chapter 22

155 14 0
                                    

Alifah pun mengambil ponsel nya kembali dari tangan annisa
'Betul tuh?'
"Iya betul"
'Alifah udah gak usah cari tau lagi biarin aja itu menjadi memori mistis di pikiran kita. Jangan cari bahaya oke'
"Itu si mak comblang yang nyari info nya aku diem aja dengerin cerita dia"
"Ehem ehem enak yaa yang diperhatiin kita mah apa atuh yang jones iya gak ka"
"Lu aja nis yang jones gua mah kagak"
"Yaa nyesek tuh"sergah alifah
Annisa langsung mengambil ponsel alifah lagi dan bilang sesuatu ke rafa
"Eh raf kasian tuh alifah lu gantungin kasih kepastian kek sikap lu ke dia kan perhatian banget ngomongnya aku kamu lagi udah tembak aja tuh sebelum di ambil orang"
"Isshh nis apa-apaan sih lu dahh"
Alifah langsung mengambil ponsel nya kembali
"Udah gak usah dengerin kata kata mak comblang tadi anggap aja bisikan gaib"
'Belum kamu kasih tau fah?'
"Kasih tau apaan?"eka dengan sigap langsung membekap mulut annisa
"Belum hehehe kasih tau yaa"
'Hmm'rafa menghela nafas
Alifah hanya diam sesaat lalu melirik ke makhluk dihadapannya yang diam
"Sebenernya tuh gua sama rafa udah lama pacaran"
"Seriusan lu! akhirnya salah satu sahabat kita gak jomblo lagi dan punya pacar murid kebanggaan sekolah"annisa langsung memeluk alifah
"Apaan sih nis lu heboh amat kayaknya gua aja gak seheboh lu"
'Hahahaha tadi tegang sekarang happy amat yaa'
"Ehh btw sialan amat lu gak ngasih tau ke gua"

'Rafa cepet tidur udah malem'terdengar suara sahutan dari belakang rafa'iya umi...udah dulu yaa fah night yaa assalamu alaikum btw kamu lucu pake baju tidur'dan panggilan diputuskan oleh rafa

"Waaaaa gua digituin langsung ngefly dahh"teriak annisa

"Berisik dahh lu gua mau tidur ahh ngantuk"

"Wehh gimana perasaan lu sama rafa? Menurut lu dia orangnya kayak gimana? Asyik gak? Seru gak? Keren gak?"tanya annisa blak-blakan

Alifah tidak menggubris perkataan annisa dia menutup kepalanya dengan bantal
"Wehh jawab dong"annisa mengguncangkan tubuh alifah

"Udah ahh nis gua juga mau tidur"

"Ahh jahat lu berdua sama gua tapi btw gua jadi takut lagi nihh"
Annisa langsung menutupi tubuhnya dengan selimut

Suasana yang tadi ribut itu sekarang tergantikan dengan suasana yang hening.
Karna kelelahan mereka cepat tertidur dan sangat pulas hingga terbangun di pagi hari nya

"Mana gak ada kejadian apa apa tuh"
"Udah ahh gua mau mandi dari pada dengerin omongan lu nis"
Alifah berjalan duluan ke kamar mandi, seperti tidak ingin berlama-lama disana dia segera keluar
"Udah tuhh siapa lagi"

----

Setelah semua nya sudah selesai mandi, annisa dan eka mengenakan pakaian dan alifah berjalan menuju jendela ingin membuka gordennya saat ditarik tali nya dan gorden pun terbuka seketika ia terkejut dan mundur kebelakang.

"Eka annisa liat dahh"
Mereka berdua melihat sumber yang dituju seketika muka nya pucat lalu langsung berlarian menuju kebawah

"Aduh non kenapa sih pagi pagi udah ribut gini"

"Ya ampun bi tadi kita liat darah membentuk telapak tangan jelas banget hosh hosh"jawab alifah

"Ihh masa sih non"

"Bi surti cek sendiri dah sana"
Bi surti segera keatas melihat sekitar kamar alifah

"Mana? Gak ada"

"Itu bi deket jendela"

"Gak ada non sumpah deh"
Mereka bertiga mengecek lagi keatas dan hasilnya nihil tidak ada telapak tangan itu lagi

"Sumpah deh bi tadi ada"

"Masih ngantuk kali non"

"Udah sana gece lu ambil tas ntar gua anterin pulang"
Setelah mengambil tas mereka turun kembali dan menuju meja makan untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat.

"Masihh deg'deg-an tau gua" ungkap annisa

"Mungkin bener kata bi surti kita masih ngantuk"

"Tetep aja gua takut kalo kita diteror beneran ka"

Selesai makan mereka menuju ke garasi alifah annisa dan eka masuk kedalam mobil setelah menaruh tas nya di bagasi. Mobil pun keluar dari pagar rumah menuju jalan raya,di perjalanan ponsel alifah berdering dia pun mengangkatnya
"Assalamu'alaikum rafa"

"Ini lagi nganterin eka sama annis kerumahnya"

"Ok walaikum'salam"
Alifah mematikan telponnya

"Cie jadi berubah alim gini kayaknya hahaha"

"Sirik aja lu syaiton gua telpon irfan nih ntar gua suruh dia nembak lu"

"Telpon gihh"

"Benerr yee ok"alifah mulai mengetik nomor irfan di ponsel nya

"Ehh jangan jangan"annisa langsung mengambil ponsel alifah dari tangannya

Alifah menghela nafas lalu fokus ke jalanan di depannya ketika sampai dirumah annisa mereka keluar dan masuk kedalam rumah "assalamu'alaikum bunda ohh bunda anakmu yang cantik ini pulang"teriak annisa"cihhh kemana yaa bunda?"

"Udah gece ahh kekamar dulu"mereka masuk ke kamar annisa yang seluruhnya di domimasi oleh warna biru tua dan putih

Saat di dalam kamar, annisa langsung mengeluarkan semua isi tas nya dan menyusunnya kembali di tempatnya pakaian kotor ia masukkan ke keranjang cucian di pojok kamar.

"Lu rapih rapih amat dahh"
Ucap alifah

"Wess iya dong jadi cewek tuh harua rapih walaupun udah punya pembantu sekalipun"

"Lu nyindir gua yang punya pembantu tapi masih acak-acakan"

"Gua gak nyindir kok tapi lu nya aja yang nyautin"
Setelah membawa pakaian secukupnya mereka keluar dari dalam kamar dan mencari bunda

"Bunda where are you?"teriak annisa lagi

Ternyata bunda sedang menyiram bunga di taman belakang annisa langsung memeluknya dari belakang
"Ihh bunda aku cari juga udah teriak teriakan"

"Udah pulang nis. Gimana disana? Seru gak"

"Serem mahh iya bun"

"Ehh ada alifah sama eka juga yaa"

"Iyaa bunda"mereka berdua bersalaman dengan bunda

"Bun selama liburan aku nginep dirumah alifah yaa kasian dirumah sendirian"

"Oh yaudah nanti kapan kapan bunda main kesana"

"Oke bun kita berangkat dulu yaa bye bunda ku tercinta"

Setelah pamit, mereka bertiga keluar dan masuk kedalam mobil

"Entah kenapa kok lu jadi orang antusias amat ya nis"

"Hidup itu harus semangat"

"Udah ahh"
Alifah melajukan mobilnya menuju kerumah eka

Sesampainya disana mereka masuk kedalam dan mendapati kedua orang tua eka sedang menonton tv bersama

"Ehh eka, gimana disana? Seneng gak?"

"Tegang sih iya bu"

Mereka langsung masuk kekamar, eka membereskan barang-barangnya terlebih dahulu lalu membawa baju secukupnya kemudian keluar lagi.

"Ayah ibu eka nginep yaa dirumah alifah selama liburan kasian dia dirumah sendirian, assalamu'alaikum"

"Oke, walaikum'salam hati-hati yaa"

Mereka masuk kembali kedalam mobil berjalan-jalan terlebih dahulu sebelum kembali kerumah alifah

"Seakan akan gua disini orang yang paling dikasihani alasannya selalu gua gua dan gua"

"Emang kenyataannya gitu kan"

"Trus kayaknya gua doang disini yang urak-urakan lu berdua rapih naujubillah"

"Ehh fah kita ke pantai yuk"
"Oke"
Alifah memutar balikkan mobilnya menuju kearah pantai

GO VOTE GO VOMMENT :V

Mystery A VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang