Chapter 16

158 13 0
                                    

"Ehh rafa!!"sahut april
"Yaa??"
"Kayaknya ada yang ilang disini!"
"Siapa?"

Semua orang memperhatikan satu sama lain kebingungan
"Ohh iya alifah mana?"ucap rafa

"Heh masalah baru"celetuk natasya
"Udah biar gua yang nyari alifah. Andi lu gantiin gua jadi ketua"
"Loh kok gua sih"
"Udah gak usah banyak omong"

Rafa langsung bergegas pergi ke arah yang berlawanan tanpa menghiraukan teriakan andi

-----

kelompok dua yang sedang menunggu kedatangan annisa dan eka sudah mulai bosan
"Put tuh doi lu eka kemanain??"ledek irfan

"Doi lu annis kemanain tuh, eh?"balas putra

"Dihh sejak kapan gua pacaran sama annisa??"

"Sejak kapan juga gua pacaran sama eka??"

"Udahhh ahh lu berdua ribut mulu! Pikirin tuh annisa sama eka"sergah vero

"Hmm gua sedang memikirkan dua cara yang pertama perwakilan dari kita ada yang nyari yang kedua apa kita laporan ke guru? Ayo monggoh di pilih"ucap arif

"Apa sih rif? Apa?"seru icha

"Hmm irfan dan putra mending nyari mereka sana"ucap vero

"Dihhh kenapa harus kita! Kan masih ada yang lain tuh, gw sih ogah takut"
Jawab putra

"Dihh lu yang satu ketua osis yang satu lagi ketua basket. Kalo ketua kayak gini semua mau jadi apa negara ini?"ucap arif yang sok bijak

"Alah sok bijak lu rif ngomongin tentang negara emangnya lu udah bisa ngelakuin apaan buat negara ini?"

"Gua setuju sama lu cha, mentang-mentang kita ketua gitu kita harus taruhin nyawa buat nyari mereka, apalagi ni hutan angker"
Seru irfan

"Cha lu ngapa sih pesimis amat ama gua dahh setiap kali gua ngomong di komen mulu ama lu"

"Yee bodo amat lagi lu ngomongnya udah ketinggian"

"Udahh ahh gak usah ribut, lu irfan dan putra ketua macam apa gak bertanggung jawab kayak gitu, anggota ilang bukannya dicari malah berdebat. Dasar loser udh kita balik ke tenda aja dahh"

"Yee nyantai aja kali ver ngomongnya. Kalo lu berani sana dahh cari sendiri, udah ayok kita jalan"ucap irfan

-----

Sementara disisi lain, tempat dimana mereka bertiga tersesat dan membuat banyak orang kebingungan
"Ehh eka sampe kapan kita disini?"tanya annisa

"Paling besok pagi"

"Idihh bisa bisa mati kedinginan kita, udah lanjut jalan aja"

"Yee gak setia kawan amat lu mau ninggalin alifah disini sendirian"

"Gak bakal lahh gua tinggalin, ayo al bangun gua bantuin sini"

Annisa dan eka membantu alifah berdiri lalu memapah tubuhnya agar kuat berjalan. Saat diperjalanan mereka mendengar suara teriakan seseorang

"Ehh nis lu denger gak suara orang teriak?"sahut alifah

"Iyaa gua denger kayak... manggil nama lu deh"

Secara tidak sengaja mereka bertemu dengan sosok rafa, wajahnya tampak kelelahan karna berlarian tapi tidak mengurangi ketampanannya malah membuatnya semakin tampan.

Alifah melepaskan rangkulan kedua lengannya di leher annisa dan eka

"Alifah you sick?"rafa menempelkan tangannya ke dahi alifah

"Badanmu semakin panas, masih kuat jalan?"
Alifah merasakan kepala nya semakin berat lalu ambruk ke arah rafa, dia pun langsung menahannya dan menggendong-nya di punggung

"Ehem disini ada orang kali"seru annisa

"Ohh kalian juga tersesat yaa"

"Aduhh enak yaa dicariin sama ketua kelompok trus diperhatiin,mau dehh"

"Sayangnya rafa cuman ada satu di dunia ini"ucap alifah dari balik punggung rafa

"Iyaa dahh aku mah apa atuh cuman butiran rinso di obok-obok langsung ilang"

"Udahh ahh ayo jalan"rafa mulai berjalan duluan dan diikuti oleh annisa serta eka

Vote-nya:V

Mystery A VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang