Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Apabila menemukan kesamaan nama, tempat, dan lain sebagainya, hanya sebuah kebetulan belaka.
[]
Diary of an Unseen One
00 : Pembukaan7 Maret 2016
21.51PMHey.
Tenang saja, ini bukanlah pembukaan dalam UUD 45 yang biasa kalian dengar saat upacara bendera berlangsung.
Baiklah, jadi pada akhirnya, aku memutuskan untuk menumpahkan segala emosiku di dalam buku ini.
Jadi, mulai sekarang, aku akan menulis diary di sini.
Hahaha, terdengar agak konyol untuk seorang gadis SMA yang harusnya berurusan dengan kekasih mereka, bukan dengan diary. Seperti anak kecil saja. Tetapi tidak ada salahnya bukan? Toh, ini tidak melanggar pasal dalam undang-undang manapun.
Aku hanya ingin menceritakan keluh kesahku dalam buku ini. Mungkin hampir seluruhnya tidak berguna sih. Oh, dan aku mengizinkanmu entah-siapa-kamu-yang-sedang-membaca untuk membaca diaryku.
Tidak, semata-mata aku hanya ingin berbagi sedikit keluh kesahku pada kalian. Dan mungkin sebuah kisah payah dari orang yang payah. Jadi, tolong jangan tatap aku dengan tatapan seolah aku mengemis perhatian. Mungkin. Hahaha. Dunia ini lucu sekali.
Baiklah, jadi sampai mana kita tadi? Pembukaan?
Nah, selamat menikmati keluh kesahku. Itu saja kalimat pembukaan yang kurasa cocok, hahaha.
-Dengan ... cinta? tidak. Ah, persetan.-
Anindita S.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary of an Unseen One [END]
Teen FictionAku menatap lamat-lamat teman-temanku dari Komunitas Pena yang asyik bercengkrama satu sama lain. Diam-diam, aku bersyukur karena dipertemukan dengan mereka. Mereka tidak menyadari kalau sebenarnya, mereka telah menghapuskan empat kata di dalam hidu...