Chapter 14

130 14 0
                                    

"Alifah alifah ayok bangun, udah pada kumpul tuh"annisa menggoyangkan tubuh alifah, eka ikut membantu annisa untuk membangunkan-nya.
Alifah tetap tidak bangun, jika dia sudah kelelahan lalu tidur tidak akan ada yang bisa membangunkan lagi walaupun guru killer sekalipun
"Etttt dahhh nih anak tidur kayak orang mati"
"Ehhh nis sirem aja pake air"
"Ide bagus tuhh"
Annisa mengambil botol air minum lalu dengan mengucapkan aba-aba satu... dua... tiga... langsung dia siram ke wajah alifah
"Aaaaaaarrrrrrggghhhh dinginnnn..."teriak alifah
"Akhirnya lu bangun juga ayo cepet udah ngumpul tuhh"
"Gak usahhh disirem juga kali nis"ucap alifah kesal
"Lagi lu tidur udah kayak orang mati"
"Sialan lu nyumpahin gua mati"
"Udahh cepet gak usah berdebat udah kumpul tuh"sergah eka
Alifah mengelap mukanya lalu keluar dari tenda dengan cepat meninggalkan eka dan annisa di belakang
"Idihhh baper tadi kan dia yang nyuruh minta dibangunin kenapa dia yang marah masih untung dibangunin"
---------
Ketika semua murid telah berkumpul semua, pak hendra mulai memberi petunjuk mengenai acara jurit malam ini, tidak banyak guru yang ikut gabung mereka lebih memilih di tenda untuk tidur.

Setelah diberi petunjuk, mereka berjalan sesuai dengan kelompok dimulai dari kelompok satu terlebih dahulu yang dipimpin oleh Rafa. Dia adalah anggota kelompok lima yang ditukar dengan edo karna anak cowok di kelompok satu ini bisa dibilang pengecut dan tidak bisa menjadi ketua kelompok yang baik.

Rafa adalah siswa yang populer setelah ketua osis dan ketua basket itu, dia terkenal akan kecerdasannya dan ketampanannya wajahnya perpaduan antara arab dengan belanda.

Setelah berjalan jauh masuk kedalam hutan dan berhasil melewati pos pertama, alifah mulai kedinginan karna tadi saking kesalnya dia lupa membawa jaket
"Haattchii"alifah semakin kedinginan ditambah baju nya yang basah itu membuat dirinya terserang flu
"Alifah, are you ok?"tanya rafa
"I am ok"alifah mengacungkan ibu jarinya
Rafa memegang kedua tangan alifah lalu memegang dahi-nya
"Tanganmu dingin dan suhu mu lumayan panas"
"Mungkin hanya flu dan masuk angin, biasalah efek dari kelelahan"
"Pantas Baju mu basah dan kau tidak memakai jaket"
"Tadi disirem air sama annis trus langsung kabur"
Rafa langsung melepaskan jaketnya dan melampirkan di bahu alifah
"Ini pakai"
"Makasih. Kau tidak kedinginan?"
"Tidak dan Sebagai ketua tugasku melindungi semua anggota. Kau mau kembali ke tenda?"
"Tidak usah"
"Rafa ayo cepat" ucap andi
"Ok. Kau masih kuat kan berjalan?"
"Iya"

Mereka melanjutkan perjalanan, alifah tertinggal jauh karna sangat lemas dan tidak kuat untuk mengejar mereka. Dia tidak mau memaksakan diri lalu duduk bersandar di pohon merapatkan jaketnya agar hangat tidak lama kemudian dia pun tertidur.

------
Diriku sangat senang karna ternyata cerita ini banyak yang minat
Terimakasih para readers telah setia membaca cerita ini
Walaupun menurut gw cerita ini rada gak jelas sih
Mau numpang promot nih baca cerita gw yang satu lagi yaa judulnya
'Stuck In The Memory' cek aja di profil

Sama novel temen gw judulnya
'Every man is different'

Terima kasih dukungannya
Tetap setia yaa membaca cerita tidak jelas ini

Sekali lagi!!!!
Jangan lupa kasih vote sma vomment nya!!!

Mystery A VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang