Part 24

1.1K 85 2
                                    

Shani dan Gracia saling pandang. Shani mengedikkan bahu, meminta Gracia saja yang bercerita.

"Kenapa?" tanya Saktia tak sabar. Gracia menarik nafas, lalu menceritakan semuanya pada Saktia. Shani ikut menimpali di beberapa bagian.

"Jadi gitu." Saktia mangut-mangut mendengar cerita adik kembarnya.

"Trus gimana Kak?" tanya Shani.

'Kenapa kalian malah cerita ke aku?' Tanya Saktia balik.

'Lah?' Gracia melongo mendengar kalimat Saktia.

'Harusnya kan kalian cerita ke Kak Nat. Satu, dia yang paling tua diantara kita. Dua, Kak Yona yang kalian curigai itu kan temennya' kata Saktia. Gracia menepuk jidatnya dengan dramatis.

'Oh iya ya, Kak Yona kan temennya Kak Nat ya? Kok kita nggak kepikiran ya?' Katanya sarkastis. Shani menatap Gracia dengan geli.

'Kak Sak...' Shani mencoba menjelaskan ulang hal itu dengan perlahan.

'Kita nggak mau Kak Nat tahu makanya kita cerita ke Kakak, Kakkkkkk!' Seru Gracia gemas. Ia menepuk kedua pipi Saktia. Saktia tertawa lalu menarik tangan Gracia.

'Aku selucu itu ya?' Tanyanya. Gracia melepaskan kedua tangannya lalu menatap Shani kesal.

'Balik yuk!' Serunya. Ia melipat kedua tangan di dada. Saktia masih saja tertawa.

'Oke, oke. Maaf' katanya di sela tawa. Ia berusaha menghentikan tawanya, namun gagal. Gracia menatap Saktia sengit. Sepertinya Saktia benar-benar membuat Gracia naik pitam.

'Maaf, maaf' kata Saktia setelah berhasil menghentikan tawanya.

'Aku bercanda, Gre' ujar Saktia saat melihat Gracia yang masih menekuk wajahnya.

'Aku traktir udon deh besok' kata Saktia lagi. Wajah Gracia langsung berubah menjadi cerah. Shani menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua saudarinya.

'Kalo menurutku sih, kita harus tetep cerita ke Kak Nat' ujar Saktia. Gracia kembali lemas.

'Ada opsi lain nggak Kak?' Tanyanya. Saktia terlihat berpikir sejenak, lalu menggeleng.

'Kalo kalian nggak mau Ci Jeje tahu keberadaan kita, ya cuman itu caranya. Kak Nat harus bisa bujuk Kak Yona buat nggak bilang ke siapa-siapa tentang keberadaan kita. Ato salah satu dari kalian yang bilang sendiri ke Kak Yona' jawab Saktia.

'Gimana Shan?' Tanya Gracia meminta pendapat Shani yang sejak tadi hanya diam.

'Biar aku yang bilang ke Kak Yona' kata Shani tegas.

'Eh?' Saktia dan Gracia berseru terkejut.

'Aku nggak serius lo Shan pas ngusulin itu' kata Saktia.

'Tapi cuman itu satu-satunya cara Kak' kata Shani.

'Oke deh, anggep kamu bakal ngelakuin itu. Tapi kapan? Dimana? Trus gimana? Gimana kalo Kak Yona nggak mau dengerin kita?' Tanya Gracia.

'Kamu harus ngelakuin itu secepetnya, soalnya nggak ada yang tahu kan kapan Kak Yona bakal ketemu sama Ci Jeje? Bisa besok, minggu depan, ato bahkan nanti pulang dari sini' kata Saktia juga.

'Aku bakal ngomong ke Kak Yona nanti pas dia pulang' jawab Shani.

'Gimana caranya?' Tanya Gracia.

'Mmm, gini, aku perlu bantuan kalian' kata Shani, lalu membisikkan rencananya ke Saktia dan Gracia.

'Lumayan' kata Saktia mengomentari ide Shani.

'Lumayan daripada nggak punya rencana apa-apa' sindir Gracia. Saktia mengetuk jidat Gracia sampai gadis itu mengaduh kesakitan.

***

Karena Kita Semuanya Team | JKT48 Band&Shani [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang