14. Permohonan

7K 574 39
                                    

Tak lama kemudian sesudah Nathan tertidur dengan lelap, William masuk kekamarnya. William melihat Nathan yang sedang tertidur diujung kasur, bila ia didorong sedikit mungkin ia bisa terjatuh kebawah.

Tanpa mempedulikan Nathan, William memasuki Kamar mandi yang terletak dikamar mereka tanpa ada niatan untuk menyelimuti Nathan atau membawanya kedalam agar tidak terjatuh.

***

"Nat bangun nat, makan malam udah siap. Mama udah nungguin didapur." Elka menggoyang-goyangkan badan Nathan.

Nathan mengerjapkan matanya lalu menguceknya pelan. "Kakak turun duluan aja, nanti aku nyusul."

Elka menganggukan kepala nya lalu melangkahkan kakinya kearah pintu untuk menuju keluar.

Sebelum Elka keluar dari kamar yang ditempati oleh Nathan, Nathan berdiri dari kasur yang ditempatinya. Namun saat kaki kiri menopang berat badannya, Nathan langsung jatuh terduduk sambil meringis memegang kaki kirinya.

"Nathan kamu kenapa?" Ucap Elka dengan khawatir lalu menghampiri Nathan yang jatuh terduduk dan membantunya untuk duduk di kasur.

"Enggak apa-apa kok kak, kaki aku kram mungkin salah tidur." Ucap Nathan lalu tersenyum kecil untuk memastikan Elka yang menatap khawatir kearah nya.

"Makanya kalau tidur yang benar, apa kamu mau kakak pijat biar kram nya hilang?" Tanya Elka.

"Ah- gak usah kak. Ini udah enggak kram lagi kok." Ucap Nathan dengan gugup lalu tersenyum dengan terpaksa.

Elka menatap Nathan cukup lama lalu menganggukkan kepalanya sambil mengelus kepala Nathan. "Yaudah, kakak tunggu di dapur ya." Ucap Elka lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar.

Nathan menghembuskan nafasnya dengan lega saat Elka telah keluar dari kamarnya, Nathan membuka kaos kaki yang dikenakan olehnya sambil meringis pelan.

"Gimana cara sembunyiinnya?" Nathan menatap nanar kearah kakinya yang mulai membiru.

Nathan berdiri dari duduknya lalu berjalan dengan terseok menuju kamar mandi, tangannya memegang tembok dan meja yang dilewatinya.

Setelah selesai membersihkan diri, Nathan mengenakan baju tidur panjang, Nathan memakaikan kakinya kaos kaki lalu keluar dari kamarnya untuk menuju dapur.

Nathan berjalan menuju dapur sambil meringis pelan, kakinya terasa berat dan kaku untuk digerakkan. Saat Nathan sudah tiba di depan pintu dapur, Nathan berusaha berjalan dengan normal menuju meja dapur.

"Ayo Nat makanan nya dihabiskan, mama buat makanan kesukaan kamu.
Nathan makan yang banyak ya." Ucap mama William pada Nathan.

Nathan menatap wanita itu sebentar lalu menganggukan kepalanya, tidak ingin mengecewakan mama William yang sangat amat perhatian padanya.

Diseberang meja Nathan, William mendengus pelan lalu menusuk-nusuk daging yang belum ia makan dengan garpu. Entah kenapa nafsu makan nya tiba-tiba menghilang.

"Lho makanan nya jangan dimainin Will." Tegur mamanya.

"Aku udah kenyang ma." Ucap William berdiri dari duduknya lalu melangkahkan kakinya keluar dapur.

"Will sebentar Will, tungguin aku." Feli yang melihat William pergi, dengan cepat ia habiskan makanannya lalu keluar mengikuti William.

***

Setelah selesai makan malam, Nathan memutuskan untuk kembali kekamarnya. Nathan membuka pintu kamar yang akan ditempatinya dengan pelan lalu ia langkahkan kakinya dengan pelan memasuki kamarnya mengabaikan tatapan tajam Feli yang diarahkan padanya dan tatapan tidak peduli dari William.

Last Wish [boyxboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang