Chapter 23

133 10 0
                                    

Di perjalanan mereka terjebak macet parah "mati bosen dah gua"ungkap alifah

"Lagi tumben lu ngajak ke laut Kangen rumah, eh?"

"Enak aja mang lu kata gua ikan. Oh iya gua kan putri duyung"

"Kebanyakan ngayal lu. Yang ada mah dugong tuh"
Alifah dan eka tertawa bersama

Sesampainya di pantai, alifah memakirkan mobilnya lalu mereka berjalan bersama ke pantai hari telah beranjak sore.

"Surfing enak nih"

"Diving enak nih"

"Berenang enak nih"
Ungkap ketiga manusia itu beriringan.

Pada akhirnya mereka memilih berjalan jalan di jembatan atas laut, entah apa isi otak mereka ini.

Alifah tengah telponan dengan rafa, eka dan annisa duduk di ujung jembatan yang di bawahnya air laut dalam.

Mata mereka menatap kearah air laut sambil menggoyang-goyangkan kedua kaki-nya

"Dingin yaa ek?!"

"Iya, mau gelap gini"

Tiba-tiba saja annisa jatuh ke laut, dia teriak histeris meminta pertolongan "eka eka.... eka..." dia tidak bisa berenang dan laut disekitar situ cukup dalam

"Aduh nis lagi lu ngapain loncat sih"eka ikut panik melihat annisa dia langsung memberitahu alifah.

"Lif itu si anis tenggelem di laut"

"Haaaa?! Oke ini pegang"
Alifah memberikan ponselnya yang masih terhubung dia berlari menuju ke TKP

"Nis pegang tangan gua"alifah mengulurkan tangannya agar bisa digapai oleh annisa

Tapi tubuhnya serasa ditarik kebawah dia tidak kuat dan hampir tenggelam

Alifah yang melihatnya langsung loncat ke laut berenang menggapai tubuh annisa yang tenggelam dan tak sadarkan diri.

Dia menggiringnya ke tepi jembatan "ka bantuin gua angkat anis" eka menarik tangan annisa dan meletakkan tubuhnya, alifah langsung naik ke atas jembatan

"Aduh nih anak pingsan atau udah mati yaa"

"Hush gak boleh ngomong kayak gitu fah"

"Iye ampun emak"alifah menekan perut annisa berkali kali dengan perlahan muka mereka berdua nampak tegang takutnya annisa mati beneran.

"Ohok ohok"akhirnya usaha mereka berhasil annisa batuk dan mengeluarkan semua air laut di dalam perutnya, kemudian dia duduk bersandar

'Gimana si annis?'tanya rafa di ujung sana

"Udah gakpapa"jawab alifah

'Oke aku kesana'

"Ehh gakusah kamu kan lagi ada acara keluarga"

'Biarin, tadi shok berat kamu langsung terjun'

"Yaudah kerumah aku aja yaa"
Dan sambungan pun diputuskan oleh rafa

"Lu gila yaa nis"omel alifah

"Sialan lu gua masih waras"jawabnya dengan lemas

"Coba ceritain kenapa lu bisa terjun"seru eka

"Tadi waktu gua duduk kayak ada yang narik kaki gua makanya jatoh ke laut"

"Jangan-jangan kita di teror lagi"

"Hatchi, anjir gua masuk angin nih. Udah ah balik baju gua udah lepek gini gak bawa ganti makin masuk angin dahh gua kena angin malem gini"

Mereka berjalan kembali ke mobil. Annisa di rangkul eka karna masih lemas dan kaki kirinya seperti keseleo sulit untuk berjalan sedangkan alifah memeluk dirinya sendiri berjalan memimpin.

Mau tidak mau alifah harus menyetir mobil karna kedua sahabatnya itu sedang lemas dan satunya tidak bisa menyetir.

"Berasa supir gua di depan sendiri gini"

"Kan gua kasian sama anis nih"

"Trus gak ada yang kasian sama gua gitu? Sedih banget"

"Ntar juga ada pangeran lu tuh dateng"

"Diem lu nis"

"Seh marah. Udah sini gua yang nyetir dah"

"Udah gak usah lu tidur aja ntar nyawa gua melayang lagi di tengahh jalan"

Alifah melajukan mobilnya keluar dari pantai.

Don't forget to give Vote dan vomment
Nb : follow aku dong kaka:v




Mystery A VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang