LAKUNA
(Ruang hati yang kosong)PART 13 : Kilat Petir Yang Menyambar
****
KYUHYUN mengerang. Ketukan sekaligus bunyi nyaring dari bel di pintu apartemennya membuatnya kesal setengah mati. Dengan malas dan tangan yang menyentuh kepalanya, ia beranjak dari tempat tidur. Melangkahkan kakinya pelan menuju pintu, untuk menengok siapa yang bertandang ke apartemennya di kala tubuhnya sedang tak bisa di ajak bekerja sama. Langkah yang terhuyung beberapa kali serta kepala yang terasa sangat pening membuatnya meringis. Ia juga bingung, mengapa sakit bisa menguasai tubuhnya. Jika ia berpikir kembali, selama sembilan belas tahun ia hidup di dunia ini, hanya sekali saja ia jatuh sakit. Itupun ketika ia berusia lima tahun.
Telapak tangannya menekan dinding di depannya, sementara matanya terfokus pada layar di depannya. Mengernyitkan keningnya ketika melihat seseorang gadis dengan rambut berwarna coklat pirang yang tergerai di hadapannya. Ia menekan tombol berbentuk bulat di sisi layar tersebut, kemudian bergumam, "siapa?"
Layar di hadapannya tiba-tiba berubah memerlihatkan wajah gadis itu sepenuhnya. Kyuhyun tercenung sesaat. Udara di sekitarnya mendadak hilang, hingga menyebabkan dirinya tak mampu bernapas dengan benar. Kyuhyun semakin merasa sesak napas, kala layar di depannya menampilkan gadis itu yang tersenyum. Senyum menawan yang selalu di sukainya. Senyum yang mampu mendamaikan hatinya kala amarah mengusik batinnya.
"Ini aku," ujar gadis itu masih dengan senyum menenangkan.
Kyuhyun untuk sementara membeku. Matanya memandang tanpa ekspresi yang berarti pada layar di depannya. Kemudian tangannya meraih helaian rambutnya, mengusapnya kebelakang dan menghela napas panjang. Dengan helaan panjang tersebut, ia beranjak dari tempatnya mendekat pada pintu. Membukanya dengan perlahan, Kyuhyun mengabaikan tangannya yang terasa dingin. Entah karena suhu apartemennya yang diatur olehnya, atau karena kegugupan yang tak berdasar.
Kyuhyun harus menahan napasnya ketika pintu terbuka, memerlihatkan secara nyata tubuh semampai gadis di depannya. Tinggi gadis itu nyaris sepertinya dengan bantuan sepatu hak tinggi yang di kenakan olehnya. Gadis itu tersenyum, ketika matanya kembali bertatapan langsung dengan mata tajam hazel milik pria di depannya. Sedangkan Kyuhyun harus menahan emosinya yang tiba-tiba menyeruak di kepalanya. Putaran kejadian ketika gadis di depannya itu meninggalkan acara pertunangan mereka di hari ulang tahun Kyuhyun kembali terulang. Layaknya film yang terus terulang berkali-kali, hingga menyebabkan alat pemutar film yang di gunakan terbakar karena terlalu seringnya di gunakan.
Namun tiba-tiba tubuhnya nyaris terjungkal kebelakang, ketika tubuhnya tertubruk sesuatu benda keras lainnya. Kedua mata Kyuhyun membulat. Dan ketika dirinya menyadari benda apa yang menubruknya. Matanya berubah menjadi sedingin es, dengan bibir segaris simetris yang datar. Tangan Kyuhyun terangkat, menyentuh lengan kecil gadis di depannya kemudian mendorong tubuhnya menjauh. Gadis itu tersentak, ia mengangkat satu alisnya keatas sembari menatap Kyuhyun.
"Apa maumu sebenarnya?"
Gadis itu mengerutkan keningnya. "Maksudmu?"
Kyuhyun mencebik. Tangannya mengusap wajahnya dengan gerakan kasar. Kemudian beralih menatap gadis di depannya dengan tatapan tajam. Membuat gadis itu merasakan kecemasan di dalam hatinya. "Kenapa kau kemari?" tanya Kyuhyun datar.
"Aku kemari, karena aku merindukanmu."
Kyuhyun kembali menatap gadis di depannya. Kali ini dengan tatapan meremehkan dan senyum miring di salah satu bibirnya yang terangkat. "Tapi aku tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
LAKUNA [COMPLETED]
FanfictionHan Miyoung hanyalah seorang gadis yang sangat menyayangi ayahnya. Ia hanya ingin membantu sang ayah untuk melunasi hutang sang ayah pada rekan kerjanya. Hingga ia dipertemukan oleh Cho Kyuhyun si pria dingin, keras kepala, pemaksa dan semua hal neg...