I let my best love get away
My best love, One of these days~Mon Meilleur Amour~
By. AnggunGadis itu tampak berbeda dari gadis-gadis yang lalu lalang di sekitarnya. Tubuhnya lumayan tinggi dengan kulit mulus, bermata besar yang teduh, dan bibir merahnya menandai dia sebenarnya adalah yang tercantik di antara gadis-gadis yang ada di Capital Club.
''Waduuh, ada bos besar yang mampir,'' Puji Angel genit, wanita itu adalah pemilik Capital Club.
''Ada barang baru nggak?'' bisik Maryun Prasaja tak kalah genitnya.
''Ada dong. Fresh from the oven,'' jawab Angel, lalu mengajak Maryun memasuki VIP suite.
Maryun Prasaja tampak tergoda, lalu menggandeng lengan Angel. Di dalam VIP suite telah banyak gadis-gadis seksi, tinggi, dan langsing dengan pakaian serba minim yang mencolok.
''Ada yang disuka?'' tanya Angel.
''Belum,'' jawab Maryun pendek.
Matanya memindai satu persatu gadis-gadis yang telah duduk berjejer. Ketika dia menangkap sesuatu, sejenak hasratnya tumbuh. ''Siapa itu? Saya mau dia.'' Tunjuk Maryun pada gadis yang duduk paling pojok dan sedikit menyembunyikan tubuhnya pada teman di sebelahnya.
''Namanya Nanda. Gadis itu benar-benar baru. Tapi tenang saja, saya sudah mendidiknya,'' jawab Angel.
Maryun melihatnya dari ujung kaki ke ujung kepala. Cantik, lugu, dan polos. Maryun ingin segera membawa gadis itu pergi dari Capital Club. Sementara Nanda hanya menunduk takut melihat mata Maryun.
''Berapa harganya?'' Tanya Maryun.
''Untuk malam ini?'' Angel balik bertanya.
''Bukan, untuk selamanya. Berapa harganya?''
Tanpa banyak bicara lagi, Maryun mengeluarkan selembar cek. Menuliskan nominal untuk pembelian dan pembayaran gadis itu. Menyerahkan cek itu kepada Angel.
''Deal!!'' ucap Angel tegas setelah melihat deretan angka yang tertera di cek. Wanita itu menjabat tangan Maryun sebagai tanda persetujuan.
Nanda tidak tahu apa yang akan terjadi pada hidupnya nanti. Angel yang bernama asli Yaya, adalah tetangganya di kampung. Wanita itu telah membohongi keluarganya. Setelah menamatkan sekolah menengahnya, Angel membawa Nanda untuk bekerja ke kota tanpa memberi tahu apa profesi dia yang sebenarnya.
Nanda berharap dan berdoa agar Maryun Prasaja adalah laki-laki yang baik.
=====¤¤=====
Dipta menatap ke luar jendela, tidak bisa melihat apa-apa karena Kaydan mengemudi dengan kencang.
''Kita hampir sampai,'' gumam Evan sambil melihat Dipta yang hanya diam. ''Sorry, Dip?'' ucapnya lagi dan menarik napas panjang.
Dipta turun dari mobil Kaydan, sebelum menutup pintu, dia berkata pada Evan, ''Sebaiknya kamu tunggu di mobil aja, Van. Buat berjaga-jaga.'' lalu dia menutup pintu dan berjalan menuju gang kumuh sesuai dengan alamat yang diberikan anak buah Kaydan.
