epilog

132 8 0
                                    

Mereka bertiga berada di perjalanan pulang bersama putra irfan dan rafa dengan perasaan tenang dan penuh syukur di ingatnya kejadian semalam setelah mereka kembali ke rumah datuk, mereka melihat rafa irfan dan putra duduk dengan tegang, alifah langsung memeluk rafa.

mereka disuruh menginap dan besok pagi baru bisa pulang mereka tidur dikamar masing-masing yang telah disediakan.

Keesokan pagi nya mereka pamit dan megucapkan terima kasih kepada datuk atas bantuannya sebelum mereka pergi datuk memberi sebuah surat lalu mereka berjalan kerumah pamannya irfan disepanjang perjalanan mereka hanya mendengarkan cerita annisa

Saat di rumah paman irfan, mereka makan pagi sebentar sambil bercerita-cerita lalu berpamitan dan segera pulang.

Dan disinilah mereka dengan perasaan tenang dan lega rasanya beban sudah terlepas melakukan perjalanan pulang kerumah.

"Eh kan surat dari datuk belum dibaca buka dah nis"ucap eka

"Sip dah"annisa membuka surat itu ternyata terdapat tiga lembar kertas dan membacanya dengan volume sedang

'Jujur sebenarnya saya merasakan aura berbahaya saat kedatangan kalian pertama kali tapi saya mencoba untuk tenang lalu setelah mendengar cerita kalian saya mulai takut tapi saat melihat sinar ketakutan diwajah kalian saya harus berusaha membantu kalian dan bersikap tenang agar kalian juga tidak terbawa suasana. Saya terkejut mendengar cerita kalian apalagi ungkapan alifah para makhluk itu tidak berhenti memaksa masuk kedalam walaupun saya tidak bisa melihatnya tapi saya bisa merasakan kalau mereka sangat kuat. Dengan segera saya membawa kalian ke bukit dan meninggalkan kalian di dalam goa disana kalian akan aman karna goa itu sudah dilengkapi oleh mantra-mantra kuno, sepanjang hari dirumah saya membaca doa untuk melindungi kalian. Lalu saat malam hari saya ragu melakukan ritual ini tapi saat mengingat bagaimana rasa ketakutan kalian saya berusaha untuk menepis perasaan itu dan mulai menemui kalian. Di dalam naungan pohon keramat saya menyuruh kalian menutup mata agar tidak semakin takut, saya mencoba berbicara dengan mereka menyuruh mereka untuk menjauhi kalian. Taukah kalian apa jawabannya? Dia bilang tidak akan melepaskan kalian saya bertanya kenapa, dan mereka jawab kalau kalian yang selama ini mereka cari entah untuk apa lalu saya menyuruh mereka untuk tidak mengganggu kalian mereka menjawab baiklah tapi kalian harus membuka mata dan melihat sosoknya. Maaf kalau saya menorehkan ingatan menyeramkan di pikiran kalian, jujur saya takut mereka sangat kuat sekali usia ku yang sudah sangat tua tidak mampu membantu kalian membebaskannya.
Kalian ingat dengan pemuda yang bernama putro dan juki dulu mereka adalah warga dari desa itu mereka mempelajari ilmu hitam dan menjadikan mereka seperti roh penguasa desa itu dan mereka juga mengubah warga disana menjadi monster menyeramkan yang wajib memberikan tumbal manusia kepada roh mereka nyawa manusia yang telah di tumbalkan akan membuat mereka semakin bertambah kuat lalu jasadnya akan disantap oleh warga disana, sebenarnya kalian belum terbebas dari makhluk terkutuk itu tapi saya mengatakan sudah selesai untuk membuat kalian tenang. Mungkin sekarang mereka masih ada disekitar kalian"

Mereka terdiam sejenak setelah selesai mendengarkan isi suratnya
"Gak tau kenapa nis setiap lu yang baca sesuatu pasti hal aneh akan terjadi"

"Iya juga sih eh tapi lu kok jadi nyalahin gua gini sih"

Alifah diam dan hanya mengangkat bahunya, eka menunjuk ke sebuah tempat yaa hutan itu "juki dan putro!?"

Mereka melihat ke arah sumber yang ditunjuk "ehhh remnya blong nih"teriak irfan

"Jangan bercanda"teriak annisa kaget

"Seriusan dahhh"

Karena tidak dapat dikendalikan mobil mereka menabrak pembatas jalan, mengalami kerusakan sangat parah setengah jam kemudian petugas medis datang dan mengangkut tubuh mereka.

Annisa POV

Aku merasakan kesakitan menjalar di seluruh tubuhku saat kubuka mata, aku melihat banyak petugas medis di sekitar tidak sengaja aku melihat tubuh alifah yang sedang dibawa luka nya sangat parah. Dan setelah itu kesadaranku hilang kembali.

Entah aku berada di alam mana karna suasana disekelilingku sangat gelap dan dingin, aku sempat berpikir bahwa aku sudah mati dan roh jahat itu sudah menguasai diriku lalu aku melihat sebuah cahaya dan berjalan mendekatinya.

Author POV

Annisa masuk ke dalam cahaya itu, dan berjumpa dengan seorang pria tua tapi dia bukan datuk. Dia menghampiri dan berkata "hei annisa mungkin kamu bertanya-tanya tentang siapa aku? Dan kenapa bisa berada disini"

"Iyaa"

"Aku adalah kakek buyutmu"

"Kakek buyut?! Lalu kenapa aku bisa bertemu dengan kakek ditempat seperti ini? Dan sebenarnya ini tempat apa? Apakah aku sudah mati?"

"Kamu belum mati tapi aku yang ingin bertemu denganmu lewat alam bawah sadarmu"

"Kenapa?"

"Annisa kamu satu-satunya cucuku yang mewarisi garis keturunanku secara langsung dan kamu sudah diincar sejak lama oleh mereka"

"Mereka!? Roh roh jahat itu"

"Iyaa. Mereka, dulu kakek bersama kedua sahabat kakek berusaha melawannya dan mengurungnya di desa dimana mereka tinggal dan sekarang sepertinya dia sudah terbebas dari desa itu bisa keluar darisana"

Annisa hanya diam tak menjawab dan menatap wajah kakek buyutnya yang tampak tenang dan damai.

"Maaf kami telah membawa kesulitan kepada kalian. tapi sekarang kalian tenang kami akan melawan mereka lagi dan mengurungnya di kegelapan mereka tidak akan bisa keluar dari sana"
Kakek buyutnya memegang bahu annisa dengan lembut, annisa merasakan kedamaian berada di dekat kakek buyutnya.

"jangan pikirkan lagi tentang kejadian lalu sudah berakhir, sekarang bangun lah"

Perlahan kesadaran annisa menyatu, dia melihat sebuah ruangan dengan bau obat yang khas tercium dengan jelas.

Annisa melihat kedua orangtuanya disamping, dia duduk dan langsung dipeluk oleh bunda-nya yang menangis terharu

"Akhirnya kamu bangun nis"

"Emangnya aku kenapa bun?"

"Kamu udah koma seminggu"

Pintu ruangan dibuka dan masuk teman temannya irfan putra rafa dan eka dengan perban yang menutupi lukanya kemudian berkeliling di sekitarnya
"Eka tadi lu mimpi aneh gak"

"Iya gua ketemu kakek buyut gua"

"Alifah kemana?"

"Dia diruang iccu lukanya parah sekarang masih koma kondisinya belum pasti"jawab eka

Annisa yang menutup mulutnya pertanda kaget dengan kabar itu.

"Trus orangtuanya?"

"Mereka baru tau kemaren dan langsung pulang tapi karna ada badai salju penerbangan dibatalkan"jawab rafa

"Gua mau liat alifah"

Tidak ada yang menghalangi annisa saat dia turun dari ranjang membawa infusnya dan pergi dari ruangannya menuju iccu.

Mereka berempat hanya mengikuti annisa, di depan ruang. Annisa mengintip kedalam dan melihat tubuh alifah tergeletak lemah diatas ranjang dengan selang selang rumit yang terpasang dan suara nyaring alat penentu kehidupan disekitarnya.








Mystery A VillageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang