LAKUNA
(Ruang hati yang kosong)PART 10 : Dia Kembali
***
MATAHARI sudah naik tinggi di atas peradaban. Terdengar suara deru mesin yang memekakkan di sudut luar. Walaupun terdengar samar. Namun, Kyuhyun masih betah duduk bersandar di kepala ranjang. Bibirnya mengulas senyuman lebar, karena mendengar gumaman merdu dari kamar mandi. Terdengar juga suara guyuran air shower yang jatuh ke lantai. Kyuhyun meringis, membayangkan ia dapat melihat gadisnya tanpa balutan busana yang terkena lelehan air. Mengabaikan pikiran kotor di pagi harinya, Kyuhyun melirik jam di meja kecil sisi kanan ranjang. Sudah pukul sembilan. Pantas saja, semua berbagai macam kendaraan telah beroperasi, ketika ia melirik ke arah jendela besar miliknya. Ia menghela napas. Berniat kembali tenggelam dalam selimut hangatnya, namun ponselnya mengeluarkan bunyi notifikasi pesan berkali-kali. Hingga membuat Kyuhyun kesal, kemudian meraihnya. Kyuhyun memandang ponselnya malas. Semua pesan itu dari satu orang yang sama.
07.30 AM
Yoonnie:
Ayo bertemu.07.45 AM
Yoonnie:
Aku benar-benar merindukanmu.07.47 AM
Yoonnie:
Aku rasa, kau menyesal telah mengusirku kemarin. Kau terlihat tidak baik-baik saja. Apa kau sakit?07.50 AM
Yoonnie:
Kyuhyun, please...07.52 AM
Yoonnie:
Kau tak tahu betapa khawatirnya aku melihat wajahmu yang sangat pucat layaknya mayat hidup seperti itu?Kyuhyun mematung. Matanya terus melihat deretan huruf yang membentuk sebuah kalimat. Hatinya tak bisa menyangkal ada sepercik kebahagiaan karena gadis itu masih mengkhawatirkan dirinya. Namun, adaa perasaan lain yang lebih berat seolah menolak ia merasakan hal itu pada gadis lain. Ia melirik pintu kamar mandi yang masih tertutup. Suara air masih terdengar meskipun relatif kecil. Ia menghela napas panjang. Kemudian, kembali melirik ponselnya, menekan tombol berbentuk sebuah simbol panggilan. Turun dari ranjang, kemudian ia membuka jendela besar di dalam kamarnya, hingga udara kemudian menusuk melalui hidungnya. Ia melihat seluruh pemandangan kota Seoul yang mampu dilihat memalui balkon apartemennya. Kyuhyun terus menunggu, hingga sebuah pekikkan ceria di ujung sana terdengar. Ia mengulas senyumnya. Ia membiarkan gadis itu berceloteh tak jelas, dan sesekali ia menyahutnya. Terkikik ketika gadis itu melontarkan hal lucu. Ah, ia merindukan saat ketika ia bersama gadis ini. Sudah lama ia tak mendengar suara gadis ini. Kecuali, kemarin. Ketika gadis itu tiba-tiba datang ke apartemennya, kemudian memeluknya secara tak sabar. Beberapa menit sebelum Miyoung datang. Kyuhyun terdiam.
Miyoung...
Senyumnya lenyap, digantikan dengan rahangnya yang mengeras, giginya yang saling menggesek hingga desisan kesal keluar dari sela bibirnya. Ia mencengkeram pagar besi yang berada di hadapannya, ketika mendengar seruan di sudut panggilannya seolah mengkhawatirkan dirinya. Ia marah pada dirinya sendiri. Bayangan Miyoung selalu menyapanya. Ia bingung. Ia frustasi.
"Aku tidak apa-apa." Kyuhyun mengecilkan suaranya. Entah ia juga bingung mengapa harus bertingkah seperti itu. Atau, itu menyangkut Miyoung yang berada di apartemennya saat ini? Entah. Sudah dibilang, jika Kyuhyun sedang bingung. "Aku serius. Jangan khawatirkan diriku."
Kyuhyun tersenyum kembali. Gadis yang pernah dijangkau olehnya datang membawa harapan sama yang terasa berbeda. Ia menganggukkan kepalanya beberapa kali. Kemudian tertawa. "Aku tahu. Kau hanya perlu katakan, kapan dan dimana kita harus bertemu. Aku selalu bisa." Untuk kalian, tambah Kyuhyun di benaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAKUNA [COMPLETED]
FanfictionHan Miyoung hanyalah seorang gadis yang sangat menyayangi ayahnya. Ia hanya ingin membantu sang ayah untuk melunasi hutang sang ayah pada rekan kerjanya. Hingga ia dipertemukan oleh Cho Kyuhyun si pria dingin, keras kepala, pemaksa dan semua hal neg...