Sudah 1 bulan sejak ulang tahun Nathan berlalu, hubungan Nathan dan William masih sama seperti biasanya. Akrab dan dapat membuat orang iri yang melihatnya..
Tapi ada 1 hal yang berubah dari mereka, disaat mereka sedang asik bercanda pasti ada Feli dan kawanannya ikut dalam obrolan mereka.
Dan biasanya akan berakhir dengan Nathan dan Feli ribut. Nathan yang memandang Feli dengan pandangan permusuhan dan Feli akan menyeringai karena menang.
Bel istirahat berbunyi, murid murid keluar.
Ada yang pergi kekantin untuk mengisi perutnya yang kosong, ada juga yang pergi ke perpustakaan untuk sekendar bermalas malasan ataupun membaca.Nathan menelungkup kepalanya ke meja, William baru saja diajak Feli pergi entah kemana.
"Haahh bosannn~"
Nathan menatap kesekeliling kelas. Dekat dengan pintu kelas ada 2 orang siswi yang sedang memperhatikkannya, lalu ada 1 orang siswi yang sedang berdiri dekat dengan jendela menatap nya dengan pandangan bersalah, dan seorang lagi sedang duduk disebelahnya.
Mereka berempat merupakan teman sekelompok Feli, Feli pasti menyuruh mereka untuk tidak mengikutinya dan William.
Tak lama kemudian William dan Feli datang kekelas sambil bergandengan tangan, mereka menatap satu sama lain dengan bibir merekah sebuah senyuman.
Mereka berjalan menghampiri Nathan yang sedang menatap mereka dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.
"Nat aku sama Feli udah jadian loh."
Muka Nathan langsung memucat seketika saat ia mengetahui fakta yang menimpanya.
"Yaa kita udah jadian, ya kan sayang." Feli menggandeng tangan William dengan manja. Bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman kemenangan.
Nathan menatap kosong kearah William yang sedang menatap Feli. "Ohh selamat deh kalau gitu." Ucap nya dengan nada bergetar.
"A-aku mau ke wc dulu ya." Ujar Nathan berpamitan, ia berlari keluar sambil menahan air matanya yang kapan saja bisa tumpah bila tidak ditahan.
"Hiks bo-bodoh." Nathan menutup mulutnya berusaha untuk menahan isakannya yang semakin keras. Kakinya terus berlari menuju ke tempat tujuannya.
Lama berlari sampailah Nathan ditaman sekolah yang terletak dibelakang gedung. Ia duduk di depan sebuah pohon oak besar. Ia memeluk lututnya erat dan terisak pelan.
"Ke-kenapa hiks ke-kenapa." Raungnya sambil menjabak rambutnya.
"Arghh." Nathan semakin genjar menjambak rambutnya.
"Bo-bodoh, idiot, tentu saja di-dia hanya i-ingin pendamping yang sempurna di-disampingnya." Ucap Nathan masih terisak.
'Drrtt drrt'
Ponsel disaku celana Nathan bergetar menandakan ada pesan masuk. Nathan membuka pesan itu dengan harapan William mengirimnya pesan berisi kejutan untuknya.
+628527****
Bagaimana rasanya menjadi seorang pecundang, kali ini aku yang menang dan kamu gak akan bisa dapetin William lagi !
Setelah membuka isi pesan itu tangis Nathan kembali pecah lagi, dan jeritan pilu terdengar bernaungan.
***
Sudah 2 minggu Feli dan William jadian. Dan sudah seminggu ini Nathan menghindari William.
"Nat kamu mau makan di kantin sama aku gak?" Tanya William kepada Nathan yang sedang membereskan buku dimejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Wish [boyxboy]
RomanceWarn : gay, homo, yaoi Dirinya berubah sejak ia datang, ia mulai menghindariku, menjauhiku, dan akhirnya dia menjadi membenci diriku. Semua ini karena dia yang datang mengubah semuanya. Nathan dan William sudah berteman dekat sejak mereka kecil. Ta...