Raven mengenakan gaun off shoulder berwarna broken white dengan hiasan mawar-mawar putih mungil yang terbuat dari bahan berenda. Bahan gaun yang lembut membentuk siluet pinggang Raven yang ramping.
Rambutnya di kepang besar alami miring ke samping. Wajahnya dirias senatural mungkin. Raven duduk di depan cermin, dia merasa seperti cinderella dan tersenyum dengan pemikirannya itu.
Pintu diketuk, Kaydan masuk mengenakan jas hitam yang begitu pas membalut tubuhnya.
''Kong hei A mui, Lei hou leng a....'' Puji Kaydan tulus.
Raven tersenyum. ''Hai meh?? Emkoi sai.''
Pintu diketuk lagi, kali ini Alan Oi yang masuk. ''Junpei lei ma??''
Raven berdiri dan menggandeng lengan ayahnya, sementara tangan yang lain menggenggam buket bunga mawar warna merah di tengah rimbunnya daun asparagus hijau dan pita kuning yang menjuntai.
Pesta pernikahan diselenggarakan di ballroom The Discovery Hotel. Para tamu undangan sudah terlihat ramai, berkumpul membentuk kelompok di tiap meja.
Dari pintu terbentang kain putih panjang menuju tempat upacara. Dua orang anak kecil memakai gaun putih dan jas hitam mengiringi langkah Raven dengan menebarkan kelopak bunga mawar sepanjang perjalanan. Seorang pianis memainkan lagu Canon in D, walking down the aisle.
Raven melangkah perlahan dengan senyum di wajahnya. Matanya menatap ke arah seorang laki-laki yang berdiri menghadap ke arahnya. Dipta memakai setelan jas senada dengannya, di sebelah kiri dada ada sapu tangan merah marun yang tersemat cantik. Dipta berdiri gagah dan terlihat tanpa cela, walau tak pernah ada senyum.
Alan menepuk lengan Raven dan tersenyum meyakinkan. Raven mengangguk dan perlahan mulai melangkah berjalan menuju altar. Dia tersenyum pada semua orang yang menghadiri pernikahannya. Tampak ibunya Dipta dalam balutan kebaya yang membuatnya tampak anggun. Wanita itu berkali-kali mengucap syukur saat Dipta menyetujui pernikahannya dengan Raven.
Alan menatap sayang pada Raven, kemudian perlahan meletakkan tangan Raven ke tangan Dipta. Kemudian pemberkatan pernikahan berlangsung dengan khidmat.
Dipta memasukkan cincin ke jari lentik itu dan terdengar tarikan napas lega dari Raven. Raven tersenyum puas dan masih mengamati jemarinya yang kini telah melingkar cincin bertuliskan nama Dipta. Senyum Raven semakin mengembang dan meraih cincin lainnya lantas memasangkan di jari Dipta. Kali ini semua orang bertepuk tangan.
Raven tersenyum memamerkan cincin pada semua orang. Dia tau, sekarang dia bukan lagi Raven Oi, dia telah menjadi Raven Prasaja. Dia dan Dipta telah disatukan dalam pernikahan suci.
Acara resepsi pun dimulai. Masih di ballroom hotel milik keluarganya, Raven menatap takjub ruangan resepsi. Konsepnya seperti impian pernikahannya, penuh dengan bunga mawar. Sebuah meja bundar memajang kue pernikahan, kue berukuran besar dengan hiasan mawar merah. Meja yang lain menyuguhkan aneka minuman dan kue-kue berukuran kecil beraneka ragam yang menggugah selera. Di sebelahnya lagi, sebuah air mancur kecil yang menyemburkan cokelat cair menyebabkan aroma cokelat dan susu yang menyenangkan.
Dan di pojok kanan, ada sebuah piano putih melengkapi kemeriahan yang sudah ada.
Ketika langkah Raven membawanya menuju tempat piano, semua pasang mata memperhatikannya. Raven duduk dengan anggun, jari-jari lentiknya dengan pas memainkan lagu River flows in you. Milik Yiruma.
=====
Dipta dan Raven masuk ke kamar mereka yang sudah disiapkan khusus untuk pengantin baru. Dekorasi kamar yang romantis. Beberapa vas bunga yang berisi rimbunnya mawar merah segar diletakkan secara acak. Seprai ranjang yang juga berwarna broken white dan di atasnya bertebaran kelopak bunga mawar merah memenuhi ranjang.