Chapter 1

516 42 2
                                    

Kemudian bergegas menuju meja makan, Annisa meminum susu-nya sampai habis "ayo ayah berangkat sekarang udah telat nihh" "maka nya kalo dibangunin langsung mandi jangan tidur lagi jadi ribet sendiri kan"ucap bundaNya Annisa menyusul ayahnya yang sudah di depan diikuti oleh bunda-nya

"berangkat dulu ya bun" Annisa mencium pipi bunda-nya dan langsung masuk ke dalam mobil. Ditengah perjalanan, mobilnya terjebak macet. Annisa melihat arloji ditangannya "ah sial tinggal lima belas menit lagi". Akhirnya Annisa sampai di sekolah jam tujuh lewat lima.

Setelah pamit kepada ayah-nya dia berlari menuju ruangan yang telah disiapkan. Di depan pintu ruangan, Annisa mencari kursi yang sudah dia pesan ke dua sahabatnya, setelah menemukan kursinya dia bergegas menuju kesana "telat nis??"tanya Eka yang duduk disamping kirinya

"Untung lu sampe sebelum guru pebimbing dateng"sahut alifah yang sedang sibuk membaca novel ditangannya "nah itu dia dateng"sahut Annisa. Alifah melirik ke belakang "panjang umur" gumam-nya sambil menaruh novelnya ke kolong meja.

"Selamat pagi semua" salam dari pak Herman "pagi pak..." sahut semua anak dengan nada malas "pagi ini bapak akan menjelaskan tentang manajemen kepemimpinan" semua anak menatap ke depan, pandangan tertuju pada layar proyektor tapi entah nyawa-nya berada dimana termasuk Annisa.

"Kapan ini akan selesai??" Bisik annisa kearah eka "entahlah" ucap eka yang sedang menulis penjelasan dari pak Herman "eh Alifah.." Annisa menoleh ke tempat Alifah di samping kanan-nya. Dia hanya menatap kelakuan Alifah, percuma saja jika ia bertanya pada sahabat-nya yang satu itu tidak akan di sahut, dia sedang sibuk membaca novel dengan kepala menunduk kebawah dan earphone di kedua telinga-nya.

Annisa menarik salah satu kabelnya lalu berteriak "woy lu gila yaa guru killer lagi nerangin malah asyik sendiri" "slow aja sihh, gua bosen dengerin kayak begituan"balas alifah "iyya juga yaa, gua juga mau dengerin lagu ahh boring banget disini"

Annisa mengotak ngatik isi tas-nya "dasar idiot, lu ngatain gua gila tapi sendirinya ngikutin gua. Untung gua nyari tempat di pojok belakang" Annisa mengancungkan jempolnya ke depan muka Alifah "siip lahh kawan" lalu memasang earphone-nya. "Eka nanti kasih tau yaa kalo ada guru" bisik Annisa ke arah Eka, Annisa meletakkan kepala-nya diatas meja memejamkan mata-nya dan tertidur sambil mendengarkan lagu.

Saya berharap jika habis membaca jangan lupa beri vote-Nya ya and the voment

Mystery A VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang