Time Travel Theme + Sheets
By. Jay Chou
Ost. SecretRaven memejamkan matanya, keringat dingin mulai menetes di keningnya. Dia merasa mual, dan tangannya gemetaran. Raven memegang lengan Dipta yang sedang menyetir. Mereka memang pulang bersama dari rumah keluarga Suryadipta Prasaja.
''Ra??'' Dipta melihat Raven, terkejut.
Raven berusaha membuka mata, tapi semua otot-otot di badannya tiba-tiba terasa lemas.
''Ra, kamu kenapa?'' Dipta bertanya cemas. Dia melajukan mobilnya kencang.
Sesampainya di rumah, Dipta mengangkat tubuh Raven dengan langkah cepat membawanya ke kamar.
''Mira! Tolong bawakan air putih atau teh manis hangat ke kamar!''
Dan segera Mira datang membawa air putih.
Dipta menyangga badan atas Raven dengan lengan kiri, berusaha menyodorkan air minum ke bibir Raven.
Kesadaran Raven perlahan terkumpul, walau rasa sakit di hatinya makin terasa nyeri. Dia melihat Dipta yang menatapnya cemas, dan Mira yang berdiri di depannya dengan seteko air minum.
''Cici kenapa?'' tanya Mira.
''Aku nggak apa-apa. Cuma sedikit capek aja,'' jawab Raven lemah.
Dipta membaringkan Raven dan menyelimutinya, sementara Mira keluar kamar tanpa suara lalu menutup pintu kamar.
Dipta menggenggam tangan Raven memberi kehangatan. Raven merasa lelah... Kalah... Sakit... Kemudian memejamkan matanya dan tertidur.
Ketika Dipta keluar dari kamar mandi, dia masih mendapati Raven yang tertidur lelap di kasur dengan badan meringkuk. Dipta membetulkan selimut yang telah melorot. Dia memandang wajah Raven yang semakin tirus dari pertama kali dia melihatnya, dan rasa bersalah itu tiba-tiba menghantam dadanya.
=====¤¤=====
Raven terbangun, lalu berjalan menuju kamar mandi. Dia berendam air panas, mencoba merelaksasikan tubuhnya yang semalaman tegang. Tiba-tiba air matanya kembali menetes, mengingat sebentar lagi Dipta akan menceraikannya. Raven menangisi takdirnya, menangisi suaminya.
Raven kecewa, hatinya sakit yang teramat. Menyalahkan dirinya sendiri yang telah menjadi lemah hanya karena cinta yang tak berbalas. Ketukan di pintu kamar mandi membuyarkan lamunannya. Buru-buru dia membasuh mukanya, mengontrol air matanya, menarik napas panjang dan mengembuskannya.
Raven segera mengeringkan badannya, berpakaian lengkap lalu menatap cermin, matanya masih terlihat sembab. Dia membuka pintu kamar mandi dan mendapati Dipta di depannya masih menunggu.
Raven menuju dapur ingin memasak sesuatu untuk dirinya dan juga Dipta. Dia sadar, dia masih menjadi istri seorang Shankaradipta Prasaja. Karena itu, sebelum mereka resmi bercerai, Raven ingin melakukan semua tugas istri dengan baik. Mungkin untuk yang terakhir kalinya.
Sesekali Raven menghela napas panjang, memberikan rongga yang luas untuk hatinya yang masih terlalu sesak. Diseduhnya dua cangkir kopi dengan takaran tiga sendok teh kopi, dan satu setengah sendok teh gula.
![](https://img.wattpad.com/cover/60601167-288-k411269.jpg)