13. Liburan 2

6.1K 548 58
                                    

Mama William menyuruh Nathan untuk duduk di mobil nya William dengan alasan mobil William masih kosong karena tidak terisi begitu banyak barang. Nathan menundukkan kepalanya saat ia melewati depan mobil William untuk menghindari tatapan tajam dari Feli yang diarahkan kearahnya.

Nathan masuk kedalam mobil William, ia membuka tasnya untuk mencari earphone untuk menghindari tatapan yang William arahkan kepadanya.

William menghela nafasnya dengan berat lalu menjalankan mobilnya untuk segera berangkat.

***

"Aduhh dingin banget Will." Ucap Feli sambil menggosok kedua tangannya.

William menatap Feli sebentar lalu mengambil sesuatu didalam tasnya. William mengeluarkan jaket tebal miliknya lalu ia pakaikan pada Feli. "Apa masih dingin?"

Feli tersenyum kecil lalu menggeleng dengan pelan. "Kalau ada William disebelah aku pasti aku enggak kedinginan lagi."

William memberi sebuah senyuman lalu melingkarkan kedua tangannya memeluk Feli. Tidak menyadari Nathan yang menatap kearah mereka dengan sedih.

Elka yang sedari tadi memperhatikan Nathan dan William mendengus pelan. Lalu ia melangkahkan kakinya untuk menghampiri Nathan yang duduk sendirian agak jauh dari tempat peristirahatan -rest area-

"Hai Nathan apa kamu mabuk saat di mobil tadi?" Ucap Elka lalu menempatkan dirinya disebelah Nathan.

Nathan tidak menjawab masih memperhatikan William dan Feli yang sekarang ini saling berpelukan, keberadaan Elka pun tidak disadarinya.

Elka melihat tangan Nathan meremat tas nya dengan erat, matanya masih menatap sedih kearah William.

"Anak bodoh." Gumam Elka pelan.

"Hei Nathan." Elka menepuk pundak Nathan, Nathan langsung tersentak kaget.

"Ah kak Elka." Ucap Nathan dengan kikuk.

"Kamu dari tadi ngeliat apa sih? Kayaknya seru banget." Elka memperhatikan keseselingnya berakting untuk melihat apa yang Nathan lihat.

"Enggak aku enggak liat apa-apa kok." Ucap Nathan lalu menggelengkan kepalanya untuk menutupi kebohongannya.

"Ah benarkah itu?" Tanya Elka lalu dijawab anggukan oleh Nathan.

"Nathan tidak kedinginan?" Tanya Elka saat melihat jaket yang dikenakan oleh Nathan.

Nathan menggelengkan kepalanya, lalu memasukkan kedua tangannya untuk menghangatkan diri.

Elka tahu Nathan berbohong padanya, jelas-jelas Nathan sudah gemetar kedinginan sedari tadi.

"Ayo kita pergi kesana." Elka menunjuk salah satu pondok. "Mama dari tadi nyariin kamu loh."

Elka berdiri lalu membersihkan celananya lalu ia menarik tangan Nathan dan menggenggam tangannya.

Elka terkejut saat menyentuh tangan Nathan yang begitu dingin. Elka semakin mengeratkan pegangan tangannya pada Nathan untuk memberikan kehangatan.

Mengetahui Nathan yang tidak meresponnya, Elka mengikuti arah pandangan Nathan yang memandang langsung kearah Feli dan William.

Elka tersenyum dengan jahat. Ia mengambil beberapa lembar tisu dari kantong jaketnya lalu ia mengambil batu sebesar bola bekel. Ia lapisi batu itu dengan tisu yang ia keluarkan.

Elka melemparkan batu itu kearah Feli dan William. "Awas ada kecoaa!" Teriak Elka.

Batu itu jatuh kearah Feli, sontak membuat Feli yang sedang memeluk William terkejut dan berteriak histeris.

Last Wish [boyxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang