LAKUNA
(Ruang hati yang kosong)PART 9 : Lebih Dalam
****
WARNING!
There is a bed scene.*******
KYUHYUN menumpangkan dagunya menggunakan salah satu telapak tangannya, sementara tangannya yang lain mengetuk meja bar pelan sesuai dengan irama yang ia bentuk sendiri. Matanya terfokus pada punggung kecil di hadapannya. Mengabaikan udara disekitarnya yang terasa panas olehnya dan pusing di kepalanya-karena efek demamnya yang tak kunjung sembuh. Ia duduk tenang diatas kursi tinggi di depan meja dapur. Mengulas senyum tipis di bibirnya, karena gadis itu mencoba meraih mangkuk kecil yang berada di lemari bagian atas. Kyuhyun dapat mendenger, desisan kecil diikuti umpatan pelan dari Miyoung. Gadis itu mengaduk panci kecil yang digunakan untuk memasak olehnya dengan lebih keras dibanding sebelumnya. Miyoung menghela napas. Ia kemudian mematikan kompor listrik di dapur Kyuhyun, dan berbalik dengan wajah sayu. Kyuhyun mengerutkan dahinya, melihat ekspresi aneh di wajah gadisnya. Oh, tunggu dulu. Sesuatu terdengar aneh di benak Kyuhyun, namun dihatinya ia merasa senang. Gadisnya? Maksudnya gadis Kyuhyun begitu? Konyol!
"Kyuhyun," panggil Miyoung berjalan mendekati Kyuhyun. Kemudian menumpangkan kepalanya menggunakan kedua tangannya. Kyuhyun menggigit pipi dalamnya, gadis itu tampak sangat menggemaskan di mata Kyuhyun.
Kyuhyun mengulas senyumnya. Alisnya tertarik, disertai dengan gumaman kecil sebagai jawaban atas panggilan Miyoung. Namun, gadis itu mendengus sebal. Merasa tak diacuhkan oleh Kyuhyun sama sekali. Apa ini? Mengapa dibenaknya ia terlihat begitu manja pada Kyuhyun? Apakah ia mulai menunjukkan eksistensinya pada Kyuhyun? Miyoung menggeleng samar. Ia menatap Kyuhyun lagi, menggigit kecil jari telunjuknya. "Kyuhyun?"
"Iya, sayang?" Kyuhyun menarik salah satu alisnya keatas, ketika Miyoung justru menyurukkan kepalanya pada kedua telapak tangannya. Kyuhyun menarik wajah Miyoung keatas, agar menatapnya. Namun, gadis itu justru menggelengkan kepalanya keras. "Kenapa?"
"Hei, tatap aku." Kyuhyun mendesis gemas. Tangannya kembali mencoba menarik pergelangan tangan Miyoung. Namun, Miyoung lagi-lagi menolak memperlihatkan wajahnya. Jantungnya berdegub dengan keras. Seiring kata-kata rayuan Kyuhyun memintanya untuk melihat wajahnya. Apa Kyuhyun tidak tahu, jika dirinya memanggilnya dengan kata apa? Uh, Miyoung ingin menenggelamkan dirinya di Samudra Pasifik agar Kyuhyun tak tahu betapa merah wajahnya saat ini.
Miyoung mengerutkan kening, ketika tidak kembali dirasakan Kyuhyun yang mencoba menarik pergelangan tangannya. Ia membuka sela jari-jari tangannya, dan tak melihat Kyuhyun di hadapannya duduk di tempatnya tadi.
"Kyu-" Tubuhnya menegang. Bibirnya kelu untuk kembali memanggil nama Kyuhyun. Ia meneguk ludahnya samar. Sepasang tangan melingkari pinggangnya secara tiba-tiba. Matanya membulat. Tarikan napasnya mendadak berhenti, karena mencium aroma tubuh yang sangat dikenalnya menusuk ke hidungnya. Hembusan napas panas seseorang dibelakangnya, menerpa kulit lehernya. Ia bergidik, ketika telinganya ditiup dengan pelan.
"Kau suka sekali menahan napasmu," lirih Kyuhyun tepat ditelinganya. Miyoung mengepalkan tangannya di atas meja bar dapur. Ia memiringkan kepalanya sedikit, karena Kyuhyun menyenderkan dagunya disana. Tangan Kyuhyun menyentuh jari-jari mungil Miyoung, kemudian meraihnya dalam satu genggaman hangat. "—ayo, bernapas."
Kyuhyun mengecup pipi Miyoung. "Aku tidak mau, gadisku mati karena kehabisan napas. Dan, itu disebabkan olehku."
Miyoung menyikut Kyuhyun keras. Kyuhyun mengaduh, namun selanjutnya tertawa keras. Kyuhyun tahu betapa malunya gadis itu. Terlihat dari pipinya yang makin memerah bak udang rebus yang telah masak. Kyuhyun kembali merengkuh tubuh kecilnya. Memeluknya erat, seakan Miyoung merupakan boneka teddy bear yang amat besar. "Jangan lupakan aku yang masih sakit." Rajuk Kyuhyun pelan. "Orang yang sedang sakit, harus di manja, bukannya di siksa."
KAMU SEDANG MEMBACA
LAKUNA [COMPLETED]
FanficHan Miyoung hanyalah seorang gadis yang sangat menyayangi ayahnya. Ia hanya ingin membantu sang ayah untuk melunasi hutang sang ayah pada rekan kerjanya. Hingga ia dipertemukan oleh Cho Kyuhyun si pria dingin, keras kepala, pemaksa dan semua hal neg...