Part 23

1.1K 78 6
                                    

Dua hari kemudian ....

"Pa, nanti malem temen Nat mau ke sini," ujar Nat saat mereka sarapan pagi itu.

"Oh ya? Siapa?" tanya Mario penasaran.

"Yona, Lidya, Vino, sama Ronald Pa. Kita mau ngerjain tugas bareng," jelas Nat. Mario mengangguk-anggukan kepalanya.

"Boleh kan Pa?" tanya Nat.

"Pasti lah, Sayang," jawab Mario. Nat tersenyum penuh terima kasih.

"Shani, Gracia, kalian pulang jam berapa nanti?" tanya Mario.

"Kalo Shani sih agak sorean Pa," jawab Shani.

"Gre juga sore Pa. Mau ke perpus dulu nyari bahan buat tugas," jawab Gracia.

"Yaudah hati-hati. Jangan kecapekan, trus jangan lupa makan," kata Mario mengingatkan.

"Via, kamu libur kan?" Saktia mengangguk dengan mulut penuh.

"Di rumah aja ya. Papa hari ini harus berangkat ke Singapura. Cuman beberapa hari kok." Saktia mengangguk lagi.

"Kamu jangan aneh-aneh ya selama Papa pergi." Saktia lagi-lagi hanya mengangguk sementara mulutnya mengunyah makanan.

"Papa serius Vi. Papa bakal nyuruh Haruka buat ngawasin kamu," kata Mario melihat Saktia yang dari tadi hanya mengangguk. Saktia meneguk air putih dari gelas di depannya.

"Iya, Pa. Via mana pernah aneh-aneh," jawab Saktia.

"Ya, Papa percaya. Tapi Papa bakal tetep minta Haruka buat ngawasin kamu," ujar Mario lagi.

"Iya, Paa," jawab Saktia malas.

"Tuh kan? Gimana Papa nggak khawatir? Kamu dibilangin malah kayak gitu," kata Mario menanggapi jawaban Saktia. Gracia, Nat, dan Shani menahan tawa mereka.

"Aduh Papa ini. Kan Via udah ngiyain. Via nggak bakal aneh-aneh kok," kata Saktia agak kesal. Mario baru akan membuka mulut, namun Shani segera mengalihkan pembicaraan.

"Berangkat yuk Pa. Ntar Shani telat nih," katanya sambil berdiri. Gracia ikut berdiri.

"Iya Pa, udah setengah 8 nih," kata Gracia juga. Mario menyerah dan berdiri.

Sebelum pergi, Shani sempat melirik Saktia dan meleletkan lidahnya. Saktia hanya bisa menatap kesal.

***

Malamnya ....

Shani dan Gracia membantu Nat membawa makanan ringan dan minuman ke ruang tamu. Rencananya tadi Nat akan mengajak teman-temannya ke gazebo di halaman belakang, namun salju turun lumayan deras. Akhirnya Nat memutuskan untuk menjamu teman-temannya di ruang tamu.

"Makasih ya Shan, Gre," kata Nat setelah mereka selesai menata cemilan di meja. Shani dan Gracia mengangguk.

Tak lama, terdengar suara bel. Seorang pelayan membukakan pintu dan masuklah keempat teman Nat.

"Wahhh!" seru mereka serempak saat masuk ke dalam rumah. Mata keempat teman Nat tak berhenti menjelajahi setiap sudut rumah.

"Halo," sapa Nat pada keempat temannya.

"Halo Nat," balas seorang cowok yang berpenampilan seperti seorang rocker. Ia tersenyum begitu manis sampai-sampai Gracia merasa mual. Ia memegangi perutnya dan pura-pura muntah.

"Huss," desis Shani saat melihat kelakuan Gracia. Gracia hanya nyengir.

"Ayo duduk," kata Nat mempersilakan. Keempat temannya duduk melingkari kotatsu yang sudah disiapkan di sana.

Karena Kita Semuanya Team | JKT48 Band&Shani [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang