Chapter 20

156 12 2
                                    

Perjalanan di lalui dalam diam dan hening nampaknya semua murid asyik dengan kegiatannya masing-masing ada yang bermain ponsel ada yang mengobrol dengan teman sebangku tapi mayoritas kebanyakan memilih untuk tidur karna saking lelah- nya.

Karna masuk bis pertama kali alifah annisa dan eka berhasil mendapatkan posisi bangku yang bertiga di bagian belakang dengan alifah berada di dekat jendela annisa di tengah dan eka di pinggir itu pun berdasarkan prinsip 'siapa yang cepat dia yang dapat'

"Nis ceritain dong ada kejadian apa aja pas gua tidur semalem"

"Sumpah serem banget gua aja sampe merinding ketakutan. Semalem itu..."

Annisa menjelaskan panjang kali lebar dengan sedetail-detail nya kejadian semalam

"Tapi gua masih penasaran sama tuh desa"

"Udah lahh nis gak usah nyari mati"sela eka

"Ihh eka lu tau kan gua itu kalo liat pake mata kepala sendiri masih penasaran dan akan terus begitu"

"Yaudah lu aja sana yang kesana lagi sendiri gua sih ogah"

"Ahh begitu lu ek sama gua"

"Tapi gua juga penasaran nih nis kan gua cuman denger cerita lu doang kayaknya ini lebih serem dari permainan jelangkung luar negri yang pernah gua mainin itu"

"Kalo permainan itu kan berhubungan sama hantu tapi kalo ini kayaknya berhubungan sama kematian darah dan sadis"

"Tapi kan tumbal juga buat setan terlaknat itu"

"Waktu main itu aja muka lu pucet banget apalagi ini"

"Alah gak usah muna dahh lu nis pas bergerak aja lu langsung teriak. Ka semalem anis mukanya pucet gak?"

"Sumpah pucet banget kayak mayat hidup"

"Iyaa dahh gua diem"

Setelah pembicaraan itu, mereka tidur karna terjangkit penyakit mabok perjalanan.

Saat hampir sampai, Annisa terbangun sedangkan dua manusia di kanan dan kiri nya ini masih tertidur pulas. Mendadak kepala annisa sangat pusing dan berat iya pun menyandarkan kepala nya kembali

tiba-tiba annisa merasakan perutnya mual dia langsung lari ke toilet belakang dan memuntahkan semua isi perutnya disana

Irfan yang duduk di paling belakang dekat toilet itu bersama putra langsung menghampiri annisa

"Lu gakpapa nis?"
Annisa hanya menjawab dengan lambaian tangan wajahnya masih mengarah ke wastafel

Setelah dirasa perutnya sudah mendingan dia mencuci wajahnya dan menatap irfan yang masih setia di belakangnya

"Nihh obat, cepet minum"
Annisa meraih obat itu lalu meminumnya dengan seteguk air

"Udah mendingan"

"Sedikit"

"Nih permen, bentar lagi juga sampe. Lu belum makan yaa tadi"

"Dari semalem malah"annisa meraih permen itu

"Pantes, udah sana duduk lagi"

"Makasih yaa"
Annisa berjalan dengan lemas ke tempat duduk nya
Setelah mendaratkan bokong nya diatas bangku ternyata kedua temannya ini sudah terbangun
"Lu gakpapa nis?"
"Udah mendingan kok"

Bis telah berhenti di tengah lapangan luas SMA Wijaya semua murid turun satu persatu setelah mendapat informasi bahwa acara ldks sudah selesai dan semua nya boleh melanjutkan acara liburan sampai tanggal masuk yang ditentukan dari ibu sukma selaku kepala sekolah

Mereka pun langsung pulang kerumah masing-masing karna hari sudah malam, Annisa Alifah dan eka tengah menunggu taksi di halte. Mereka malas naik angkot karna pengaruh tas nya yang berat, harus berdesak-desakkan dan rasa lelah yang memuncak di ubun-ubunnya.
Rencana nya mereka akan menginap di rumah Alifah

Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh tiga buah mobil sport keluaran terbaru yang berhenti di depannya. Sang empunya keluar dari dalam mobil yaitu rafa, putra dan irfan.

"Ternyata sudah kuduga"ucap alifah eka dan annisa serempak

"Ayo pulang bareng"seru ketiga pria itu bersamaan

"Wehh lu pada ngajak siapa?"sahut irfan

"Gua mah ngajak eka"

"Gua ngajak alifah"

"Oh bagus bagus gua ngajak annisa"

"Kalo kita bertiga gak mau gimana?"seru mereka bertiga

"Yaaa berarti kita tarik paksa"ketiga pria itu menarik pasangan yang dipilihnya masing-masing memasukkannya ke tempat samping kemudi

"Ini namanya penculikkan kak irfan"

"Udah diem aja"

"Nanti berhenti di rumah alifah aja yaa"

"Rumahnya dimana?"

"nanti gua kasih tau"

Sedangkan di dalam mobil putra

"apa-apaan sih,put"

"Udah bilang aja lu seneng bisa pulang bareng ama gua"

"Idih kepede-an tingkat dewa lu"

"Hahahaha"

"Eh nanti turunin gua dirumah alifah aja yaa"

"Tadi marah marah sekarang nyuruh gua anterin kerumah alifah"

"Oh yaudah kalo gak mau, turunin gua di depan aja"

"Gitu aja marah, iye gua anterin"

(Di dalam mobil rafa)

"Raf aku kira kamu itu cowok kaku yang hobby nya belajar belajar dan belajar agar nilainya bagus dan ikut semua olimpiade, ternyata... ada sisi bad boy nya juga yaa"

"Siapa bilang aku slalu belajar dirumah? Gak tuh gak pernah sama sekali"

"Keren, kok bisa sih?. Nanti kapan-kapan ajarin yaa"

"Sip"

Entah kenapa ketiga mobil itu selalu berjalan berurutan seolah tidak ada jalan lain menuju kerumah alifah

Saat sudah sampai mereka memakirkan mobilnya di halaman luas rumah alifah

"Ayo masuk dulu"ajak-nya

Alifah membuka pintu rumah dan menampakkan seisi rumah nya yang sangat gelap seolah tidak ada lampu disini atau sedang mati listrik

"Setdahh rumah lu gelap amat fah udah gitu sepi lagi kayak rumah hantu aja"
Seru annisa

"Iyaa sama kayak hidup gua gelap dan sepi hahahaha canda kok biar irit gua matiin aja lampunya orangtua gua sibuk kerja di inggris maka nya gua ajak lu pada nginep dirumah gua"
Alifah menyalakan lampu rumahnya dan seketika rumah yang gelap gulita itu menjadi terang benderang

"Sedih amat kayaknya hidup lu"

"Gua seneng kok sendirian kayak begini, kalian laper gak ayo makan dulu"
Alifah pergi kearah meja makan yang telah tersedia banyak makanan.

"Rumah lu ajaib dahh masa gak ada orang gini bisa ada makanan"ucap putra

"Siapa bilang gakada orang kan gua cuman bilang orang tua gua yang pergi gua disini ama bi surti"
Mereka duduk dan mulai makan

"Trus kenapa gelap banget tadi?"tanya eka

"Karna gua gak terlalu suka sama yang terang terang gua suruh bi surti jangan nyalain lampu yang gak penting"

"Kenapa lu gak suka terang?"tanya irfan

"karna gua merasa risih"jawabnya singkat

"Ehh tiga cowok kalian abis ini mau langsung pulang atau main duku bentarr?"tanya annisa

"Main dulu ahh gua males dirumah"jawab putra

Setelah selesai makan mereka berkumpul di depan televisi
"Ehh fah kita main ps yaa"
"Main dahh sana gua mau mandi dulu ayok nis ka"
"Oke dahh"

Panjang sangat:v









Mystery A VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang