Feli turun dari mobilnya, seorang pelayan langsung membuka payungnya memayungi Feli agar tidak kebasahan. Kakinya melangkah menuju pohon yang terletak di taman komplek rumah Nathan dan William.
"Bermain-main sebentar tidak apa-apa kan?" Feli menyeringai dan menatap lama pohon dihadapannya.
Feli berjalan memutari pohon dihadapannya sampai ia berada dibelakang pohon, ia menaiki pohon dengan mengenakan jas hujan yang sebelumnya sudah ia kenakan. Dengan menenteng sebuah tas Feli sampai di depan pintu rumah pohon.
Feli mengedarkan pandangannya keseliling nya, dirinya mendengus tidak suka. Ia melihat Nathan yang sedang tertidur dipojok ruangan dengan memeluk sesuatu.
Feli melangkahkan kakinya dengan angkuh, saat tiba di depan Nathan Feli membangunkan Nathan dengan menendang paha Nathan dengan cukup keras.
Nathan menggeliatkan badannya pelan, dirinya mengucek matanya pelan. "Li-Liam?" Nathan memandang orang didepannya.
Feli mendengus pelan, Nathan dengan cepat mencari kacamatanya saat mendengar suara orang yang ia benci.
Nathan memasang raut wajah tidak suka saat Feli berada dihadapannya. "Mau apa kau? Kenapa kau tau tempat ini." Ucap Nathan sedikit berteriak.
"Wow wow ada seorang pecundang yang sedang marah, untuk apa aku disini? Yang jelas aku disuruh sama William buat mengantarkan ini." Ucap Feli sambil mengangkat tas dihadapannya. "Ini makanan dari William, katanya disuruh buat serahin ke kamu." Feli melemparkan tas makanannya kedepan Nathan.
Nathan memikirkan ucapan Feli cukup lama. Benar juga yang tau tempat ini hanya dirinya dan William.
"Makanannya disuruh untuk dihabiskan, kalau tidak William pasti akan marah padamu." Ucap Feli sambil menyeringai.
Nathan memandang tas makanan didepannya cukup lama, Feli yang melihat keterdiaman Nathan melirik kearah pangkuan Nathan yang terdapat selembar foto.
Feli berjongkok lalu mengambil foto itu, Nathan menyadari nya langsung berdiri. Namun dirinya terduduk kembali saat merasakan kepalanya berdenyut sakit.
'Srak' 'Srak'
Feli menyobek foto itu menjadi 4 bagian lalu melemparkannya ke hadapan Nathan. "Bye." Setelah merobek foto itu dirinya langsung melenggang pergi tanpa perasaan bersalah.
Nathan memandang foto dihadapannya dengan mata berkaca-kaca, ingin dirinya berkata kasar dan memaki Feli. Namun hanya isakan lah yang keluar dari bibirnya.
Nathan merangkak memungut foto dirinya bersama dengan William. Foto terakhir mereka saat dirinya dan William pergi ke taman bermain.
Nathan mengambil sobekan foto itu lalu memandangnya dengan nanar. Dirinya kembali pada posisi awalnya, Nathan menenangkan dirinya sejenak, setelah itu ia membuka tas makanan yang berasal dari William-menurut Nathan-
Tanpa curiga sama sekali Nathan menyantap makanan nya penuh khidmat, menyadari bahwa dirinya belum makan sejak kemarin.
Hanya William saja yang dapat membuat Nathan menjadi seorang penurut.Dibawah sana Feli sedang menyeringai dengan lebar, Feli dengan sengaja mencampurkan makanan yang dimakan Nathan dengan makanan laut. Mengingat Nathan mempunyai alergi yang parah terhadap makanan laut.
"Hadapilah penderitaan mu." Feli memasuki mobilnya lalu mengendarai nya pulang menuju rumahnya.
William sudah benar-benar bingung, ia harus mencari Nathan dimana lagi? Dirinya mengingat-ingat tempat yang Nathan sering kunjungi.
Saat hendak pulang karena tidak menemukan Nathan dirinya melintasi taman komplek rumahnya, ia melihat pohon tempat pertemuannya dulu.
Matanya terbelalak lebar. Bagaimana ia bisa lupa dengan rumah pohon yang terletak dibelakang pohon itu? Ia yakin pasti Nathan berada disana.
William mengendarai motornya cepat didepan pohon. Ia memarkirkan motornya lalu melangkahkan kakinya memutari pohon sampai kebelakang pohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Wish [boyxboy]
RomanceWarn : gay, homo, yaoi Dirinya berubah sejak ia datang, ia mulai menghindariku, menjauhiku, dan akhirnya dia menjadi membenci diriku. Semua ini karena dia yang datang mengubah semuanya. Nathan dan William sudah berteman dekat sejak mereka kecil. Ta...