PART 02 : Aromamu

14.6K 1.1K 81
                                    

LAKUNA
(Ruang hati yang kosong)

PART 2 : Aromamu

***

SEMENTARA di perkarangan rumah besar dengan taman yang di hias dengan berbagai bunga cantik itu, terdapat pria tampan bernama yang duduk di dalam limousin panjang berwarna putih. Cho Kyuhyun namanya. Harinya sudah dirusak oleh ayahnya sendiri hanya untuk menjemput gadis yang bahkan tak tahu ia siapa oleh ayahnya. Amarahnya yang meledak-ledak membuatnya kembali mengumpat, ketika mengingat perkataan Ayahnya. "Jemput gadis itu dan bawa kerumah dengan selamat, Cho Kyuhyun." Ayahnya hanya mengatakan, jemput gadis itu, lalu bawa pulang kan? Bukankah pria tua yang memiliki rupa hampir nyaris sepertinya itu bisa membawa gadis aneh yang sedang diumpat olehnya itu sendiri? Kenapa ia yang justru harus menjemputnya?

Sial! Hal itu semakin memperburuk suasana hatinya. Ketukan di kaca mobil, menyadarkan Kyuhyun dari umpatannya. Ia membuka kaca mobilnya, Asisten Han Jungmin—ia tahu karena ia pernah melihat pria ini berjalan bersama Jungmin— menunduk sebentar. Kyuhyun membuka kacamata hitamnya kemudian ia melirik gadis yang berdiri ketakutan di belakang Jinwoo. Miyoung yang tanpa sengaja bertemu tatap dengan Kyuhyun, menarik Jinwoo untuk lebih menutupi pandangan menakutkan pria itu. Jinwoo mengerutkan keningnya heran. Namun, ia kembali menatap Kyuhyun yang terus memandang nona-nya dengan mata yang tak bisa diketahui apa yang diinginkan olehnya.

"Tuan Cho..."

Kyuhyun melirik Jinwoo. Ia kembali menggunakan kacamata hitamnya. "Bawa dia masuk." Perintahnya dengan nada yang membuat siapapun bergidik ngeri.
Jinwoo mengantar gadis itu berputar. Menuju tempat yang berlainan dengan tempat Kyuhyun. Pria tampan itu menyentuh pegangan di pintu mobil, kemudian membukanya.

"Jinwoo Oppa." Cicit Miyoung seraya menyentuh ujung jas yang dikenakan Jinwoo. Hanya dengan mengingat tatapan pria yang berada di dalam limousin mewah itu yang memandangnya bengis tadi cukup mengganggunya.

"Nona, semua akan baik-baik saja." Jinwoo tersenyum. "Nona tenang saja." Jinwoo menyentuh pipi Miyoung, kemudian mengusapnya. "Oppa mampu memastikan kau akan aman bersama dengan Tuan Cho."

Kyuhyun mendesis mendengar percakapan yang menurutnya membuat perutnya bergejolak ingin memuntahkan sesuatu. Matanya melirik kaca luar mobil, menatap gadis itu yang menarik jas yang dikenakan Jinwoo. Wajahnya bahkan pucat pasi. Sampai, pintu mobil di depannya terbuka. Gadis itu masuk dengan kepala menunduk. Jinwoo menunduk hormat pada Cho Kyuhyun. Menutup pintu mobil dengan mata Miyoung tak lepas dari sosok tampan itu. Hingga pintu benar-benar tertutup, Miyoung menghela napas. Tak lama mobil, melaju menjauhi perkarangan rumah besar keluarga Han.

***


"Mau?"

Cho Kyuhyun, menuangkan minuman merah pekat pada gelas wine dengan ukuran diameter yang kecil. Kemudian mengulurkan gelas itu pada gadis di sampingnya tersebut. Miyoung melirik gelas yang berisi cairan merah pekat di dalamnya, kemudian melirik pada Kyuhyun seakan sedang menanyakan minuman apa yang berada ditangannya.
Kyuhyun menaikkan salah satu alis matanya keatas. Kemudian mendekatkan gelas itu di bawah hidung Miyoung, nyaris mendekati bibirnya. Kyuhyun menelan ludahnya berat hati. Ia terus memandang bibir berwarna merah muda mungil itu. "Wine," bisiknya pelan. Kyuhyun menaikkan wajahnya menatap Miyoung. "Kau mau?"

Gadis itu menggeleng. "Tidak. Terimakasih."

Kyuhyun dengan sangat terpaksa menarik tubuhnya menjauh termasuk dengan gelas wine yang tadi berada di dekat bibir sialan itu. Ia kemudian mengedikkan bahunya tak acuh. Meminum wine merahnya dengan gerakan pelan. Kyuhyun melirik Miyoung, ketika waktu diam mereka sangat panjang—menurutnya—hingga gadis itu memilih memandang jalanan yang terhampar di sampingnya. Melihat keluar jendela dengan mata cantiknya. Ia berdeham.

"Nona Han?"

Miyoung menoleh. Ia menatap Kyuhyun dengan alis mata yang tertarik keatas dan kening yang mengerut. Mengherankan sikap pria tampan di depannya. Tubuhnya menegang secara tiba-tiba. Apa yang barusan dipikirkan olehnya? Apakah ia baru saja mengatakan pria itu tampan dengan pesona yang kuat mengalahkan sosok Rob pemain serial Twilight yang menjadi idolanya? Ia akui, jika pria di depannya termasuk kategori seorang pria tampan. Rambut coklat yang di tata dengan model poni keatas, hingga memperlihatkan dahinya yang luar biasa seksi. Bibir tebal berwarna merah yang merekah, seperti layaknya bunga yang merekah menanti seekor kumbang atau serangga yang menyerap sarinya. Ditambah wajah yang mulus, dengan kulit putih seperti porselen mahal. Benar-benar membuat Miyoung hilang kendali. Ia berdoa semoga ia tak akan berurusan lebih banyak dengan pria panas mempesona ini. Miyoung menggeleng.

Kyuhyun meliriknya. "Ada apa?"

Lagi-lagi Miyoung hanya bisa menggeleng. Tidak mungkin 'kan jika ia mengatakan hal yang sebenarnya? Bisa-bisa ia menjadi udang rebus yang telah masak jika benar-benar mengungkapkannya di hadapan Kyuhyun. Kyuhyun berdeham. Ia meletakkan gelas wine-nya di tempat yang berada di samping kanannya. Tak memerdulikan jika cairan merah itu akan mengotori jasnya, karena jika limousin mewahnya terkena guncangan, seseorang yang berada di dalamnya tak akan mampu merasakan guncangan tersebut, karena mobilnya ini mampu menahan guncangan.

"Kau," Kyuhyun menatap mata Miyoung. Begitupun gadis itu yang tak mau meninggalkan mata tajam yang mampu memesonanya sejak tadi. Walaupun ada rasa ketakutan ketika melihatnya, "—tahu mengapa kau bersamaku?"

Miyoung terdiam. Ia mengalihkan matanya kelain tempat, selain di manik mata tajam itu. Ia menelan ludahnya susah payah. Namun, ia tetap mengangguk dengan tenang. Berusaha melakukannya tanpa ada getaran yang terlihat. Meskipun itu percuma, karena Kyuhyun mampu melihatnya.

Kyuhyun menarik salah satu sudut bibirnya keatas. "Ayahmu bukan menjual dirimu. Dia hanya—"

"Aku tahu." Sela Miyoung cepat. Ia kembali mengalihkan matanya pada jendela disampingnya. Menatap jalanan ramai yang seakan tengah menyorakinya karena terlihat seperti wanita murahan yang telah dibeli oleh seseorang.

Kyuhyun mengedikkan bahunya tak acuh sama sekali dengan apa yang dipikirkan gadis di sampingnya. Menyesap wine merah pekat miliknya, dengan sesekali menghirup aroma manis dari minuman tersebut. Namun tiba-tiba saja, indera penciumnya mencium bau yang lebih manis dibanding dengan wine mahal yang dimilikinya. Aroma yang manis. Terlampau manis hingga ia mendongakkan wajahnya. Ia melirik kesamping, dan bau manis itu semakin menyeruak di indera penciumnya.

"Kau." Desisnya berat.

Miyoung menoleh. Kyuhyun hampir kehilangan fokusnya kala menangkap leher gadis itu yang jenjang dengan putih sempurna. Kyuhyun, menggertakkan giginya. Tak suka dengan situasi yang membuatnya lemah. "Aroma apa yang kau pakai?"

Miyoung, mengernyitkan dahinya. Namun, ia tetap menjawab pertanyaan Kyuhyun, meskipun ia bingung. "Strawberry parfume light"

Mata Miyoung membulat, ketika tiba-tiba saja Kyuhyun maju mendekati tubuhnya. Ia kemudian terdorong ke sisi pintu mobil hingga menyebabkan dirinya terjebak diantara badan pintu mobil dan tubuh besar Kyuhyun. "A—apa yang kau lakukan?"

Kyuhyun menajamkan indera penciumannya. Menghirup udara, yang memanas di tengah-tengah tubuhnya. Sial, bau itu memang menggodanya. "Aku suka."

"Aku suka aromamu." Lanjutnya pelan, kemudian menjatuhkan wajahnya pada perpotongan leher dan bahu Miyoung. Menghirup udara disana dalam-dalam.

"Manis."

Miyoung membeku. Pikirannya memberontak ingin mendorong tubuh lelaki brengsek yang dengan kurang ajar memeluknya. Namun, tubuhnya tak bisa berbuat apa-apa. Jantungnya berdetak lebih keras, berdebar sangat cepat membuat tubuhnya panas—dingin.

***

A I Y O O 4 4 P R E S E N T

(Ada yang tau lagi ini di publish kapan? :3)

LAKUNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang