Part 22

1.1K 81 13
                                    

Sesampainya di rumah, Gracia langsung mencari Shani di kamarnya.

"Aduh, kemana sih anak itu?" gerutu Gracia ketika mendapati kamar Shani kosong.

"Cari apa Nona?" tanya Nadila yang tiba-tiba muncul.

"Shani kemana ya?" tanya Gracia balik.

Nadila terlihat berpikir. "Tadi sepertinya Nona Shani pergi ke kampus," jawab Nadila akhirnya.

"Apa? Kampus?" tanya Gracia tak percaya. Nadila mengangguk.

"Ya udah deh, makasih," ujar Gracia menahan kekesalannya. Nadila mengangguk, lalu pergi.

"Ngapain sih Shani ke kampus? Tau gitu kan aku nggak balik. Masa iya aku harus ke kampusnya sekarang? Haduhhh," gerutu Gracia sambil mengacak-acak rambutnya.

"Gre? Ngapain kamu?" tanya Saktia yang melihat Gracia mondar-mandir di depan kamar Shani.

"Ini nih, Kak, Shani," jawab Gracia kesal.

"Shani kenapa? Dia lagi ke kampus kan ngumpulin tugas?" tanya Saktia sambil menengok ke kamar Shani.

"Iya, makanya itu," sahut Gracia.

"Makanya itu?" ulang Saktia tak mengerti.

"Kalo aku tahu dia ke kampus kan aku tadi nggak pulang! Langsung ke kampusnya dia. Ya sekarang bisa sih aku ke kampusnya dia, tapi kan udaranya dingin. Mana saljunya tebel banget lagi," kata Gracia terus menggerutu.

"Emang kenapa sih? Penting banget?" tanya Saktia penasaran.

"Iyalah. Ini tentang Ci ...." Gracia tiba-tiba menghentikan kalimatnya.

"Ci?" tanya Saktia meminta kejelasan.

"Chika. Iya, Chika. Temenku itu lo Kak. Dia ulang tahun. Kata Shani dia tahu kado yang bagus buat Chika, trus dia bilang mau nemenin aku cari kado," jawab Gracia cepat. Saktia membulatkan bibirnya.

"Oh. Yaudah sih, kalo emang sepenting itu, kamu samperin aja Shani-nya. Lagian tadi kamu kenapa nggak telpon Shani?" Pertanyaan Saktia membuat Gracia termangu.

"Oh iya, ya. Telpon," gumam Gracia. Ia kemudian tertawa.

"Hehehe. Lupa Kak. Lagian aku kan ngiranya Shani nggak akan kemana-mana, soalnya dia tadi bilang nggak ada jadwal kuliah gitu," kata Gracia beralasan. Saktia mengerutkan bibirnya.

"Alasan," cibir Saktia. "Yaudah deh, sana buruan ditelpon. Keburu Shani pulang juga." Gracia mengangguk.

"Makasih ya Kak. Tumben pinter, hehehe," kata Gracia.

"Wah, udah dibantuin malah ngejek. Awas kamu ya," ancam Saktia. Gracia langsung berlari ke kamarnya sambil tertawa mendengar ancaman Saktia.

Di kamarnya, Gracia buru-buru menelpon Shani. Terdengar nada sambung tiga kali sebelum akhirnya Shani mengangkat telponnya.

"Halo, kenapa Gre?" tanya Shani.

"Kamu dimana?" tanya Gracia balik.

"Lagi nunggu Michelle, trus mau pulang. Gimana?"

"Kamu jangan pulang dulu deh."

"Loh? Kenapa?" tanya Shani agak terkejut.

"Pokoknya jangan pulang sekarang!" seru Gracia tanpa menjawab pertanyaan Shani.

"Nggak mau!" Shani balas berteriak. "Kamu jelasin dulu kenapa aku nggak boleh pulang sekarang."

"Ih, dasar kepala batu," gumam Gracia.

Karena Kita Semuanya Team | JKT48 Band&Shani [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang