berjemur di depan tiang bendera karena tertidur di kelas. Tidak hanya itu, tugas ekonomi yang sudah ia kerjakan kemarin hilang. Lagi, ia mendapat hukuman untuk membuat pengamatan tentang Mitologi Yunani. Gadis itu heran akan gurunya, materi yang dibahas adalah ekonomi, tetapi ia malah disuruh mengamati Mitologi Yunani yang sudah sangat jelas masuk dalam materi sejarah.

Saat ini ia berdiri di hadapan rak buku yang menjulang tinggi. Ia memilah beberapa buku berisi hal-hal berbau Yunani itu. Ia terkadang mendecak kesal karena harus berjinjit untuk mengambil buku yang ia butuhkan. Memakan waktu sepuluh menit untuk memilih dan membaca buku bacaan berat seperti itu. Gadis itu kemudian mengeluarkan ponselnya dan sedetik kemudian suara pelantun "Smoke and Fire" terdengar melalui earphone miliknya.

Dengan santai, ia merinci bagian penting yang tertulis di buku-buku tebal tersebut. Kemudian menambahkan gambar sketsa dewa-dewi Yunani didalamnya. Ternyata melakukan hal seperti ini tidak begitu buruk. Ia terlalu larut dalam aktivitasnya hingga melewatkan satu kelas favoritnya, Matematika. I membereskan perlatannya dan meletakkan kembali buku-buku tebal itu ke dalam raknya, lalu segera kembali menuju kelasnya.

Ia merasa senang karena ketika ia mengetahui bahwa guru yang mengajar saat itu tidak databg. Tapi sekelebat rasa senang itu sirna begitu saja ketika Bunga menyeretnya ke dalam sebuah lingkaran yang di buat oleh teman sekelasnya. Ia sama sekali tidak paham karena ia telat memasuki kelas.

"Oh, hei. Selamat datang, pirang." ujar Juno, tepat berhadapan dengannya.

Momo mengabaikannya dan menatap Bunga. Bertanya melalui ekspresi.

"Ikuti saja, ini tradisi khusus kelas kita."

Tetapi hati Momo berkata untuk tidak mengikuti tradisi kelasnya. Namun logikanya memaksa untuk ikut dalam tradisi kelasnya yang ia tak ketahui apa.

"Seperti biasa, siapa yang dengan rela hati memberitahu rahasia penting?" Grace bertanya.

"Aku punya berita bagus." ucap Juno sembari berdiri, ia mengeluarkan ponselnya.

Semua mata tertuju padanya yang tengah mengutak-utik ponsel miliknya. Kemudian kepala lelaki itu menengadah menatap Momo. Gadis itu tahu, hal buruk akan terjadi padanya. Bahkan tak perlu ia hitung dengan menit.

"Si pirang bekerja paruh early. Yang berarti ia melanggar peraturan sekolah." katanya sambil memperlihatkan foto Momo yang sedang melayani pelanggan di cafe tempat ia bekerja.

Kini semua mata tertuju padanya. Separuh kaget, separuh menuntut penjelasan.

"Ia punya alasan untuk itu!" Bunga berdiri sambil mengarahkan telunjuknya kepada teman sekelas di hadapannya. Mencoba membela Momo.

"Cukup Bunga, tapi Juno memang benar." tukas gadis itu.

Gadis itu berdiri dan meninggalkan ruang kelasnya. Ia butuh udara segar.

----

Saat pertama kali Momo datang ke sekolah ini, ia mencari tempat yang sepi untuk dijadikan tempatnya mencurahkan segala suka dan duka. Dan ia memang menemukannya, lebih dari satu.

Lokasi pertamanya ada di belakang gedung sekolah. Momo menyebutnya sebagai tempat keberuntungan karena terdapat pohon linden disana. Ia sering tidur bertelentang di bawah pohon itu. Bahkan ia sekarang memanjat dan duduk disalah satu ranting kuat pohon itu.

Lokasi kedua adalah atap sekolah ketika di malam hari. Semenjak kejadian ia menangkap basah Juno menari jawa di ruang theatre, ia tahu bahwa rumor sekolah ditutup pukul lima tidaklah benar. Jadi sesekali ia datang untuk menikmati indahnya langit dimalam hari.

Ia sangat bersyukur menemukan tempat yang terkadang hanya ada di dalam cerita fiksi remaja. Gadis itu menghela nafas dan mulai baranggapan macam-macam. Mulai dari memprediksi hari yang akan memburuk setiap ia masuk sekolah sampai pengunduran diri dari sekolah.

Gadis itu mengeluarkan ponsel bersama earphonenya. Neneknya pernah bilang bahwa ketika kita sedang dilema, kita bisa melepasnya dengan mendengarkan musik yang terkesan ceria. Meskipun bukan berarti bahwa masalah kita selesai. Ia memutar boyband terkenal bernama One Direction itu. Kemudian ia turun dan menari-nari sambil menyenandungkan lagu yang ia dengarkan. Ia sejenak melupakan dilemanya.

Ya, sejenak.

----

Berita bahwa Momo melanggar peraturan sekolah uang mengatakan bahwa para murid dilarang bekerja paruh waktu sudah menyebar cepat. Dan kabarnya gadis itu akan bertemu dengan kepala sekolah sepulang sekolah nanti.

"Kau baik-baik saja?" tanya Bunga, tetapi tidak Momo tanggapi.

AliveWhere stories live. Discover now