Croatian Rhapsody
~Maksim Mrvica~Nanda berlari tergesa-gesa memasuki lobby kantor Banyan. Cuaca cerah dan matahari yang bersinar hangat menghadirkan suasana nyaman dalam hati setiap orang yang berada di kantor tersebut. Tetapi tidak dengan Nanda, terlihat jelas dari wajah gadis tersebut, kecemasan dan ketakutan yang tak bisa disembunyikannya.
Ketakutan akan sebuah kehilangan yang membawa kakinya memasuki kantor Banyan, bukan di kantor seharusnya dia bekerja.
Suara tawa dari belakangnya membuat Nanda berbalik. Dia melihat gadis yang mungkin seumuran dengannya bergelayut manja di pundak Maryun Prasaja. Memajukan bibirnya, terlihat seperti merajuk. Nanda tak bisa mendengar pembicaraan mereka, tapi dia tersenyum miris melihat cara gadis itu menggoda Maryun. Dia bahagia melihat Maryun yang tertawa, seandainya dia alasan dibalik senyum itu.
Maryun tertawa melihat Alissa yang terus merajuk, meminta untuk dibelikan perhiasan model terbaru. Tentu saja Maryun akan membelikannya. Meski Maryun tak mencintai Alissa, tapi dia akan membelikan apapun yang gadis itu minta. Dua minggu yang lalu mereka telah bertunangan. Alissa berasal dari keluarga terpandang dan terhormat, itu saja sudah cukup.
Ketika mengusap kepala Alissa, tanpa sengaja Maryun melihat ke arah Nanda. Maryun melihat mata Nanda menatap kosong ke arah mereka.
Sesaat, Maryun merasakan sesuatu yang berat menghantam dadanya. Tetapi rasa cinta yang dia punya untuk Nanda telah disimpannya dalam-dalam. Maryun masih menatap ke arah Nanda, membuat Alissa menoleh ke arah pandangan Maryun.
''Siapa dia?''
''Mungkin karyawan baru,'' jawab Maryun.
Kekecewaan melanda Nanda. Dengan langkah gontai akhirnya dia duduk di bangku taman di sebelah kantor Banyan. Tangannya memainkan bunga mawar merah yang tadi dia petik.
Mereka sudah bersama selama hampir lima tahun, terus apalagi yang masih kurang? Nanda merasa sudah menyerahkan segalanya, dia hanya ingin memiliki status yang lebih jelas. Tapi Maryun bilang, masa lalu dirinya jelas tak akan diterima dalam keluarga Prasaja.
Tanpa sadar, bibir Nanda menggumamkan sebuah lagu.
Love of my life, you've hurt me
You've broken my heart
And now you leave me
Love of my life, can't you see?Nanda bernyanyi lirih lagu Love of my life milik Queen, tetapi seseorang yang mendengarnya terpukau.
Dipta melangkah menyusuri jalan kecil yang menuju taman di sebelah tempat kantornya bekerja, hari masih pagi untuk melakukan rutinitasnya, sengaja mencari udara segar sebelum melakukan meeting. Beberapa karyawan yang berpapasan dengannya menyapa sopan.
Langkah Dipta terhenti ketika sayup-sayup mendengar nyanyian yang sangat merdu, lembut, dan bening. Tapi terdengar pilu dan perih secara bersamaan. Dipta sangat hapal lagu itu, karena salah satu lagu favoritnya.
Dipta melangkahkan kaki menuju asal suara tersebut.
Nanda duduk di bangku taman dengan tatapan kosong. Jari-jari lentiknya meremas bunga mawar merah, membuat kelopaknya berjatuhan di atas rok hitam yang dikenakannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/60601167-288-k411269.jpg)