Chapter 21

145 12 0
                                    

Satu jam kemudian mereka baru selesai acara mandi-nya lalu mengenakan piyama tidur dan turun kebawah menghampiri rafa irfan dan putra yang tengah asyik bermain ps.

"Setdahhh emang bener yaa yang namanya cewek kalo mandi itu lama"ucap putra walau mata nya masih fokus menatap layar kaca tetapi dia bisa merasakan kedatangan alifah annisa dan eka.

"Yeee kita kan bertiga kamar mandi satu ganti-gantian lahh"balas annisa

"Gak pada mandi dulu noh"

"Gak ahh fah nanti aja dirumah"

"Nanti dirumah juga malah ketiduran mendingan anak cewek mandi nya lama tapi bersih emang anak cowok jorok"

"Suka-suka lu dahh niss biar seneng"sahut irfan

Mereka bertiga duduk diatas sofa dibelakang tiga pria itu yang tengah asyik bermain sambil duduk diatas karpet berbulu
Saking asyiknya bermain mereka sampai lupa waktu pulang.

"Woii udah jam 9 nohh masih aja disini gak pada pulang nanti dicariin mamih tercinta karna blom izin"seru annisa

"Mang kalian udah izin?"tanya rafa

"Udah dong dan dibolehin. Sweetheart lu tersayang ini kan sahabat kita"annisa merangkul pundak alifah"kalo lu izin nginep juga gak bakal boleh lahh ibu kalian juga tau agama kali. Hukumnya dosa"

"Iye dahh ibu ustadzah cantik"ucap irfan

"Oke karna udah malem kita pulang"kata putra

Mereka berjalan keluar menuju ke arah mobil masing-masing setelah mengucapkan salam dan melambaikan tangan mobil mereka satu persatu keluar dari gerbang rumah alifah.

Setelah kepergian tiga cowok tersebut mereka masuk kedalam, dan naik ke kamar alifah yang luas itu. Mereka menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang king size milik alifah

"Sumpahh pasti lu pada ngerti kan apa yang gua rasain"

"Yes, capek bertubi-tubi nis"

"Tiba tiba kok gua jadi keingetan sama tuh desa yaa fah!"

"Mungkin lu masih penasaran"

"Lu juga penasaran gak?"

"Sedikit"

"Lu ek?"

"Sorry gua gak mau nyari mati"

"Eka kita kan udah sahabatan lama dan selalu bareng jadi mau gak mau suka gak suka lu harus ikut kalo kita pergi"

"Cari coba sana info-nya di mbah google"

"Semenjak deket sama rafa lu jadi ketularan pinter fah"

"Yayaya suka suka lu dahh biar seneng"

Annisa membuka laptop milik alifah dan mulai mencari segala info tentang desa itu dengan sedetail-detailnya

"Liat nihh gua dapet copas-an catatan orang yang selamat keluar dari desa itu tapi beberapa hari kemudian dia ditemukan gantung diri"

"Coba bacain"

"Aku bersyukur sekali bisa selamat dari desa itu sungguh pengalaman yang mengerikan jika dibayangkan tapi aku juga sedih mengingat semua teman-ku yang menjadi korban aku melihat semua teman ku mati dengan cara yang sadis ada yang dibakar hidup-hidup dan menjadi santapan seolah olah dia itu daging bakar, daging di tubuhnya di potong saat dia masih hidup dan lalu dimakan oleh penduduk desa itu, teman ku yang terakhir meninggal tak kalah sadis juga tubuhnya dipotong perlahan menggunakan gergaji mesin dimulai dari bawah setelah dia telah mati tubuhnya juga menjadi santapan bersama, saat aku mendengar jeritan kesakitan mereka semua aku sangat kasihan tapi aku hanya bisa melihatnya. Ketika sadar bahwa aku lah korban terakhir aku langsung lari mencari jalan keluar"

Setelah membaca cerita itu muka mereka bertiga memucat "lanjut nis"

"Suatu malam aku terbangun tengah malam suasana kamarku masih gelap gulita aku mencoba kembali tidur tapi tidak bisa tiba-tiba aku mendengar suara seperti orang diseret teriakan lengkingan yang memekakan telinga suara gergaji mesin dan sebuah bayangan aku berpikir bahwa itu hanya lah khayalanku semata karna teringat akan ketiga teman ku. Tetapi nyata-nya tidak semua bayang bayang itu slalu menghantui ku tengah malam aku sangat ketakutan tolong adakah yang bisa menolongku saat aku menceritakan pada keluarga ku mereka bilang bahwa aku hanya merindukan teman teman ku tapi mereka tidak merasakan apa yang kurasa setiap malamnya slalu terbangun tengah malam mendengar suara itu ketukan dijendela dan tulisan kematian disekitarmu yang terpantul jelas di jendela ditulis dengan darah merah. Makin hari rasa takut-ku semakin menjadi hingga aku kehilangan kesadaran dan mencoba mengakhiri nyawaku agar tidak dihantui lagi"

"Ahh sialan gua jadi parno gini"

"Sama fah gua juga"ucap eka

"Ehh tunggu masih ada pesan singkat lagi gua bacain ya"
"Catatan ini terkutuk karna berasal dari orang yang pernah masuk kedalam hutan itu, sepupu sang empunya membaca catatan itu lalu dia dihantui hal yang sama dan beberapa hari kemudian dia ditemukan tewas juga"

"Mampus aja dahh gua gk mau tau lu pada harus nginep disini selama liburan"

"Gua juga takut kali fah sendiran dikamar"

"Gua juga nihh"

"Siapapun yang nulis itu gua sumpahin orang nya bakal sial"

"Kalo dia masih hidup nis kalo udh mati?"

"Betul juga kata lu ek"

"Ahh gua belum mau mati nis ka, kasian ortu gua apalagi gua anak tunggal"

"Mang lu doang gua juga takut weh"

"Udah ahh gak usah paranoid gini"ucap eka menenangkan

"Kring kring kring..."ponsel alifah berdering menandakan panggilan masuk, saat di cek ternyata itu dari rafa

"Siapa fah?"

"Rafa"

"Baru pisah sebentar udah kangen"

Alifah tidak menggubris perkataan annisa dia langsung menjawab video call dari rafa

'Assalamu alaikum'
"Walaikum salam ada apa ya raf?"
'Cuman pengen video call doang,lagi ngapain?'
"Lagi tiduran sambil ngobrol sama kamu trus disamping ada dua makhluk astral yang sedang nguping"
Annisa langsung menutup wajah alifah dengan bantal
"Aduhh sakit nis kira-kira napa. Jangan ntar gua mati nya gara gara lu lagi"
'Hahahahaha'rafa tertawa renyah diujung sana
"Hai rafa"sahut annisa wajahnya nampang sepenuhnya dilayar
'Hai nis'
"Minggir ahh nis nampang aja"
'Kayaknya kok pada pucet yaa'
"Iya tadi abis baca death note korban desa itu yang selamat"ungkap alifah dengan jujur
'Trus?'
"Sumpah raf catatannya serem abis trus ada pesan singkat bahwa cerita itu terkutuk"sela annisa lagi yang tadi langsung mengambil ponsel dari tangan alifah

Cerita campur aduk tapi gpp tetep seru kan:v
Vote and vomment yaa





Mystery A VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang