PART 16 : Bayangan Semu

7.2K 553 92
                                    

LAKUNA
(Ruang hati yang kosong)

PART 16 : Bayangan Semu

*****

SUASANA dingin pagi buta itu tidak menyurutkan keinginan pria itu untuk tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SUASANA dingin pagi buta itu tidak menyurutkan keinginan pria itu untuk tidur. Sudah semenjak semalam, mata tajam itu tak di pergunakan untuk tidur. Bahkan mata itu sudah terang-terangan menunjukkan betapa lelahnya terus dipaksa untuk terbuka. Lingkaran hitam di sekelililng mata itu semakin menunjukkan eksistensinya.

Bayangan gadis yang dicintainya meninggalkan dirinya sendiri bersama perasaannya yang tak terungkap terus berputar semalaman ini. Bolehkah ia merasa menyesal? Bolehkah ia menginginkan gadis itu untuk kembali ke pelukannya? Bolehkah ia mengatakan terus menerus bahwa dia mencintai gadis itu, agar dia kembali padanya? Bolehkah?

Hanya kata Bolehkah dan Seandainya yang dapat diucapkan olehnya sekarang. Seandainya saja, ia mengatakan perasaannya secepat yang ia bisa, tanpa mau menunggu ataupun menghindar. Selama ini ia memang menghindar dari perasaan itu. Menghindar karena takut ia ditinggalkan dan merasakan sakit hati kembali. Tapi, yang justru terjadi saat ini, ia kembali ditinggalkan. Namun, ia merasa jika ini salahnya. Salahnya karena tak kunjung mengungkapkan apa yang dirasakannya selama ini pada gadis itu. Ia salah, 'kan?

Suara derit pintu yang terdengar tak di acuhkan oleh pria itu. Ia tetap diam tak beranjak ke mana pun bahkan hanya untuk menengok siapa yang berada di depan pintu. Kepalanya tertunduk, dengan kedua tangan yang menenggelamkannya. Helaan napas bersama dengan geraman rendah terdengar dari sela-sela bibirnya.

Sementara sosok yang berada di depan pintu kamar, menatapnya dengan mata sayu yang penuh dengan kesenduan. Namun, seketika berubah menjadi senyuman hangat yang mampu membuat semua orang yang melihatnya ikut tersenyum.

"Kyuhyun..."

Suara lirih itu mampu membuat tubuh pria yang duduk di lantai tanpa alas apapun, Kyuhyun, menegang. Namun kemudian menggeram halus. Geraman penuh kefrustasian yang sangat terdengar dengan jelas. Di dalam benak Kyuhyun, dirinya sedang berperang. Di satu sisi hatinya mengatakan bahwa itu hanyalah halusinasi kosongnya. Sementara disisi lain, ia percaya jika suara itu bukanlah halusinasinya semata melainkan kenyataan.

"Cho Kyuhyun..."

Suara itu makin jelas. Pun dengan suara ketukan dari sepatu flat yang dikenakan oleh seseorang mengganggu indera pendengarannya. Tubuhnya kali ini benar-benar menegang, ketika sebuah tangan menyentuh bahunya. Dengan menahan napas, ia menoleh ke belakang. Jantungnya bertalu-talu dengan kencangnya, seakan tak masalah jika suara debaran itu terdengar hingga telinga gadis di depannya.

Ya, seorang gadis di depannya adalah gadis yang menjadi topik pikiran di kepalanya. Sekaligus seseorang yang membuat hidupnya saat ini kacau, pun seseorang yang begitu di cintai olehnya. Gadis yang membungkukkan tubuhnya untuk menyentuh bahunya, kemudian duduk diatas ranjangnya itu tersenyum lebar. Kyuhyun membalikkan tubuhnya, agar bisa memandang gadis itu dengan jelas ia duduk di lantai, sementara gadis itu duduk diatas ranjangnya hingga membuatnya mendongakkan kepalanya. Mata tajam milik Kyuhyun mengerjap beberapa kali. Masih berusaha membuatnya fokus, untuk memastikan apa yang dihadapannya benar-benar nyata. Ia masih juga tak mampu mengeluarkan kata-katanya. Ia diam, dengan mata yang fokus pada manik mata kecoklatan yang berbinar tersebut.

LAKUNA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang