Part 27

1.1K 81 16
                                    

Setelah makan, Nat mengajak mereka untuk mampir sebentar di kantor kedutaan besar Indonesia. Organisasi mahasiswa Indonesia memang sering berkumpul di sana. Sebenarnya tak hanya organisasi mahasiswa, tapi hampir semua orang Indonesia suka berkumpul di sana untuk bertemu orang-orang yang satu tanah air.

Sebenarnya Saktia, Shani, dan Gracia juga merupakan anggota organisasi tersebut, tapi mereka tidak terlalu aktif dalam kegiatan-kegiatan. Mereka juga sudah beberapa kali mengunjungi kantor kedutaan besar tersebut untuk sekadar melepas rindu dengan orang-orang Indonesia lainnya.

"Nat!" seru seseorang saat mereka tiba di depan kantor kedutaan. Rupanya Lidya.

"Halo Lid," sapa Nat.

"Kamu ke sini sama Ronald?" tanya Lidya melihat Ronald yang berdiri di belakang Nat.

"Iya. Sama adik-adik aku juga kok. Mereka ...." Nat memutar tubuhnya. Ketiga adiknya sudah hilang dari pandangan.

"Kalian kencan?" bisik Lidya.

"Eh? Eng ... enggak. Tadi ada adik-adik aku kok di sini," jawab Nat gugup. Entah kenapa pertanyaan Lidya tentang kencan membuat dadanya berdebar.

"Nggak usah bohong deh," sahut Lidya tak percaya.

"Bener tadi ada adik-adikku," kata Nat. Ia masih berusaha mencari keberadaan ketiga adiknya untuk membuktikan ucapannya.

"Udah, aku ngerti kok," kata Lidya usil. Nat memukul bahu Lidya pelan.

"Vino mana Lid?" tanya Ronald tiba-tiba.

"Lah? Kok tanya ke aku?" tanya Lidya balik.

"Loh? Bukannya kalian pergi berdua?"

"Kata siapa?"

"Vino sendiri. Tadi pagi aku telpon dia ngajak jalan, tapi katanya dia mau jalan sama kamu," jelas Ronald.

"Mana ada? Sukanya buat-buat nih kamu," sahut Lidya kesal.

"Sumpah, tadi pagi Vino bilang gitu di telpon," kata Ronald sambil mengacungkan jari tengah dan telunjuk membentuk V.

"Vinonya aja nggak telpon aku sama sekali," kata Lidya.

"Jadi ngarep di telpon Vino nih?" tanya Nat usil.

"Ihh, apaan sih Nat. Udah yuk ke taman," kata Lidya yang langsung berjalan ke taman di halaman kantor kedutaan.

Nat dan Ronald saling pandang, lalu tertawa karena tingkah Lidya.

***

Shani segera menarik tangan Saktia dan Gracia begitu mereka sampai di depan kantor kedutaan. Shani mengajak mereka bersembunyi di balik semak-semak dan mengintip Nat serta Ronald dari sana.

"Ihh apaan sih Shan?" tanya Saktia saat Shani menarik paksa tangannya.

"Ssstt." Shani mengisyaratkan kedua saudarinya untuk diam.

"Ngapain sih?" tanya Saktia lagi.

"Sst, Kak Sak diem dulu deh. Liat tuh, aku mau nyiptain q-time buat Kak Nat sama Kak Ronald," kata Shani sambil menunjuk ke arah Nat. Lalu terlihat seorang cewek berlari menghampiri Nat. Lidya.

Mereka terlihat berbicara, lalu tiba-tiba Lidya pergi dengan wajah kesal meninggalkan Nat dan Ronald. Nat dan Ronald sama-sama tertawa.

Dari tempat Shani berdiri sekarang, ia bisa melihat kedua orang itu saling menatap mata, lalu mengalihkan pandangan dengan canggung. Nat menunjuk ke arah taman sambil berkata sesuatu. Ronald mengangguk, lalu mereka berjalan ke taman di halaman kantor kedutaan.

Karena Kita Semuanya Team | JKT48 Band&Shani [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang