"Tumben lo telat, biasanya udah anteng paling pagi disekolah." celetuk Arfa saat Bella baru saja menghempaskan bokongnya ke bangku yang ada di belakang Arfa. Arfa--sahabat Bella sejak kelas X IPA1 hingga sekarang XI IPA3.
"Iya kesiangan gue, jam enam lewat gue baru bangun bayangin! Ya ginilah kalo ngga ada orang tua ga ada yang bangunin. Untung aja gue bisa lolos dari pak satpam kalo ngga gamungkin gue ada di kelas. Huh." sambil mengipaskan tangan nya karena Bella mulai gerah. Bella bukan anak yatim piatu, tapi karena kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga mereka lupa kalau mereka mempunyai anak. "Eh lo udah ngerjain pr belom? Gue liat dong."
"Udah. nih," Arfa menyerahkan buku nya. Dengan cepat kilat Bella menyalin, seperti dikejar waktu berlomba dengan detik.
"Assalamualaikum!" pak Rudi melenggang dengan sepatu hitamnya sambil membawa buku dengan gagahnya.
"Waalaikumsalam!" jawab murid serentak.
"Kumpulkan pr nya." satu persatu murid maju kedepan untuk menyerahkan pr nya. Sedangkan Bella masih menyalin pr Arfa.
"Bel, udah belom cepetan." Arfa setengah berbisik.
"Iya bentar dikit lagi Fa," tangan Bella secepat kilat menyalin tak peduli sejelek apa tulisannya.
"Arfa, mana tugas kamu?" tanya Pak Rudi tegas. Lalu berdiri
Arfa setengah menoleh kebelakang sedangkan Bella masih dengan sibuknya menyalin."Bella! Apa kamu tidak mengerjakan pr?!" Bella mendongak kaget seketika menghentikan kegiatan menyalin nya. "Pr itu pekerjaan rumah bukan pekerjaan sekolah, kamu tau?"
"Tau Pak, tapi kan saya udah ada di sekolah jadi nya tugas sekolah." Bella dengan wajah polosnya menjawab.
"Ngga usah banyak ngeles kamu, sekarang kamu berdiri dilapangan sampai jam istirahat!"
"Tapi--"
"Sekarang!" Bella hanya bisa melengos lalu keluar, terdengar cekikikan kecil dari dalam kelas. Pagi ini menjadi pagi yang luar bisa menyebalkan bagi Bella. Bayangkan saja, sudah telat dihukum pula. Oh my gusti nu agung-_-
============
"Nanti ibu akan berikan kisi-kisi untuk uts minggu depan dan sekarang..." Bu Siska seketika berhenti berbicara saat melihat anak murid yang duduk dipojok kelas sedang tertidur. "Aldi!" teriak Bu Siska. Aldi--murid yang sedang tertidur di pojok kelas. Lantas semua murid yang berada dikelas menoleh saat Bu Siska mengarah ke meja Aldi.
Aldi terbangun saat merasakan seseorang berdiri di sebelahnya. "Eh, ibu. Apa kabar bu?" tanya Aldi basa basi sambil memperlihatkan deretan giginya yang rapih.
"Ngga usah banyak tanya kamu. Sekarang juga kamu keluar dan berdiri dilapangan sampai jam istirahat!"
"Tapi bu saya kan ngga salah apa-apa" bela Aldi.
"Saya bilang keluar!" Aldi mendecak pelan lalu segera keluar sebelum Bu Siska menyuruhnya untuk membersihkan toilet.
Aldi menendang sembarangan botol yang ada di depannya. Ia sangat kesal pagi ini. Tadi pagi orangtuanya memarahinya karena nilai nya yang sama sekali tidak memuaskan itu. Bagaimana lagi otaknya memang sudah di bawah rata-rata. Mau ia belajar seribu kali itu tidak akan merubah nilainya. Dan sekarang ia dihukum karena tertidur dikelas. Menurutnya tidur itu manusiawi karena orang pasti merasa capek dan ngantuk.
"Lah? Lo ngapain disini?" tanya Aldi kepada seorang perempuan yang sedang menatap ke arah bendera dan sudah mandi keringat.
"Ya dihukum lah." jawab Bella ketus sembari masih memandang bendera. "Lo ngapain di sini?"
Aldi tertawa renyah "haha sama dong dihukum juga." tak ada jawaban dari Bella matanya masih fokus ke arah bendera. Merasa di kacangin Aldi mengulurkan tangan kanan nya. "Gue Aldi,"
"Gue Bella." tanpa membalas uluran tangan Aldi.
"Lo naksir ama bendera apa gimana? Ampe segitunya ngeliatin." Aldi terkikik pelan.
"Wedeehh! Maaf nih ya gue masih normal, Gue masih suka sama cowo bukan bendera!"
"Duuh, galak amat. Nih ya gua kasih tau, kalo jadi cewe itu jangan galak-galak nanti ngga ada cowo yang mau sama lo." merasa di ledek Bella mengerutkan bibir nya.
"Bodo!"
Aldi berdiri sejajar dengan Bella, menatap ke arah bendera. Sampai bel istirahat memisahkan mereka.
===========
"Haha makanya kalo tau mau kesiangan tuh sebelumnya pr di kerjain dulu Bella." Arfa terkikik
"Yah kan gue mau kesiangan juga ga ada yang tau Fa, aah gimana si lo." cetus Bella sambil meminum jus jeruk nya. Selesai dihukum tadi cukup menguras energi Bella sampai ia dehidrasi. Untung saat bel istirahat berbunyi Arfa langsung mengajaknya ke kantin.
"Eh, tadi si Aldi juga di hukum?"
Ooh, lo kenal dia? Iya dia bilang dihukum gara-gara tidur di kelas,"
"Yaiyalah jelas kenal, dia itu tukang mainin cewe di sekolah ini. Nama dia udah tenar kali di kelasan anak IPA"
"Hah? Maksudnya?" Bella mengernyitkan dahi tidak mengerti.
"Iya, dia itu tiap pacaran sama cewe ga pernah awet. Baru berapa minggu jadian udah putus, tapi gua bingung. Udah banyak cewe yang dia sakitin tapi masih ada aja yang mau pacaran sama dia."
"Tapi keliatan nya dia baik." Bella menyeruput jus jeruk nya.
"Dia emang gitu, kalo di depan cewe emang baik apalagi cewe yang dia suka. Kata-kata dia emang manis kalo lagi ngomong tapi itu semua bullshit." Arfa meletakan tangan nya di dagu.
"Tapi kok gue ga pernah tau ya kalo ada orang kaya gitu di sekolah ini?"
"Yaah lu mah jago kandang sii, tiap gua ajak kemana gamau mulu. Jadi kudet deh."
"Yeee emang elu nya aja yang tukang gosip." Bella menoyor kepala Arfa lalu berdiri. "Cabut yuk! Bentar lagi masuk nih."
"Eeh Bella! Tapi jus jeruk lo belom di bayar tolol!" teriak Arfa
"Bayarin dulu sama lo." Arfa mendengar samar suara Bella yang mulai menjauh dari kantin. Arfa hanya mendengus kesal dan menghampiri ibu kantin. "Wey Bella tungguin!"
=========
"Pelajari itu untuk UTS semester2 minggu depan."
Kriiiiiiinngggg!!!!
Bel pulang sekolah berbunyi, sontak semua murid berhamburan Keluar untuk segera pulang. Walaupun sudah bel masih ada yang sekedar bercanda dengan teman di koridor, bergosip, pacaran. Mereka semua aneh. Saat jam pelajaran mereka ingin segera pulang. Dan saat bel pulang sudah berbunyi mereka tidak segera pulang, memang manusia.
Bella dan Arfa masih di dalam kelas merapihkan buku yang berserakan. Bella menyambar tas nya lalu segera keluar dengan Arfa.
"Eh Fa, besok temenin gue beli novel ya," Bella angkat bicara saat melewati koridor yang mulai sepi.
"Sip, ntar bm aja." Arfa mengacungkan jempol nya. Bella dan Arfa menuju ke depan gerbang, karena arah pulang mereka berbeda mereka harus berpisah di sini. Seperti biasa Arfa diantar oleh Ryan--yang kini berstatus pacar Arfa. Dan Bella pulang sendiri. Sendiri, menjadi kebiasaan barunya semenjak hidupnya berubah 180°. Saat orang tuanya sibuk dengan bisnis di luar kota, dan saat satu-satunya orang yang ia sayangi pun pergi juga. Saat itulah ia memahami arti kesendirian.
============
Gubraakkkkk!! Gimana ceritanya? Maapin kalo ada typo, cerita ganyambung, gaseru, atau apalah, yang penting jangan lupa vote and comment di chap selanjutnya yaaappss!
Bye...
KAMU SEDANG MEMBACA
Haunted
Teen FictionMereka bilang, waktu menyembuhkan. Bagiku tidak, waktu hanya membiasakan. Karena saat mengingatmu aku masih mampu Merasa luka, hanya saja kali ini tanpa air mata.